ZAYRA#26

338 13 1
                                    

•••

H
A
P
P
Y

R
E
A
D
I
N
G

•••

"Btw kapan kalian nikah?" tanya Marsya.

"Minggu depan,"

"....."

"WHATTT????" teriak ke empat cewek itu dengan sangat keras hingga membuat Ayra terbangun dari tidurnya.

"Ada apa sih kok ribut-ribut?" tanya Ayra dengan mata yang masih terpejam.

"Eh Ayra, lo kebangun ya gara-gara teriakan kita berempat?" tanya Marsya cengengesan sambil menggaruk hidungnya yang tak gatal.

"Dikit," ucap Ayra sembari membuka kelopak matanya.

"Hehehe sorry Ra, eh tapi beneran lo sama Zaydan nikah minggu depan?" Zera memajukan kepalanya sedikit mendekat ke arah Ayra yang duduk di kursi depan.

"Iya,aku tau kalian pasti kaget banget dengernya tapi itu semua udah di sepakati" Ayra menolehkan wajahnya ke arah ke empat temannya.

"Alasannya?" tanya Kiara dengan menautkan kedua alisnya.

"Permintaan terakhir bunda sama ayah, tante Dania bilang sebelum bunda sama ayah beneran pergi mereka minta, proses pernikahannya di percepat seminggu setelah mereka udah nggak ada,karena mereka khawatir aku bakalan sendirian di sini,"

"Awalnya aku emang belum siap kalo harus nikah minggu depan tapi karena ini adalah permintaan terakhir bunda sama ayah, aku nggak akan bisa nolak dan in syaa Allah sekarang aku udah siap," Ayra tersenyum lebar di akhir kalimatnya, mendengar ucapannya Ayra tadi Zaydan pun ikut tersenyum.

"Ya udah kalo lo sendiri udah siap dan yakin sama pernikahan ini, gue berdoa semoga kalian berdua beneran jodoh sampe maut memisahkan," ucap Zera tersenyum.

"Aamiin!" ucap mereka semua dengan serempak.

Beberapa saat kemudian akhirnya mereka semua pun sudah tiba di rumah Ayra.

Lalu setelah semuanya turun dari mobil, mereka pun langsung melangkah masuk ke dalam rumah Ayra.

"Assalamu'alaikum!"

"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh!"

"Akhirnya kalian sampe,makan dulu yuk, tante udah nyiapin makanan buat kalian," ucap Mitha sambil tersenyum yang langsung di balas anggukan oleh mereka semua.

"Kalian duluan aja, aku nggak mood makan," ucap Ayra sambil berjalan mendekati sebuah bingkai foto besar yang terpasang di dinding ruang tamu.

"Kalian duluan aja sana, biar gue yang bujuk Ayra," ucap Zaydan yang di balas anggukan oleh semua teman-temannya.

Lalu Zaydan pun segera mendekati Ayra yang sedang melamun di depan foto kedua orang tuanya itu.

"Kenapa hm, kangen bunda sama ayah?" tanya Zaydan yang langsung di balas anggukan oleh Ayra.

"Ra mau keliling komplek pakai sepeda gak? Biar lo gak sedih lagi," ucap Zaydan.

"Boleh," ucap Ayra pelan.

"Sepedanya ada di garasi kan?" tanya Zaydan yang di balas anggukan oleh Ayra.

"Ya udah lo tunggu di halaman depan aja, gue mau ngambil sepedanya dulu," ucap Zaydan lagi sebelumnya dirinya melangkah pergi ke garasi sedangkan Ayra hanya menganggukan kepalanya paham lalu ia pun segera melangkah keluar rumah menuruti ucapan Zaydan tadi.

ZAYRA (Zaydan & Ayra) √ CompleteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang