Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
•••
"Kenapa dia terkenal sekali di kalangan perempuan?"
"Tentu saja karena wajahnya, bodoh!"
Steven menyesap minumannya. Dia melirik kesal ke arah seorang pria dengan beberapa wanita di sekelilingnya. "Apa kau tau siapa kekasihnya?"
Seseorang yang diajak berbicara tersebut terkekeh geli. "Dia mempunyai kekasih? Kekasih? Hahahaha."
Steven berdecak sebal dan menendang kursi orang di sampingnya itu. "Tidak lucu."
"Bagaimana aku tau hal itu. Dia saja sehari bisa membawa wanita yang berbeda. Jangan merendahkan dia, Stev."
"Aku tidak pernah merendahkan dia. Aku hanya bertanya," kata Steven penuh penekanan. Dia kembali meminum minumannya sekali tegak.
"Omong-omong, dimana Nichole? Dia jarang sekali kulihat akhir-akhir ini..., ah mungkin sudah lama."
Steven menggantungkan tangannya di udara, berhenti meminum. "Dia sibuk menjadi ahli waris orang kaya."
"Serius?! Hahahaha."
Musik berdentum semakin keras. Orang-orang disana melenggak-lenggok menari menuruti beat lagu. Minuman alkohol serta rokok adalah hal wajib di tempat sekarang. Mereka menikmati tiap detik di dalam sana.
Seorang pria bertubuh tegap itu mendudukkan tubuhnya di sudut bar. Mulai mematik rokoknya dan lantas mengisapnya, menciptakan asap tebal mengitari wajahnya.
"Zeon?"
Pria pemilik nama itu menoleh ke asal suara. Mendapati Steven dengan senyum pongahnya, berjalan santai dan tanpa ijin duduk di sampingnya.
"Sudah lama aku tidak bertemu denganmu. Bagaimana kabarmu, Zeon?"
Zeon melirik sinis. Dia kembali fokus pada kegiatannya, merokok dan minum. Berhasil membuat Steven mengerang kesal.
"Seperti yang kau lihat."
Steven berdecak. Tapi mendadak merubah ekspresinya. "Oh iya, apa rahasiamu bisa mempunyai banyak wanita? Apa kau nge-gym di suatu tempat yang langka?"
