•••
H
A
P
P
YR
E
A
D
I
N
G•••
"SELAMAT PAGI!" Teriak Zaydan dengan semangat sambil menuruni anak tangga menuju ruang makan.
"Kenapa tuh anak kamu keliatannya kayak lagi bahagia banget" Ucap Zidane kepada istrinya sambil menatap bingung ke arah Zaydan yang sedang tersenyum lebar ke arahnya.
"Itu loh kemarin anak kamu menang pertandingan basket juara satu antar sekolah satu provinsi" Ucap Dania sambil mengolesi roti dengan selai coklat.
"Wah keren banget anak papa" Ucap Zidane dengan bangga sedangkan Zaydan hanya menganggukkan kepalanya menyetujui ucapan papanya itu.
"Kalo gitu Zay mau minta hadiah sama papa boleh gak?" Tanya Zaydan.
"Boleh dong, mau hadiah apa?"
"Izinin Zay mengelola kafe papa" Jawab Zaydan yang membuat kedua orang tuanya itu terkejut bukan main.
"Eh yang serius kamu?" Tanya Dania tak percaya.
"Iya mama, Zay serius lagian sebentar lagi kan Zay udah mau lulus tuh nah rencananya Zay mau belajar bisnis kecil-kecilan dulu melalui kafe milik papa" Ucap Zaydan.
"Kamu mau ngelola kafe papa sendirian?"
"Nggak, Zay ngelola kafe papa bareng temen-temen, sebenarnya kita udah dari dulu kepengen buka usaha cuma modalnya belum cukup, karena sekarang modal yang kita kumpulin udah cukup jadinya kita udah siap buka usaha kafe milik papa yang udah lama tutup itu, ya itu pun kalo papa izinin sih" Ucap Zaydan panjang lebar.
"Izinin aja pah, supaya Zay juga bisa belajar cara berbisnis" Ucap Dania meyakinkan suaminya itu.
"Emm kamu beneran yakin?" Tanya Zidane lagi dengan menatap mata Zaydan.
"100% yakin" Ucap Zaydan sambil tersenyum.
"Ya udah kalo gitu papa setuju" Ucap Zidane sedangkan Zaydan langsung memeluk dirinya dengan gembira.
"Makasih papa"
"Memangnya kamu kapan mau buka kembali kafe nya" Tanya Dania.
"Secepatnya sih ma, tapi sebelum itu Zay sama temen-temen mau kembali merenovasi kafe nya juga mau mendesain ulang kafe nya kemungkina kafe nya baru bisa di buka sewaktu kita lagi liburan semesteran" Jelas Zaydan sambil memakan roti miliknya.
"Kalo kamu perlu sesuatu bilang aja sama papa nanti papa bakalan bantu kamu" Ucap Zidane sambil menepuk-nepuk bahu Zaydan.
"Iya pah makasih, kalo gitu Zay pamit ke sekolah yah" Pamit Zaydan sambil mencium punggung tangan kedua orang tuanya.
"Iya hati-hatinya!"
"Assalamu'alaikum"
"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh"
~~~
"Halo kak"
"Hai kak Zay"
"Selamat pagi kak"
Sapaan demi sapaan Zaydan dapatkan ketika ia sudah sampai di sekolah, Zaydan hanya tersenyum tipis sambil menganggukkan kepalanya sebagai balasan dari sapaan adik kelasnya itu.
"ZAYDAN!!" Pekik seseorang sontak saja Zaydan langsung menoleh ke arah belakangnya, namun setelah mengetahui siapa yang memanggil namanya itu ia pun kembali melangkahkan kakinya menuju kelasnya mengabaikan panggilan dari seseorang itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZAYRA (Zaydan & Ayra) √ Complete
Teen Fiction"Kamu untukku dan hanya milikku" - Zaydan - ~~~ Kisah cinta seorang bad boy bernama Zaydan Reynand Abraham yang berusaha keras untuk mendapatkan hati seorang cewek muslimah bernama Ayra Stefani Adhitama yang memiliki trauma dengan masa lalunya. Pen...