twenty-four

1.3K 116 22
                                    

(05.00)

Oniel terbangun dari tidurnya, ia terus memandangi wajah istrinya itu. dan tak henti-henti mengucapkan puji syukur.

Setelah beberapa menit kemudian, oniel bangun dari tempat tidurnya. Ia bergegas menuju dapur untuk membuat roti panggang dan susu untuk shani tentunya.

Kemudian oniel menaiki tangga menuju kamarnya, ia membuka pintu kamar dan melihat shani yang tengah memeluk zee, pemandangan yang membuat hatinya hangat.

Oniel meletakan roti dan susu itu di atas meja. Lalu ia memasuki kamar mandi untuk membersihkan dirinya. karena hari ini oniel dan shani akan kerumah sakit untuk memeriksa kondisi anak kedua mereka.

.

.

.

Kini oniel sudah rapih dengan pakaian kerjanya. Ia menuju kasur dengan membawa roti dan susu.

"Mom, bangun dulu yuk udah jam setengah 6 nih"ucap oniel, Sambil mengelus kepala shani.

"Sebentar, 5 menit lagi"balas shani dengan suara ciri khas orang bangun tidur.

Baru 1 menit terlewat, ternyata Zee sudah bangun dari tidurnya.

"woooooo.. pwaapwii.."ucap zee.

Oniel yang mendengar ucapan Zee, langsung kaget dan mendekati anaknya itu, lalu ia menggendongnya.

"Tadii zeevan bilang apaa??"tanya oniel.

Zee tertawa, setelah itu ia mengucapkan ucapan yang tadi ia bilang. "Pwaa-pwii..."ucap Zee.

Oniel mencium pipi zee terus menerus, dan menggelitiki perutt Zee, hingga zee tertawa kencang.

"Eh kok udah bisa bilang papi??"ucap oniel, ia sangat senang sekali mendengar anaknya menyebut kata 'papi'.

Zee hanya tertawa melihat wajah heran oniel. Oniel yang sangat senang, langsung menggendong zee ala pesawat terbang, dan memutarkannya.

Bahkan saking senangnya, oniel tidak menyadari kalau shani sudah bangun dan sedang menyadarkan kepalanya di headbord kasur. Sambil tersenyum kearah anak dan ayah itu.

"Ehh.. kamu kapan bangunnya mom?"ucap oniel.

"3 menit yang lalu mungkin"balas shani, lalu setelah itu shani merentangkan kedua tangannya kepada zee.

Oniel yang paham pun, langsung memindahkan zee ke dalam pelukan shani.

"kakak kerennn sekalii!!"ucap shani, mencium kedua pipi zee.

"hiwhiwhiww.."oceh zee.

"Kalau ini siapa kak?"ucap oniel, menunjuk jarinya ke arah shani.

"Mom-wmy.."ucap zee yang membuat kedua orang tua itu tersenyum dan menciumi pipinya.

"zeevan sekarang di panggilnya kakak yaa?? kan sudah mau punya dedek"ucap oniel, mengarahkan tangan zee ke arah perut shani.

Karena zee belum mengerti, ia hanya tertawa melihat wajah kedua orangtuanya yang bahagia itu.

"Yeayy, kakak Zee"ucap shani.

.

.

.

dan mereka bertiga kini sudah sampai di dalam rumah sakit, untuk mengecek kandungan shani.

"Sini kakak zii, sama papi di gendongnya. Kasian mom"ucap oniel mengambil paksa zee yang ada di gendongan shani.

"Aaakhhjhhh.. nononono..."Zee berontak dalam pelukan oniel, ia terus menggerakkan tubuhnya.

Mendengar anaknya yang teriak-teriak, dan memberontak oniel langsung memberikan pengertian kepada zee.

shaniel's little family Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang