XVIII. PERGI SELAMANYA

35 14 3
                                    

Happy Reading🍑

"Maksudnya pergi selamanya Valerina gak mungkin kan tante pasti boong kan." Ucap Ara dengan menahan tangisnya.

"Dia bunuh diri." Ucap Ibunya Valerina.

"Gak ini gak mungkin tante tahu kan dia gimna orangnya dan gak mungkin juga gara-gara dia ngelakuin satu kesalahan membuatnya bunuh diri."

"Tante juga gak tahu. Tante kira dia baik-baik aja selama ini. Makanya Tante kesini buat nanyain itu ke kamu."

"Selama ini Valerina gak pernah ceritain apapun tentang keluargany. Padahal kita udah teemnan selama 6 tahun."

Setelah Ibunya Valerina pergi Ara menangis sesenggukan di kamarnya karena selama ini ia tidak tahu bahwa sahabatnya itu bisa melakukan hal itu.

●○♡○●

Esoknya ia menceritakan semua itu kepada Mahendra dan Jono. Dan mereka bertiga memutuskan untuk datang ke tempat Valerina mejatuhkan dirinya di jembatan sungai itu.

 Dan mereka bertiga memutuskan untuk datang ke tempat Valerina mejatuhkan dirinya di jembatan sungai itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di jembatan itu mereka bertiga menaruh bunga di sisi jembatan itu dan mendo'akan Valerina. Setelah selesai Mahendra dan Ara memutuskan untuk pulang terlebih dahulu dan meninggalkan Jono sendiri di sana.

"Gue tahu lo pasti sedih tapi hidup tetap berjalan kan." Ucap Mahendra pada Jono lalu pergi bersama Ara.

"Gue kira lo sejahat itu sama sahabat lo. Jadi ini alasan lo putusin gue sepihak hah?" Tanya Jono pada Valerina tapi bukannya jawaban, pertanyaan itu hanya di dengar oleh angin.

"Lo kenapa sih ini bukan Valerina yang gue kenal. Kalo ada masalah cerita sama gue Vale." Ucap Jono sedikit berteriak dengan air mata yang menetes.

Esoknya Mahendra mengantarkan Ara untuk pergi bekerja. Saat sampai Mahendra melihat wajah Ara yang masih sedih.

"Kamu gak papa kan?"

"Nggak papa"

"Kamu gak usah kerja aja hari ini hemm"

Karena tidak ada jawaban dari Ara Mahendra pun sedikit mengangkat kepala Ara karena sejak tadi Ara menunduk. Tiba-tiba Ara langsung memelul Mahendra dan menangis.

 Tiba-tiba Ara langsung memelul Mahendra dan menangis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MAHENDRA (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang