ZAYRA # 22

304 13 5
                                    

•••

H
A
P
P
Y

R
E
A
D
I
N
G

•••

Hari demi hari silih berganti, kini waktu ujian semester ganjil pun telah tiba.

Tepat pukul 08.00 WIB, ujian hari pertama telah di mulai, para pengawas ujian pun masing-masing memasuki ruang ujian sesuai dengan jadwal yang sudah di tentukan.

Setelah pengawas ujian telah membagikan lembaran soal beserta lembaran jawabannya, para peserta didik pun di perbolehkan untuk mengerjakan ujian dengan tertib dan jujur.

Mata pelajaran ujian pertama ini ialah Ppkn baik dari jurusan IPA maupun IPS.

Di sebuah ruang ujian di mana Zaydan berada,terlihat cowok bad boy itu tengah mengerjakan soal ujiannya dengan santai, namun jari-jari tangannya itu dengan cepat mengisi jawaban setiap soal dengan mudahnya.

Jangan berfikir bahwa Zaydan melakukan kecurangan, baik menyontek ataupun dengan cara-cara yang tidak baik lainnya, melainkan ia memang telah belajar semalaman dan bahkan tadi pagi ia pun menyempatkan dirinya untuk kembali mengulang materi yang ia pelajari semalam.

Sudah di katakan bukan, jika Zaydan itu seorang yang pandai, namun meski begitu banyak orang yang mengira bahwa Zaydan selalu mendapat nilai yang besar di karenakan dirinya adalah cucu dari pemilik sekolah ini, padahal nilai itu sendiri ia hasilnya dengan kerja kerasnya.

Zaydan mungkin keliatan seperti anak berandalan sekolah yang tidak peduli dengan nilainya sendiri namun nyatanya Zaydan sendiri sangat memprioritaskan nilainya agar bisa mendapatkan nilai yang besar dan bisa membanggakan kedua orang tuanya sendiri.

"Bagi peserta ujian yang sudah selesai mengerjakan soal ujiannya, di perbolehkan mengumpulkan lembaran jawabannya sekarang!" ucap seorang wanita muda yang merupakan guru pengawas di ruang ujian ini.

Setelah mendengar ucapan guru pengawas itu, Zaydan yang telah selesai mengerjakan soa ujiannya pun lantas berdiri dari tempat duduknya untuk mengumpulkan lembaran jawaban miliknya.

Semua orang yang berada di dalam ruangan itu lantas berdecak kagum, padahal waktu ujian baru berjalan sekitar setengah jam yang lalu.

"Wih cepet bener kak Zaydan ngerjain soal ujiannya," ucap seorang murid cewek yang merupakan adik kelas Zaydan dengan suara yang pelan, namun masih bisa di dengar oleh beberapa murid lainnya.

"Huh pasti dia udah dapet bocoran, secara dia kan cucunya pemilik sekolah ini," celetuk seorang murid cowok yang juga merupakan adik kelas Zaydan.

Di dalam ruangan ini murid kelas 12 dan 11 di gabung menjadi satu dengan jumlah murid masing-masing 20 orang di tiap kelasnya dan setiap ruangan di tentukan menurut urutan absen kelasnya masing-masing.

"Emang lo ada bukti? Jangan suka nuduh orang tanpa bukti, ya!" ucap Kana sambil menatap tak suka ke arah murid cowok itu.

"Sudah tidak usah ribut!" lerai guru pengawas bernama Gina itu.

"Dan kamu Orlan, jangan suka bicara sembarangan ya!" tegas buk Gina sedangkan murid cowok yang bernama Orlan itu hanya memutar bola matanya malas lalu kembali fokus pada lembaran ujian miliknya.

"Saya udah dibolehin keluar ruangan nggak buk?" tanya Zaydan setelah ia menyerahkan lembaran ujiannya pada buk Gina.

"Oh iya, silakan." jawab buk Gina yang di balas anggukan oleh Zaydan.

Kemudian Zaydan pun segera keluar dari ruangan karena telah selesai mengerjakan soal ujiannya.

Zaydan pun lantas memeriksa jam tangan miliknya ternyata waktu masih menunjukkan pukul 08.45 WIB, lalu ia pun memutuskan untuk pergi ke perpustakaan sambil menunggu teman-temannya selesai mengerjakan soal ujiannya.

ZAYRA (Zaydan & Ayra) √ CompleteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang