ZAYRA# 19

372 17 2
                                    

•••

H
A
P
P
Y

R
E
A
D
I
N
G

•••







"Bang bubur ayam 11 porsi," ucap Zaydan sambil menyodorkan uang satu lembar berwarna merah kepada penjual bubur ayam itu.

"Baik mas." balasnya sambil tersenyum kepada Zaydan.

Setelah itu Zaydan pun kembali duduk di salah satu meja di mana teman-temannya berada.

"Girls liat deh ada yang jualan Kue pukis!" tunjuk Alisya pada salah satu pedagang yang menjual kue pukis.

"Eh iya Beli yuk!!" ajak Ayra semangat.

"Ayoo!" Marsya berdiri dari tempat duduknya lalu ia pun langsung berjalan mendekati gerobak penjual kue pukis itu di ikuti Ayra dan juga Alisya yang berjalan di belakangnya.

"Kalian berenam mau nitip juga gak nih?" tawar Zera yang di balas anggukan oleh ke enam cowok itu.

"Oke, ya udah gue ke sana dulu ya." ucap Zera lagi sedangkan mereka berenam kembali menganggukan kepalanya sebagai balasan.

Zera pun lantas pergi menyusul teman-temannya yang sudah berada di tempat penjual kue pukis itu.

Dari kejauhan Zaydan terus memerhatikan gerak gerik Ayra yang begitu bahagia ketika melihat kue pukis yang sedang di buat oleh penjual kue pukis itu.

"Lucu." Gumam Zaydan.

"Udah kali liatin Ayra nya," sindir Erlan yang berada di samping Zaydan.

"Sewot aja," ketus Zaydan sambil melirik sekilas ke arah Erlan.

"Waduh garang amat Pak," Erlan terkekeh kecil.

"Kenapa gak langsung confess aja Zay?" tanya Arga sedangkan Zaydan langsung menggelengkan kepalanya "Gak semudah itu Ga."

"Nanti gue bakalan confess kalo udah siap sama konsekuensinya," Lanjut nya.

"Intinya sekarang ini gue cuma mau dekat dulu aja sama Ayra." ucap Zaydan lagi sembari kembali menatap ke arah Ayra berada bahkan tatapan mereka kini saling bertabrakan.

Lalu keduanya pun saling melemparkan senyuman, setelahnya pandangan Ayra pun teralihkan saat Kiara tengah mengajaknya berbicara.

"Ini Mas pesanannya," ucap Penjual bubur ayam tadi sembari membawa nampan berisi mangkok bubur ayam pesanan mereka.

"Ohh iya Pak,makasih." Zaydan mengambil nampan itu sembari tersenyum.

Tak lama kemudian, para gadis itu pun sudah kembali ke tempat mereka sebelumnya sambil membawa beberapa kantong berisi kue Pukis.

"Nih buat kalian," Zera menyodorkan satu kantong plastik ke arah ke enam cowok itu.

"Wihhh makasih ya, Zer," ucap Fajar yang di balas anggukan oleh Zera.

"Makan buburnya dulu, makan kue pukis nya terakhiran aja" ucap Zaydan sembari melirik sekilas ke arah Ayra yang tengah membuka bungkus kue pukis miliknya.

Mendengar ucapan Zaydan tadi sontak saja Ayra langsung menutup kembali bungkus kue Pukis nya lalu memasukkannya kembali ke dalam kantong plastik.

Zaydan pun lantas tersenyum saat melihat respon Ayra yang langsung menuruti ucapannya.

Kemudian mereka semuanya pun segera menyantap sarapannya dengan lahap.

"Lo gak takut sakit perut Ra?" tanya Zaydan ketika melihat Ayra yang menambahkan banyak sambal ke dalam bubur ayam miliknya.

ZAYRA (Zaydan & Ayra) √ CompleteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang