ZAYRA # 24

324 13 1
                                    

•••

H
A
P
P
Y

R
E
A
D
I
N
G

•••

"Loh Ayra!" ucap Zaydan tak kalah sama terkejutnya dengan Ayra.

"Loh kalian udah pada kenal ya, alhamdulillah bagus deh kalo gitu," ucap Dania dengan gembira.

"Bun, bukannya tadi bunda bilang nama anak temen bunda itu Aldan ya, kenapa yang muncul temen Ayra," bisik Ayra pada Anita.

"Owhh itu kayaknya bunda salah nama deh," ucap Anita sambil menggaruk hidungnya yang tak gatal.

"ih bunda bohong," bisik Ayra lagi sambil menatap sebal bunda nya itu.

"Bunda nggak bohong, anggap aja itu nama samaran bunda buat Zaydan," ucap Anita lagi sambil tersenyum lebar sedangkan Ayra hanya bisa pasrah dan menerima kenyataan bahwa dia di jodohkan dengan temannya sendiri.

"Eh ayo, duduk dulu!" ucap Malik pada tiga tamunya itu.

"Pah, ini beneran Zaydan mau di jodohin sama dia," tunjuk Zaydan ke arah di mana Ayra berada.

"Iya, kenapa?" tanya Zidane.

"Nggak ada Zay cuma nanya aja heheheh," jawab Zaydan sambil terkekeh kecil.

"Ini gue nggak lagi mimpi kan?" bantin Zaydan.

"Ekhemm jadi kedatangan kami pada malam ini ialah untuk membicarakan tentang perjodohan kedua anak kita yang sudah lama di rencanakan almarhum Ridwan Abraham dengan Ahmad Kasim Rahesa," jelas Zidane.

"Eh jadi ini yang ngerencanain perjodohan kakek ya bukan mama papa?" batin Zaydan.

"Mungkin baik Ayra dan Zaydan sudah di beritahukan tentang perjodohan ini dan tujuan malam ini kalian di pertemukan untuk saling mengenal dan juga memutuskan untuk menerima perjodohan ini atau tidak," timpal Malik sambil melihat ke arah Ayra dan Zaydan.

"Nak Zaydan boleh kok kalo mau ngobrol sekarang sama Ayra," ucap Anita sambil tersenyum memegang tangan putrinya.

"Emm ya udah kalo gitu saya izin mau ngobrol sebentar sama Ayra di luar," ucap Zaydan dengan sopan sembari berdiri dari tempat duduknya lalu melangkahkan kakinya keluar rumah, begitu pula dengan Ayra yang berjalan di belakang Zaydan.

Begitu keduanya sudah berada di luar rumah,entah mengapa keduanya tiba-tiba saja merasa canggung tidak seperti biasanya.

"Gue suka sama lo," ucap Zaydan tiba-tiba sontak saja Ayra langsung menoleh ke arah Zaydan sambil mengerutkan dahinya.

"Jadi jangan di tanya gue nerima perjodohan ini atau nggak," lanjutnya lagi.

"Sejak kapan?" tanya Ayra sambil kembali menghadap ke depannya.

"Sejak pertama kali gue liat lo, waktu itu gue di hukum sama pak Kholik buat hormat sama tiang bendera dan nggak sengaja gue liat lo berlarian dari koridor sekolah gara-gara telat datang ke sekolah," jelas Zaydan sambil melirik sekilas ke arah Ayra.

"Kenapa suka?" tanya Ayra lagi.

"Entah, mungkin karena kagum," jawab Zaydan seraya menatap langit yang di hiasi bintang-bintang.

ZAYRA (Zaydan & Ayra) √ CompleteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang