Oke, Uci Percepat Alurnya ya...
¤¤¤
Satu bulan berlalu...
Selama satu bulan, Taehyung sepertinya benar-benar menguji Kesabaran Jungkook. Dia sama sekali tidak memperlihatkan Kepeduliannya pada sang adik, bahkan saat sang adik sakit pun, Taehyung bersikap biasa saja.
Tuan Hansung dan Nyonya Yeosin pun menyadari Tentang hal itu, tapi mereka tidak banyak bertanya karena mungkin itu sudah biasa terjadi.
Dan pagi ini, Jungkook terbangun dalam keadaan 4 L, Lemah, Letih, Lesu, dan Lunglai. Matanya tak sengaja melihat kearah Kalender, Jungkook mengerutkan keningnya karena Tanggal Menstruasinya sudah terlewat, namun dirinya belum juga Menstruasi.
Matanya membola, dia mengingat kejadian diHotel kala itu. Tangannya meremat Kalender kecil yang dia pegang, kepalanya menggeleng ribut, karena tidak percaya jika memang benar adanya.
Tanpa pikir panjang, Jungkook langsung pergi Mandi untuk berangkat ke Kampus karena dia hampir kesiangan. Perihal telat Menstruasi, sepulangnya dari Kampus, Jungkook berencana akan pergi ke Apotek untuk membeli sesuatu.
Selesai mandi dan bersiap, Jungkook langsung pergi ke Kampus dan melewatkan sarapannya. Bahkan, dia sama sekali tidak perduli dengan Nyonya Yeosin yang terus memanggil namanya.
Jaehyun sendiri sedang menjalankan kewajibannya, dia baru saja berangkat Wajib Militer Satu Minggu yang lalu. Jungkook juga sudah bertemu dengan Pria itu, dan jawaban dari Pria itu membuat Jungkook terkena Jung-Shock.
Waktu berlalu begitu cepat, dan Jungkook hanya memasuki kelas selama 2 jam, selebihnya tidak, dikarenakan Dosen yang mengajar ada keperluan Mendadak.
"Kookie, kamu kenapa sih?" Tanya Seokjin
"Tidak apa Eonni"
"Kamu bohong, cerita saja kalau ada apa-apa"
"Kookie tidak berbohong Eonni"
"Huhh! Kamu itu pandai Berbohong ya, Sekarang cerita padaku, atau aku tidak maunbersahabat lagi denganmu"
"Aaaa Eonni..." rengek Jungkook, haruskah dia menceritakannya pada Seokjin, pikirnya.
"Um...Tapi maaf Eonni, Kookie tidak bisa Cerita. Ini terlalu bersifat Sensitif" bisik Jungkook.
"Baiklah. Kalau begitu aku pulang duluan, Calon Suamiku sedang Rewel"
Jungkook terkekeh, dia selalu menjadi Curahan Hati Seokjin saat Gadis itu sedang bertengkar dengan Kekasihnya, atau lebih tepatnya Calon Suaminya.
"Hati-Hati Eonni, Salam untuk Calon Suamimu"
Seokjin mengangguk, Jungkook pun melangkahkan Kakinya menuju Parkiran dan akan pergi ke Apotek. Tentang Jimin, Gadis Cantik itu sedang ada acara Keluarga, atau lebih tepatnya mempersiapkan acara Pertunangannya.
Diantara Ketiga Gadis Cantik Primadona Kampus itu, hanya Jungkook yang belum Benar-benar Serius menjalin Hubungan dengan seseorang.
Sesampainya di Apotek, Jungkook terkejut saat banyaknya orang yang sedang berada disana. Dia merasa bingung, harus bagaimana dia mengatakannya.
"Permisi!"
"Iya Nona, ada yang bisa saya Bantu?"
"Um...Saya mau membeli..." Jungkook membisikkan sesuatu pada Apoteker yang berjaga.
"Baik Nona, tunggu sebentar"
Jungkook mengangguk, tidak lama kemudian Apoteker tersebut kembali dengan Plastik Hitam kecil, lalu menyerahkannya pada Jungkook.