Happy Reading🍑
"HAH." Kaget Ara
"Kamu kan yang waktu itu." Ucap Ara dan Tio bersamaan dengan saling menunjuk.
"Kalian udah saling kenal?" Tanya Jamal.
"Nggak. Kita cuma beberapa kali gak sengaja ketemu."
Tak lama motor Mayhendra sudah ada di depan Cafe, lalu Ara berpamitan kepada mereka semua untuk pulang.
"Makasih untuk semuanya, Ara pulang duluan ya. Sampai jumpa lagi." Ucap Ara berpamitan.
Malamnya Ara berniat untuk istirahat lebih awal karena bekerja dari pagi sampai sore itu membuatnya lelah. Tetapi saat akan merebahkan dirinya di kasur ia samar-samar seperti mendengar keributan dari rumah Mahendra yang berada di sebelah rumahnya, lalu tak lama suara motor Mahendra terdengar seperti di nyalakan dan saat Ara akan melihatnya ternyata Mahendra sudah pergi dengan motornya.
"Kemana dia malem-malem begini pergi" Ucap Ara
Ara tidak memikirkan hal buruk mungkin saja Mahendra pergi ke rumah temannya. Ara pun memutuskan untuk tidur.
●○♡○●
Keeseokannya saat akan berangkat kerja Ara berniat untuk pergi dengan Mahendra. Namun saat memasuki halaman rumahnya dan ia tidak melihat motornya Mahendra. Ara berniat masuk ke rumahnya Mahendra namun ternyata pintunya terkunci tanda bahwa di rumah itu tidak ada orang.
Lalu ia pun menelpon Mahnedra tetapi tidak dijawab. Ia juga mengirimkan pesan namun tidak di balas.
'Kemana sih Hendra pergi dari semalam belum pulang. Mungkin nginep kali ya di rumah temannya? Tapi kok gak kasih kabar jadi kan aku gak tahu mau kerja naek apa. Papa kan udah berangkat kerja.' Batin Ara.
Ara pun berjalan menuju halte untuk naik kendaraan umum. Namun saat di perjalanan tiba-tiba ada mobil yang berhenti di dekatnya.
"Mau berangkat kerja kan?" Tanya orang yang berada di monil itu.
"Iya Bos." Ara pun mengangguk.
"Ya udah bareng aja yok aku juga mau ke sana."
"Kok tumben biasanya kan datang cuma pas tutup doang."
"Kata siapa?"
"Kata Kak Jamal."
"Boong itu mah ayok cepet naik."
"Ohh yaudah Makasih bos."
"Iya sama-sama.
●○♡○●
Malam itu setelah pulang dengan Ara. Saat Mahendra masuk rumahnya dia melihat Ayahnya bersama wanita lain.
"Kalo mau bermesraan mending di kamar aja. Ganggu pemandangan aja."
Tiba-tiba Ayahnya menendang meja di ruangan itu dan membuat semua barang yang ada di atasnya jatuh.
"Dasar anak kurang ajar."
"Seharusnya kalo ayah kesepian kenapa gak nikah aja dari pada selalu bawa cewek beda-beda tiap hari."
"Siapa kamu bisa ngatur Ayah hah." Marah Ayahnya mahendra
"Oh iya aku kan cuma anak yang gak di inginkan setelah Bunda pergi dan nikah lagi kan."
"Berapa kali Ayah bilang jangan sebut wanita jalang itu."
"Bukan kah Ayah yang selalu bawa wanita jalang ke rumah ini."
"MAHENDRA. Seharusnya kamu ikut aja sama wanita itu."

KAMU SEDANG MEMBACA
MAHENDRA (TERBIT)
FanfictionBagaimana jika kita berpacaran dengan teman kita dari kecil tiba-tiba putus?