11.

226 25 2
                                    

Goodbye My Love by Ailee

Maret, awal semester kelas 3 SMA.

Eunsoo berlari membelah koridor. Di tangannya tergenggam selebaran pamflet pameran yang diadakan klub seni menggambar. Kabar baiknya, ia ikut serta dalam memamerkan hasil lukisannya. Tak lengkap apabila kabar bahagia itu tak dia pamerkan pada Hyunwook. Karena itulah, dari ruang klub menggambar Eunsoo langsung pergi ke kelas Hyunwook.

Di ambang pintu geser, matanya mencari barisan bangku belakang di mana Hyunwook duduk. Nihil. Saat itu tak ada guru dan kelas dalam keadaaan kapal pecah. Gadis itu mencolek siswi yang kebetulan lewat.

"Lihat Hyunwook, tidak?"

Bae Yong Ra, nama siswi yang dikenal Eunsoo menjawab. "Oh, Hyunwook keluar dengan Jian dari tadi."

Mendengar nama Jian, Eunsoo refleks mencarinya untuk memastikan ucapan Yong Ra benar.

"Ke mana mereka?"

Young Ra angkat bahu bersama gelengan kepala.

"Gomawo." Eunsoo hendak pamit, tapi Yong Ra lebih dulu mencegah.

"Kau tahu tidak Eunsoo kalau beberapa hari kemarin, Jian diganggu anak punk, antek-anteknya Baek Jin?"

Tampang kebingungan mencetak di seluruh permukaan wajah Eunsoo. Jelas Eunsoo tidak pernah mendengar langsung dari Jian mengenai peristiwa buruk tersebut. Itu dibuktikan dengan gelengan kepala lemah.

"Berita itu heboh belakangan ini karena Hyunwook melawan anak-anak punk itu dan menyelamatkan Jian. Masa kau gak tahu?"

Entah karena Eunsoo ketinggalan informasi atau kesibukannya yang kelewat memforsir prioritas pada persiapan lukisannya sehingga ia tidak peduli pada sekitar. Tapi daripada itu semua, masalah terletak pada Jian yang bungkam dan Hyunwook tidak ada usaha memberitahu Eunsoo. Sehingga Eunsoo terlihat bodoh sekarang tanpa tahu apa-apa.

"Akhir-akhir ini melihat kalian bertiga sedikit ada rasa cemas. Dengar, aku berbicara sebagai teman kelas Hyunwook dan Jian yang tahu sejauh mana kedekatan mereka di kelas. Aku tahu kau akan tersinggung, tapi aku harus katakan kalau tidak ada jaminan hubungan persahabatan dua cewek dan satu cowok terhindar dari cinta segitiga. Soo—yaa aku tidak bermaksud ...." Yong Ra kelihatan tidak enak hati ketika akan menyelesaikan kata-katanya.

Eunsoo mengangguk tegar. Tipis senyumnya agak bergetar di ujung bibir. "Tidak apa-apa. Aku paham."

"Aku cuma mencemaskan perasaanmu sebagai pacar Hyunwook ...." Yong Ra sedikit ragu untuk melanjutkan kalimatnya, takut Eunsoo terluka. Tapi ia lakukan karena tak tahan untuk tidak mengadu. "Kau pasti akan terluka apabila tahu ini. Kudengar Hyunwook mengaku sebagai pacar Jian saat menyelamatkannya dari Baek Jin supaya Jian bisa lepas dari hubungan Baek Jin."

Kepala Eunsoo terlalu banyak menampung informasi yang bertentangan dengan batinnya yang sudah menggelap. Dengan dalih, "Sepertinya aku harus kembali ke kelas, Yong Ra. Terima kasih, ya." Eunsoo buru-buru kabur membawa berton-ton kecewa. Terlebih pertanyaan untuk apa mereka pergi berdua dan apakah ada hubungannya dengan informasi Yong Ra tadi?

Ingin memungkiri, tapi apa yang dikatakan Yong Ra masuk akal. Akhir-akhir ini kedekatan antara Hyunwook dan Jian memang sedikit memberi ketidaknyamanan. Pasalnya mereka seolah akrab di belakang Eunsoo. Tanpa melibatkan Eunsoo seperti biasa yang mereka habiskan bersama. Meski demikian, Eunsoo tidak boleh secara sembarangan menuduh yang bukan-bukan.

Menatap selebaran plamfet di tangan, Eunsoo menghela napas berat, memutuskan untuk memberitahukannya pada Hyunwook nanti selagi sempat.

Baru beberapa langkah, Eunsoo tercetus ide tiba-tiba. Menunggu sedikit lagi tidak masalah. Ia juga perlu konfirmasi pada Jian tentang kasusnya dengan Baek Jin. Eunsoo merasa ia tidak becus mengawasi Jian. Kesibukannya pada persiapan pameran yang membuatnya merasa bersalah.

One More TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang