twenty-three

1K 90 2
                                    

.
.
.

Sore hari pun tiba.

Oniel dan shani berencana akan pergi ke mall berdua saja, tadinya shani menolak tetapi oniel tetap bersikukuh untuk pergi berdua. Karena besok adalah hari ulang tahun Zee yang pertama.

"mas tapi aku gaenak sama mamah, masa kita berdua doang yang pergi"ucap shani yang sedang membersihkan tempat tidur.

"Gak papa lah mom, mamah ngerti pasti, lagian ada papah juga dirumah"balas oniel.

"yaudah deh"pasrah shani.

"Yaudah yuk turun, udah selesai kan?"ucap oniel sambil menggandeng tangan shani.

Shani hanya menggangukan kepalanya, setelah itu mereka keluar dari kamar oniel.

.

.

.

"Hallo anak papiiii!"teriak oniel dan shani langsung mencubit pinggang oniel.

"Ashh.. sakit mom"gumam oniel.

"Kayak dihutan aja loh kamu"ucap papah oniel yang sedang memangku Zee, dan ada mama oniel disampingnya.

Oniel tersenyum setelah itu ia mengambil zee dari pangkuan papanya. "Wihh mau kemana nih??udah ganteng begini kayak papi mu."ucap oniel dengan pede, dan diketawai oleh kedua orang tuanya.

"Pede banget lagi kamu, niel-niel. Kok kamu mau si shan sama anak modelan kayak gini?"ucap papah oniel menertawai oniel.

"Namanya juga cinta, yaa gak sayang"ucap oniel, melirik shani dan menaikan satu alisnya.

Shani yang ada disitu pun hanya tertawa kecil, melihat tingkah laku suaminya yang sangat aneh.

"Oh iyaa, kalian jadii? Mau pergi?"ucap mamah oniel.

"Jadi mah, tapi gapapa kan shani titip Zee? shani galama kok"ucap shani.

"yaa gapapa dong, baguss malah. Biar bisa berduaan sama suami kamu. Kalau lama juga gapapa ya kan pah.."balas mamah oniel tersenyum.

"Kamu kayak sama siapa aja loh Shan"ucap papah Oniel.

"hehehe, makasih ya mah-pah"balas shani.

"Tuh kan, kamu ga percaya sama suami mu yang paling ganteng ini sih sayang"ucap oniel secara spontan.

"Haduh, ini anak makin lama makin jadi yaa"ucap papah oniel. "Gantengan juga papah mu ini niell, ya gak mah??"lanjutnya, menanyakan kepada mama oniel.

"Hah, terserah kalian berdua deh"ucap mamah oniel, yang ditertawai oleh mereka semua.
.

.

.

"Udah kan?, ayok mom. Keburu malam"ucap oniel

"mamm...."tangis zee, melihat shani beranjak dari duduknya.

Shani menggendong zee dan mengelus punggung anaknya, sebenarnya ia tidak tega meninggalkan Zee, tetapi apa boleh buat, lagian juga hanya untuk sebentar saja.

"Mom sama papi keluar sebentar dulu yaa, Zizi sama nenek sama kakek disini. yaa??"ucap shani.

"Aduhh, sini jagoan kakekk, kita liat burung merpati lagi di belakang yuk?"ucap kakek, mengambil alih zee.

"nononono.....huaaaaaaa....mammm"
tangis zee langsung kencang, saat shani memasuki mobil. Zee berontak dari gendongan sang kakek.

 Zee berontak dari gendongan sang kakek

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
shaniel's little family Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang