Happy Reading🍑
Malamnya benar saja Ara meminta Mahendra untuk membelikannya bakso dan martabak kesukaanya. Jam 8 malam Mahendra mengantarkan pesanannya Ara ke kamrnya dan tak lupa ia juga membelikan untuk keluarganya Ara.
tok tok tok...
"Paket." Ucap Mahendra sedikit bercanda
"Masuk aja gak di kunci mas kurir." Ucap Ara dengan nada bercanda juga.
"Niihh makanannya."
"Taroh aja dulu di meja ."
Melihat Ara yang sedang sibuk dengan laptopnya Mahendra pun bertanya.
"Ngapain sih sibuk banget?"
"Oh ini aku lagi bikin CV sama surat lamaran kerja bentar lagi beres kok."
"Kamu mau kerja?"
"Iya bosen tahu di rumah terus."
"Kenapa gak kuliah aja sih."
"Sorry nggak dulu ya males mikir."
"Dasar ."
Tak lama Ara pun selesai dengan kegiatannya. Ara dan Mahendra pun memakan makanan yang dibawakan Mahendra. Lalu di lanjutkan dengan mengobrol satu sama tentang kejadian hari ini.
"Gimana tadi ospeknya seru?"
"Biasa aja sih soalnya gak ada kamu."
"Hiliiihh boong."
"Ya udah kalo gak percaya."
"Kamu tadi ngapain aja?
"Nggak nagapa-ngapain tapi cape."
"Hah gimna cape tapi gak ngapa-ngapapain."
"Iya. Tadi tuh sebenarnya mau ngajak Mama jalan-jalan tapi perut Mama udah gede terus aku minta uang jajan ke Mama cuma di kasih 20 ribu terus terus aku beli bakso malah jatoh ditabrak orang terus lagi aku pulang bingung mau ngapain mau nonton drakor gak ada temen mana aku kanget banget lagi sama Valerina biasanya dia kan selalu temenin aku atau gak dia selalu kirim aku chat random gitu jadi aku gak bosen kaya gini. Makanya aku tadi bikin surat lamaran biar aku gak bosen di rumah dan cari kerja." Cerita Ara panjang lebar.
Dan Mahendra hanya mendengarnya dengan senang hati.
"Ya udah kalo gitu kalo mau jalan-jalan, mau jajan, atau mau nonton telpon aku aja."
"Tapi kan kamu kuliah."
"Ya pas aku gak kuliah kan bisa kaya sekarang."
"Tapi kan ini udah malam."
"Gimana kalo kita nonton film yang kamu suka."
"Ayook tapi kamu janji ya jangan teriak-teriak."
"Iya nggak ."
"Paling nonton film korea kesukaannya pasti dia yang bakal teriak-teriak mah bukan gue." ucap Mahendra dalam hatinya
"Tolong matiin lampunya dong Draa.'
"Kenapa di matiin?"
"Biar kesannya horornya dapet dong
"Horor? kita nonton film horor malem-malrm?
"Iya kenapa? Kan udah janji
"nggak kok ayo ayok kita nonton." Ucap Mahendra ragu
Karena ia sangat takut jika menyangkut dengan film berbau horor. tapi demi kekasihnya ia rela menahan rasa takutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAHENDRA (TERBIT)
FanfictionBagaimana jika kita berpacaran dengan teman kita dari kecil tiba-tiba putus?