Wajah guru yang ngajar dikelas itu sudah memerah, sedangkan nem tersenyum berpasrah diri.
Fix disembur amarah.
"Kau..! Kau murid baru itu ya?!" Ucapnya agak ngegas
"Pfft.." Semua murid menahan tawa nya
"Iya sensei, maaf sensei maaf tadi saya dikejar setan makanya lari langsung masuk kelas." tunjuk (Name) kearah belakangnya
Alasan yang tidak masuk akal emang karena nem udah panik duluan.
Sedangkan guru itu langsung menoleh kearah pintu, ia menyerngit heran karena dia hanya melihat cowok yang nganterin (Name) tadi masih berdiri disana lalu menundukan badan.
"Lah? Shinsuke ngejar ini anak?" Batin guru itu lalu membayangkan
nggak gitu buk :)
Guru itu lalu menghela napas, ia juga tidak ingin memarahi murid baru didepan kelas.
"Baiklah tidak apa, lain kali jangan diulang ya. Silahkan perkenalkan dirimu."
"Namaku (Fullname) pindahan dari Indonesia, salam kenal!" Ucap (Name) lalu menundukan tubuhnya cukup lama hingga rambutnya menutupi muka.
Saking gugupnya ya.
"Udah cukup (Surname), terimakasih."
(Name) lalu menegakkan kembali tubuhnya. Ia bisa melihat tatapan tatapan teman sekelasnya. Ada yang berbisik bisik juga tapi nem gapeduli dia.
"Cantik si tapi nggak sopan gitu keknya." Bisik salah satu murid yang ternyata didengar nem, tapi dia cuma ngelirik aja kearah murid itu.
Yang dilirik pun kicep langsung.
"Kalau kalian ada yang mau ditanyakan ke (Surname) nanti saja ya sekarang pelajaran dulu."
"Baik bu." Jawab mereka serempak
"Oh ya saya Ayaka Nami, yang akan menjadi wali kelasmu (Surname)"
"Baik."
"Silahkan kamu duduk dikursi kosong sebelah sana." Tunjuk bu Ayaka kearah bangku kosong kedua dari belakang dekat jendela.
"Baik terimakasih bu."
(Name) berjalan kearah kursi nya dan meletakan tas. Ia juga mengeluarkan beberapa buku pelajaran.
(Name) ga nyadar kalo dari awal dia masuk, dia diliatin sama temen sebelahnya. Mungkin karena nem gugup.
Bu Ayaka pun sudah mulai menjelaskan materi.
"Kaya pernah lihat, tapi dimana ya?" Batin orang disebelah (Name) yang masih ngeliatin sambil senyum senyum gajelas
(Name) yang lama lama kerasa kalo dia diliatin akhirnya noleh juga ke kanannya.
Telat nyadar kamu neng :)
(Name) terdiam sejenak tatapan tatapan sm ntu orang lalu akhirnya ia tersentak.
"IH JAMET TADI!" Teriak (Name) membuat sekelas langsung noleh kearahnya
Yang dipanggil jamet pun kebingungan.
"Siapa jamet?" Batin orang itu
"(Surname) tolong tenang ya." Kata bu Ayaka, tidak teriak sih namun penuh penekanan :)
"Ma-maaf bu." Balas nem langsung nunduk
Udah malu banget dia pasti.
Sedangkan orang disebelahnya itu udah nahan ketawa, terus dilirik sama (Name) kesal.
"Bodoh banget sih? wkwk" orang itu tertawa pelan namun bisa didengar (Name)
"Kita ga kenal ya njink." Batin (Name) kesel sampe ubun ubun
(Name) bisa melihat sedikit name tag orang disebelahnya yang bertulisan Miya.
"Awas aja lo miya miyul." Batin (Name)
Akhirnya suasana kembali normal dan mereka melanjutkan pelajaran.
🐷🐷🐷
Bel Istirahat akhirnya berbunyi. Semua orang yang ada didalam kelas berhamburan pergi ke kantin untuk mengisi perut mereka, namun hanya ada beberapa orang yang masih ada didalam kelas, termasuk (Name).
(Name) sedang memasukan buku bukunya kedalam tas.
"KYA SENPAI!"
"ATSUMU SENPAI KYAAA!"
Teriakan cewe cewe itu terdengar lagi oleh (Name), ia reflek noleh ke arah depan kelas. Ya bisa dilihat depan kelasnya sekarang full murid murid cewe Inarizaki yang sedang mengerumuni idol mereka.
"Halo kau (Surname) ya? Kenalin aku Ginjima Hitoshi!" Ucap cowok didepannya dengan senyum
"A-ah iya salam kenal Hitoshi. Panggil aku (Name) saja!" Balas (Name) tanpa menoleh, ia masih fokus ke jumpa fans didepan kelas.
Ngga sopan memang kau nem :)
Yang dipanggil nama belakangnya pun langsung malu malu monyet karena baru pertama dipanggil cewe nama belakang dia.
"Biarkan saja itu (Name), Atsumu memang banyak fans nya karena dia populer disini. Lama lama kau akan terbiasa mendengar teriakan mereka." Kata Gin yang liat muka risih (Name)
"Atsumu?" Tanya (Name)
"Iya namanya Miya Atsumu, dia se ekskul denganku."
"Kok kaya pernah liat tu makhluk ya?" Batin (Name)
"Ohh." Balas (Name) singkat
Tapi seperti biasa (Name) tidak peduli, ia hanya ingin menuju kantin sekarang karena sudah lapar.
(Name) tiba tiba berdiri, otomatis Gin langsung liat keatas
"Maaf aku mau ke kantin duluan Hitoshi."
Tanpa mendengar jawaban, si (Name) udah ngacir keluar kelas. Sebenernya dia ga terlalu laper si, cuma pengen ngunyah aja.
Tapi buat sampe ke kantin tidak semudah itu ferguso. Ia harus melewati rintangan gunung, samudra, lautan, lembah dulu baru bisa nyampe kantin.
"Miinggir permisi!" Kata (Name) yang terhimpit cewe cewe itu.
"Sesek napas gue anjir." Batin (Name)
Ternyata orang yang lagi jumpa fans itu ngeliat (Name) keluar kelas sambil nyempil dan tutup telinga karena berisik.
"Eh (Name)!" Panggil orang itu
Ya si (Name) ga denger lah apalagi doi udah agak jauh
"Maaf ya tanda tangannya lain kali aja." Ucapnya seraya tersenyum ke cewe cewe lalu pergi dari kerumunan
Bisa dilihat mereka langsung kecewa.
"Yah senpaii.."
Setelah melewati rintangan, (Name) akhirnya nyampe di kantin.
Ia buru buru antri buat beli onigiri. Sebenernya ia mau makan yang agak ringan aja gitu.
Setelah beli ntu onigiri sama soda ia langsung duduk di tempat kosong pojok sisa satu tempat. Soalnya emang beneran kantin rame banget.
Ada beberapa murid yang berbisik bisik ngelihat (Name) duduk sendiran disana sambil makan. (Name) yang ngerasa langsung natap mereka, mereka langsung ngalihin pandangan.
"Apaan berani cuma bisik bisik doang." Gumam (Name)
Tiba tiba (Name) teringat sama senpai yang tadi nganterin dia. (Name) penasaran itu orang kelas apa terus udah punya pacar apa belum.
Ya itu lah yang dia pikirin sekarang. Biasalah kadang dia ngecrushin orang yang dikenal, tapi cuma bertahan sementara dah gitu ganti lagi crushnya.
Lagi enak enaknya ngelamun sambil makan tiba tiba ada yang nggebrak meja dia.
BRAKK!
"EH MONYET!" Sontak (Name) otomatis ia jadi pusat perhatian lagi
(Name) kesel lalu ngeliatin pelaku yang gebrak meja dia.
"Hehe (Name) yaa?!
Hayo siapaa??
KAMU SEDANG MEMBACA
INARIZAKI
FanfictionTentang (Name) yang memiliki kesabaran setipis tisu malah bertemu dengan rubah rubah setan yang ada di klub voli. "Woi (Name), agar silahturahmi tidak terputus pinjam dulu seratus." "Agar pertemanan tidak terputus, sini tangan kau dulu yang ku putus...