ZAYRA# 02

768 39 0
                                    


•••
H
A
P
P
Y

R
E
A
D
I
N
G

•••

"BAGI GUE SEORANG WANITA ITU
HARUS DI JAGA BUKAN DI RUSAK"

- Zaydan Reynand Abraham-

~~~

Bel istirahat pun berbunyi, para siswa dan siswi kini berhamburan keluar dari kelasnya menuju ke arah kantin, sama halnya dengan Zaydan.

Kini cowok berhidung mancung itu telah berada di kantin bersama keempat sahabatnya setelah ia sudah selesai menjalani hukumannya tadi.

"Gimana Zay rasanya berdiri di tiang bendera selama 2 jam tanpa istirahat?" Pertanyaan plus ledekan itu berasal dari mulut seorang Kana yang duduk di sebelah Erlan.

"Enak, mau coba? Entar deh gue bilangin sama Pak kholik" Ucap Zaydan sambil memasukkan nasi goreng kedalam mulutnya.

"Ogah, mending gue di dalam kelas walaupun kadang suka suntuk yang penting gak kepanasan kayak lo,udah gitu capek,bau matahari pula" Ledek Kana lagi sambil mengendus-endus tubuh Zaydan yang berada di hadapannya.

"Tuh kah bau" Kana menjauhkan tubuhnya dari Zaydan sambil menutupi hidung mancung miliknya.

"Gak usah ribut! Kita lagi makan" Ucap Ryan dengan tegas dan terkesan dingin.

Sedangkan Zaydan yang sebelumnya sudah hampir melemparkan wadah tisu ke arah Kana kini tidak jadi ia lakukan ketika mendengar suara Ryan tadi.

"Wleee gak kena" Ejek Kana ke arah Zaydan.

"Diem Kana!" Ucap Ryan pelan namun terdengar tegas yang membuat Kana sendiri langsung terdiam tidak berkutik.

Sedangkan Zaydan sendiri tersenyum penuh kemenangan ke arah Kana sambil menggerakkan bibirnya dengan sebuah kalimat "Mampus lo"

Kemudian di akhiri dengan sebuah mimik muka yang mengejek ke arah Kana.

"Yan liat tuh si Zaydan ngejek gue" Adu Kana kepada Ryan sedangkan Ryan sendiri hanya bisa menghela nafasnya pelan sungguh lelah ternyata mempunyai teman yang masih suka bertingkah seperti bocah.

"Udah deh kalian berdua ini ribut mulu, gue kawinin juga lama-lama" Ucap Fajar sedikit kesal ke arah dua temannya itu.

"Amit-amit ya Allah masih normal gue" Ucap Kana bergidik ngeri sambil melihat ke arah Zaydan.

"Gue juga masih normal kali" Ketus Zaydan saat melihat Kana menatap wajahnya dengan takut.

"Ya bisa aja kan kalo lo itu ternyata selama ini gak normal, karena selama bertahun-tahun kita temenan gak pernah tuh gue liat lo deketin cewek atau suka sama cewek" Ucap Kana.

"Bener juga apa yang di bilang Kana, jangan-jangan lo beneran gak normal Zay" Ucap Erlan dengan menutup mulutnya sambil melihat ke arah Zaydan.

"Mau mulut lo berdua gue tusuk pakai ini!" Ancam Zaydan sambil menyodorkan garpu ke arah Kana dan Erlan.

"Hehehe gak Zay, kita berdua itu cuma mau memastikan aja" Ucap Erlan dengan mengambil garpu dari tangan Zaydan dengan hati-hati.

"Dengar ya,gue itu bukannya gak normal cuma ya selama ini gue emang belum ketemu cewek yang cocok buat gue" Jelas Zaydan.

"Emang tipe cewek yang lo mau kayak gimana, Zay? Tanya Fajar

"Berkerudung dan intinya dia itu harus bisa membawa dampak positif untuk hidup gue" Jawab Zaydan yang membuat para sahabatnya melongo tak percaya kecuali Ryan, cowok satu itu hanya menyimak saja sambil menikmati makanannya.

"Gitu doang Zay, serius lo?" Tanya Fajar sambil mendekat ke arah Zaydan.

"Iya cuma itu tapi modelan kayak gituan dikit, limit edition" Ucap Zaydan dengan bangga.

"Tapi biasanya yang modelan kayak gitu gak mau di ajak pacaran, Zay" Ucap Erlan.

"Siapa yang bilang gue bakalan ajak dia pacaran?"

"Gue udah pernah bilang kan kalo gue gak mau pacaran, karena cowok yang baik dan benaran sayang sama seorang cewek dia gak bakalan ngajak pacaran" Lanjutnya lagi sambil menatap satu per satu mata sahabatnya itu.

"Kalo bisa itu cewek mau langsung gue ajak nikah daripada berpacaran" Ucap Zaydan lagi.

Sedangkan keempat sahabatnya itu langsung terdiam ketika mendengar kalimat yang di lontarkan Zaydan dengan nada yang serius.

Zaydan memang sering bercanda dan jarang sekali serius ketika di ajak berbicara namun jika hal itu sudah berkaitan dengan seorang perempuan,Zaydan sendiri akan langsung menanggapinya dengan serius karena dia sendiri tidak akan pernah bermain-main jika hal itu berkaitan dengan seorang perempuan.

"Udah ah gak usah bahas itu lagi mending sekarang kita ke rooftop aja, bentar lagi bel masuk" Ajak Zaydan sambil berdiri dari tempat duduknya.

"Bolos lagi?" Tanya Ryan sedangkan Zaydan hanya menganggukkan kepalanya pelan.

"Ayo kalo gitu, gue juga males ikut pelajaran Pak Raja, bosen" Ucap Kana sambil berdiri.

"Setuju" Ucap Fajar dan Erlan bersamaan lalu keduanya pun berdiri.

Kemudian kelima cowok itu pun segera pergi meninggalkan area kantin menuju rooftop sekolah.

"Eh kalian duluan aja ke rooftop gue mau ke toilet bentar" Ucap Zaydan ketika mereka berlima sudah berjalan di dekat koridor sekolah.

"Oke jangan lama" Ucap Fajar yang mendapat anggukan dari Zaydan.

Kemudian dengan langkah kaki yang lebar, Zaydan terus berjalan dengan cepat hingga sampai di toilet laki-laki.

Setelah selesai dari aktivitas nya itu, Zaydan pun bergegas pergi menuju rooftop sekolah sambil berlarian.

Namun di tengah perjalanan ia tak sengaja menabrak seorang cewek hingga terjatuh.

"Maaf gue gak sengaja" Ucap Zaydan sambil mengulurkan tangannya ke arah cewek itu.

"Iya gak papa" Jawabnya sambil berdiri sendiri tanpa mau menerima uluran tangan Zaydan tadi.

Setelah itu cewek berkerudung putih itu langsung melenggang pergi meninggalkan Zaydan yang masih setia berdiri ditempatnya.

Pandangannya tak lepas dari gadis tadi, gadis yang ia lihat saat melaksanakan hukuman tadi pagi.

Entah mengapa ketika melihat wajah gadis itu Zaydan merasa sangat damai dan selalu saja ia merasakan debaran di dadanya ketika melihat gadis itu.

Apakah ia jatuh cinta?

Zaydan menggelengkan kepalanya pelan lalu dirinya pun langsung bergegas pergi ke rooftop sekolah sambil berlarian.

ZAYRA (Zaydan & Ayra) √ CompleteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang