18

168 20 2
                                    

Pandangan Eunsoo bergetar mengawasi pintu lain di sudut di mana Hyunwook izin pergi mandi. Sementara ia duduk di atas ranjang, satu-satunya yang bisa diduduki di ruangan sempit tersebut sambil menekan lututnya gusar. Sadar ia begitu emosional tadi dengan memeluk balik Hyunwook. Sehingga ketika ia telah mendapatkan kembali kendali diri, gadis itu menyumpah-serapahi dirinya sendiri.

Seakan tahu setelah Hyunwook keluar dari kamar mandi nanti, Eunsoo akan kehilangan pendiriannya. Kesulitan untuk menolak kehadiran Hyunwook di sisinya seperti sebelum ini. Ia akan menjadi stres akut dan goyah. Karena pada dasarnya mau bagaimana kuatnya ia menahan diri, Eunsoo tidak akan bisa membohongi dirinya sendiri jika hatinya masih menyimpan perasaan terhadap Hyunwook yang tak pernah berubah sejak dulu, meski sudah terkhianati.

Pintu di luar diketuk. Sedikit kaget, tapi Eunsoo membuka pintu itu segera. Seorang pelayan membawakan makanan ringan dan minuman di atas nampan. Sebelum pergi mandi, Hyunwook  memang sudah memesan lewat telepon kabel yang tersedia. Eunsoo membuka lebar pintunya, sehingga pelayan laki-laki itu bisa meletakkannya di kasur. Seakan hal itu sudah menjadi kebiasaan karena lelaki itu langsung meletakkannya begitu saja di sana tanpa bertanya.

"Semoga malam kalian menyenangkan." Lalu pelayan itu mengerlingkan mata jenaka sebelum pergi.

Eunsoo menutup pintu. Setelah kepergiannya, baru ia menyadari perkataan pelayan tadi menyiratkan sesuatu yang senonoh. Pipi Eunsoo memerah.

Ia mendekati nampan yang ditinggalkan. Segelas susu coklat yang masih panas, sepiring kue kering coklat, truffle dan buah stroberi.

Setidaknya malam terburuk ini berhadiah makanan penutup yang manis dan menenangkan. Itu sudah lebih dari yang diharapkan. Eunsoo duduk kembali. Mengangkat gelas bertangkai itu pelan-pelan agar Tak tumpah ke sprei putih. Lalu menyesapnya pelan-pelan.

Beberapa kali sesap sudah bikin otak dan badan rileks. Ia menghela napas dan bisa tersenyum lega. Kemudian mencicipi kue coklat, truffle dan stoberi. Kakinya bergoyang di bawah tanpa sadar saking manisnya apa yang ia sukai.

Hyunwook telah selesai mandi. Pria itu menggosok rambutnya yang basah dengan handuk yang ia kalungkan di leher. Ia tak memiliki baju selain kemeja dan celana bahan di lemarinya yang mungil. Karena demi kepraktisan, sehabis mabuk malamnya dan ketika paginya dia harus bekerja atau ada panggilan kerja ke luar kota, maka ia sudah rapi dan langsung pergi dari sana.

Tapi Hyunwook bersandar pada kusen pintu sambil melipat lengan di dada ketimbang menghampiri Eunsoo. Ia ingin melihat senyum kecil milik Eunsoo dari sisi. Tangan kiri memegang gelas, kanan memegang coklat, sementara kaki ongkang-ongkang. Betapa lucunya tingkah itu sampai tak ingin Eunsoo cepat berhenti.

Sayang sekali Eunsoo lebih cepat sadar telah diperhatikan. Ia menoleh. Berhenti menggoyangkan kaki. Senyumnya lenyap, tapi pipinya memerah.

Hyunwook mendekat dengan pandangan intens hanya pada pandangan Eunsoo yang mengikuti. Hingga mereka berhadapan. Hyunwook inisiatif menggigit separuh truffle bekas gigitan Eunsoo di tangannya. Pipi Eunsoo makin memanas. Reaksi dari lembutnya bibir Hyunwook menyentuh jari lentiknya.

Pria itu mengunyah di posisinya jongkok di depan Eunsoo. Matanya yang lebih segar mengawasi Eunsoo lekat. Siapa yang tidak akan gusar diperlakukan seperti itu, apalagi cara pria itu berpakaian tidak terkancing dengan benar dan rambut yang basah berantakan. Tetes airnya mengalir sampai ke dada terbuka. Sepertinya pria itu sengaja melakukannya untuk menggoda Eunsoo. Pipi Eunsoo makin panas.

"Berpakaianlah yang benar. Orang akan berpikir kau sedang melakukan hal senonoh."

Hyunwook memiringkan bibir. "Sepertinya begitu."

Eunsoo mendengus sinis. "Jangan harap aku akan seperti wanita-wanita lain yang sudah pernah kau tiduri di ranjang ini."

Hyunwook menunduk tertawa ringan. "Kau berpikir aku akan menidurimu? Bagaimana kau bisa berpikir seperti itu? Apa Yuri yang mengatakannya padamu?"

One More TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang