Happy Reading🍑
"Malam-malam gini si Hendra kemana coba. Nanya ke temen-temennya gak ada yang tahu."
Ara terus berjalan sendiri untuk mencari Mahendra lalu ia duduk di kursi yang ada di dekat lapangan basket. Ia juga melihat ada orang yang sedang bermain basket di lapangan itu tetapi ia tidak terlalu jelas melihat itu siapa.
"Kaya kenal tuh orang tapi siapa ya."
Lalu saat orang itu berbalik dan ternyata itu Mahendra.
"Hendraaa. Lo kemana aja sih gue nyariin tahu." Ucap Ara sedikit teriak.
"Ara ngapain malem-malam disni."
"Lo yang ngapain dari kemarin malem belom pulang. Ayok pulang Ayah nyariin kamu khawatir sama kamu."
"Nggak mau."
"Isss jangan kaya anak kecil Hendra lo gak kasian sama Ayah lo."
"Dia aja gak peduli sama gue."
Ara pun mendekat pada Mahendra lalu memeluknya dan berkata.
"Aku tahu kamu marah, Kecewa,sedih. TapI aku yakin Ayah kamu sayang sama kamu. Coba inget waktu kamu sakit dulu Ayah kamu yang berjuang dan selalu ada buat kamu sendirian. Dan coba juga kamu bayangin waktu-waktu bersama Ayah kamu saat bahagia. Ayah kamu begitu mungkin karena cape jadi dia larinya ke situ yang buat dia jadi begitu. Mungkin jika kamu memberikan waktu luang dengan ayah kamu mungkin dia bakal berubah."
"Kok kamu jadi puitis gini."
Ara yang mendengar ucapamn Mahnedra langsung mencubit perutnya Mahendra.
"Lagi serius juga. Dah lah ayok pulang kalo gak pulang aku cari pacar baru aja." Ancam Ara
"Ya udah aku pulang. Tapi kita makan dulu ya aku laper dari tadi siang belum makan."
"Liat kan kabur-kabur gini siapa juga yang susah."
"Dah dong jangan ceramah mulu."
"Iya iya ya udah Hendra mau makan apa hemm?" Ucap Ara dengan nada seperti bertanya kepada anak kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAHENDRA (TERBIT)
FanfictionBagaimana jika kita berpacaran dengan teman kita dari kecil tiba-tiba putus?