XIII. MENGHILANG

31 15 1
                                    

Happy Reading🍑

Setelah kejadian di hari itu Valerina benar-benar menghilang. Berhari-hari bahkan berbulan-bulan Ara dan Mahendra mencari Valerina tetap saja tidak pernah menemukannya, Bahkan ibunya juga tidak tahu.

Perlahan mereka mulai fokus pada kehidupannya sendiri. Karena mungkin Valerina malu untuk bertemu mereka lagi karena kesalahannya. Jika rasa rasa bersalahnya sudah hilang, mungkin suatu saat ia akan kembali.

Mahendra yang baru memulai kehidupan perkuliahannya dan Ara yang lebih memilih untuk tahun depan kuliahnya.

Paginya Mahendra sudah siap dengan setelah kemeja putih dan bawahannya yang berwarna hitam juga tak lupa dengan dasinya yang merupakan ciri khas mahasiswa baru. Dan saat sudah selesai ia langsung turun ke bawah dan ternyata  Ara sudah berada di ruang makan rumah.

 Dan saat sudah selesai ia langsung turun ke bawah dan ternyata  Ara sudah berada di ruang makan rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Loh kamu pagi-pagi ngapain dah disini. Biasanya masih tidur."

"Ih kok gitu reaksinya seharusnya seneng dong kan pacarnya ngenterin sarapan."

"Iya-iya makasih sayang."

"Gitu dong. Mama masakin makanan spesial buat kamu khusus untuk hari spesial kamu."

"Hari spesialnya apanya cuma ospek doang."

"Tapi gpp tetep semangat. Hwaiting Hendra." Ara menyemangati.

"Liat aja tahun depan kamu."

"Ya tinggal liat aja. Eh Ayah gak pulang lagi?" Tanya Ara.

"Nggak. sibuk mungkin." Jawab Mahendra acuh

"Hemm padahal ini bawa makanannya banyak."

"Ga papa ntar aku abisin" 

"Beneran ya?"

"Iya"

●○♡○●

Setelah selesai sarapan Mahendra akan berangkat ke kampusnya. Tapi saat akan keluar rumah tiba-tiba tangannya Ara menarik lengannya Mahendra."

"Tunggu ini dasi kamu gak rapi."

Ara pun memperbaiki dasinya Mahendra tetapi ternyata Ara justru membuatnya semakin berantakan.

"Dah ah susah kamu aja yang benerin."

"Kirain mau romantis gitu kaya suami istri ini malah."

Ara pun langsung mendelik tajam ke arah Mahendra. "Malah apa?"

"Nggak kok nggak."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MAHENDRA (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang