Bab 8 : The Shocking Moment

7.4K 432 5
                                    

"hai Naurra"

"hai Ryan"

Naurra tersenyum simpul, malam itu Ryan, Kay, dan Raf mengunjungi rumah Naurra dan Runa. Mereka berencana akan menyelesaikan project lagu di studio Runa. Naurra yang malam itu baru saja pulang dari kantor melohat mereka yang asik bermain PS di ruang tengah. Runa tersenyum sebelum menghampiri Naurra.

"apa kalian sudah makan malam?"

"done Naurra" Raf berteriak sambil matanya tertuju pada tv. Runa mengecup kening Naurra, Naurra tersenyum.

"kamu ga masalah kan mereka disini? Aku dan Ryan berencana menyelesaikan lagu untuk Kay, Raf dan Patrice di studio"

"no problem sayang, mereka kan sahabat kamu"

"you look so tired"

"hmmmm pekerjaan aku menumpuk akhir-akhir ini" ya karena Dafka !! CEO yang belakangan hobi melimpahkan banyak pekerjaan pada Naurra.

"lebih baik kamu mandi, lalu istirahat" Runa memeluk Naurra erat. Seketika lelah yang menggerogoti tubuh Naurra sirna saat di peluk Runa seperti ini.

"aku akan ke kamar" Naurra bicara di balik pelukan Runa, Runa lalu mengecup kening Naurra.

"I miss you" Runa berbisik, Naurra tersenyum sambil memandangi wajah Runa. Naurra mengecup bibir Runa.

"miss you too" Naurra berbisik lembut pada Runa. Rasanya sulit untuk melepaskan Naurra dari pelukannya. Naurra lalu hendak ke kamar untuk mandi dan beristirahat.

"Daniel aja kita clubing, gue suntuk" Raf yang sedari tadi hanya diam menonton Kay dan Ryan bermain PS bicara lemas. Runa hanya menguping pembicaraan mereka.

"oke, 1 jam lagi kita berangkat, how Run?"

"emmmm oke"

"apa Naurra ga masalah lo tinggal? Kalau masalah, biar gue yang menemani dia disini" Ryan, si playboy kelas kakakp menggoda Runa. Runa melempar kripik kentang pada Ryan. Ryan terkekeh.

"gue siap-siap dulu" Runa beranjak dari sofa menuju kamarnya. Sepertinya Naurra akan marah jika Runa mengatakan akan pergi clubing dengan teman-temannya. Lebih baik Runa mengatakan akan melakukan mixing lanjutan di studio Patrice.

"semalam ini?"

"ya, single mereka harus di kirim ke label minggu depan sayang" Runa berbaring di samping Naurra yang sudah siap tidur. Naurra mengangkat bahunya tak peduli, tidak bisa melarang Runa pergi. Runa tersenyum sambil mengecup kening Runa.

"apa kamu akan pulang pagi?"

"aku akan pulang sebelum kamu bangun"

"oke"

"love you baby, good night, have a nice dream" Runa kembali mengecup kening Naurra dan berpamitan. Naurra tersenyum sambil melambaikan tangannya pada Runa yang menghilang di balik pintu kamarnya.

***

"welcome back Nadhiva Tiffany !!!" Ryan berteriak saat on stage. Semua menyambut kedatangan Dhiva. Runa sedari tadi hanya melirik mantan pacarnya yang lebih mirip boneka barbie ini. Seluruh sahabat Runa merayakan kedatangan Dhiva. Runa hanya duduk di sofa VIP bersama Jafar. Runa tampak tidak bersemangat.

"everything oke?"

"ya"

"lo tampak tidak bersemangat, apa karena Dhiva?"

"maybe"

"lo masih menginginkan dia?"

"lo bercanda? Mana mungkin gue menginginkan dia. Gue sudah memiliki istri yang jauh lebih baik dari dia"

It's Always Been YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang