Naurra mengistirahatkan kepala di atas stir mobilnya sambil memejamkan mata. Naurra masih geram dengan pertengkaran yang baru saja terjadi diantara dirinya dan Runa. Apa maksud Runa mengatakan bahwa dia menyesal telah menyelamatkan Naurra dari rotasi pegawai? Apa itu berarti Runa juga menyesal telah menikahinya?? Oh my God, kenapa Runa tega mengatakan itu??
"Na....."
terdengar suara ketukan dari jendela SUV nya, Naurra lalu menurunkan kacanya.
"morning"
"morning Kev"
"sepertinya ada yang baru sex marathon sampai kelelahan"
"shut up !!" Naurra melirik tajam Kevin, Kevin terkekeh.
"lo tahu kan, hari ini ada sudden meeting jam 9?"
"gue ga tahu, Devi ga mengabari gue"
"lo yang belum cek handphone lo barangkali"
Kevin membungkukkan badannya, menopang lengannya di pintu SUV Naurra. Naurra merogoh ponsel di tas nya. Naurra mendapat 5 pesan dan 7 missed call dari sekertarisnya, Devi.
"ya....gue baru cek"
Naurra tersenyum malu pada Kevin, Kevin terkekeh melihat tingkah sahabatnya ini. Kevin lalu menegakkan badannya dan mundur untuk memberi ruang agar Naurra bisa turun. Mereka lalu berjalan beriringan menuju ruang meeting di lantai 17. Suasana agak ramai di ruangan meeting. Disana sudah hadir Bu Dera, Bu Poppy, Pa Hendry, Pa Azka, Bu Cantika dan Bu Asti yang usianya rata-rata 10 hingga 20 tahun di atas Naurra dan Kevin. Mereka sedang asik berbincang, entah apa yang mereka perbincnagkan. Naurra lalu mengambil posisi duduk di samping bu Dera.
"sepertinya, ada hot gosip"
Kevin berbisik pada Naurra, Naurra menaikkan alisnya. Mereka berusaha menangkap arah pembicaraan rekan-rekan kerja mereka.
"ekhem...selamat pagi"
tiba-tiba terdengar suara berat CEO perusahaan. Semuanya berhenti bicara dan semua mata tertuju pada Pa Mario.
"maaf saya harus mengadakan sudden meeting pagi ini. Ya seperti yang sudah anda semua ketahui bahwa anak saya yang bernama Dafisha saat ini sedang menempuh kuliah di Paris. Belakangan, kondisi kesehatan anak saya menurun dan membutuhkan perawatan intensif. Awalnya saya berniat untuk mengambil cuti hanya beberapa minggu ke depan, tapi ternyata kondisi anak saya memburuk. Saya harus selalu available disana dan saya memutuskan untuk menyerahkan kepemimpinan pada anak sulung saya....." Kevin mencolek bahu Naurra, Naurra menengokkan kepalanya.
"yes, kita akan bebas untuk selamanya !!" Kevin berbisik, Naurra tersenyum kecil. Sementara Pa Mario masih terus berpidato.
"lo juga boleh terlambat sesuka hati lo"
"gue ga akan lakukan itu lagi" Naurra melirik Kevin, Kevin terkekeh.
"saya Dafka Raytama, saya harap kita semua dapat bekerja sama" Naurra langsung menengokkan kepalanya ketika mendengar nama Dafka Raytama. What???????
DAFKA RAYTAMA??? Apa Naurra tidak salah dengar? Dia ada disini? Kenapa dia? Apa hubungannya dengan Pa Mario?
"oh my Gosh"
Naurra bergumam pelan, seketika Dafka terkejut saat saling bertatapan dengan Naurra. Naurra menjadi salah tingkah, begitupun Dafka. Dafka Raytama adalah kakak kelas Naurra sekaligus mantan pacar Naurra saat SMA. Dafka menghilang begitu saja ketika Dafka mengambil kuliah di Amerika dan Naurra menganggap Dafka memutuskan hubungannya sepihak. Hingga detik ini, Naurra sama sekali belum pernah berjumpa lagi dengan Dafka. Seketika jantung Naurra berdetak kencang, antara kesal, marah dan rindu pada manusia ini. 8 tahun tanpa kabar berita, ternyata Naurra di pertemukan dengan pria yang pernah dipujanya disini dan harus menerima kenyataan bahwa dia adalah anak sulung Pa Mario dan akan menjadi bosnya untuk selamanya. SELAMANYA !!
Semua direksi di minta memperkenalkan diri. Jantung Naurra semakin berdetak tak karuan. Apa Dafka mengingatku? Tapi tadi aku melihat dia pun terkejut melihatku, bisik Naurra dalam hati.
"saya Kevin Danishwara, saya legal affair director"
"saya....
"Queenaurra Misshella?" Dafka berkata santai sambil tersenyum simpul, Naurra memegang erat lengan kursinya mencoba mengatur denyut jantungnya. Semua mata tertuju pada Naurra, Naurra sangat gugup.
"ya....saya...Queenaurra Misshella, saya human resources director" Naurra bicara cepat. Dafka mengangguk sambil kembali tersenyum. Selanjutnya, suasana cukup mencair karena seluruh direksi membacakan laporan per divisi pada Dafka yang besok akan memulai memegang kepemimpinan di Luxurious Company Indonesia. Setelah meeting selama 3 jam, akhirnya mereka di persilahkan untuk membubarkan diri. Naurra dan Kevin beranjak bersamaan.
"Queen?" Dafka bergumam pelan, memanggil Naurra. Naurra kembali duduk. Kevin keluar lebih dulu dan berpamitan pada Dafka. Naurra menyesali Kevin yang keluar lebih dulu sehingga membuat Naurra hanya berdua dengan Dafka di ruang meeting.
"apa kabar?"
"b....baik" Naurra menjawab terbata. Sesungguhnya, Naurra malas melihat wajah Dafka.
Naurra memandang Dafka ragu. Cara bicara Dafka masih sama, hanya kini Dafka terlihat jauh lebih dewasa dan oh damn, Dafka menjadi lebih HOT !! Naurra meringis mengakui itu.
"awalnya saya tidak mengira kamu bekerja disini, walaupun saya sudah membaca nama kamu dari data direksi Papa. Saya pikir, tidak akan ada orang yang memiliki nama secantik ini selain kamu dan ternyata itu benar-benar kamu" Dafka menatap Naurra dalam-dalam, masih sama dengan tatapannya 8 tahun yang lalu, sebelum Dafka meninggalkannya untuk kuliah di Amerika. Naurra segera mengalihkan pandangannya.
"saya juga ga menyangka kalau anda anak sulung Pa Mario" Dafka mengangguk sambil menyandarkan tubuhnya yang atletis itu ke sandaran kursi. Naurra menunduk tegang. Oh God, kenapa Dafka terlihat sangat hot padahal sampai tadi pagi, Naurra meyakini bahwa pria paling hot yang dia lihat adalah Arruna Anindyo, suaminya sendiri tapi ketika kini melihat Dafka Raytama, siapa yang akan mengira bahwa dia akan menyaingi Runa, dan Naurra harus mengakui itu. Ya Tuhan, apa ini sebuah dosa besar??
"well, saya mohon kerjasama nya"
"ya, sama-sama"
"saya akan selalu meminta bantuan kamu Queen, apa itu tidak masalah?"
"no problem"
"oke...."
"oke, saya permisi untuk kembali ke ruangan" Naurra beranjak, Dafka mengangguk sambil tersenyum. Langkah Naurra terhenti di depan pintu.
"emmm saya boleh mengusulkan sesuatu?"
"ya sure?" Dafka memutar kursinya menghadap Naurra.
"anda lebih baik memanggil saya Naurra, bukan Queen. Saya sudah tidak terbiasa di panggil dengan nama itu" Naurra berkata pelan, Dafka terkekeh sambil menggelengkan kepalanya.
"saya akan tetap panggil kamu Queen, karena saya tidak terbiasa memanggil kamu Naurra. Kamu akan tetap menjadi ratu di mata saya, Queen" Dafka berkata sambil mengirimkan tatapan yang begitu hangat pada Naurra.
"tapi......."
"Queen, saya akan menjadi bos kamu, saya tidak mau kamu membantah, oke?" Naurra mengerlingkan matanya pada Dafka. Naurra menghela nafasnya. Bagaimanapun juga, Dafka ini adalah bos nya.
"oke, whatever" Naurra bergumam pelan. Dafka beranjak dari kursinya, berdiri di hadapan Naurra. Jarak mereka sangat dekat dan Naurra merasa begitu canggung. Dafka menatap Naurra yang tertunduk. Naurra enggan menatap mantan kekasihnya ini. Dafka merogoh sakunya, mengeluarkan ponselnya lalu memberikannya pada Naurra.
"boleh saya meminta kontak kamu?" Naurra mengangguk ragu. Naurra menarikan jemarinya di atas layar ponsel Dafka.
"besok, saya ingin kamu datang tepat waktu"
"b....baik Pa"
Naurra lalu membuka pintu ruang meeting, jantungnya berdegup kencang tak beraturan. Melangkah cepat menuju lift. Oh my God, disaster !!!! Teriak Naurra dalam hati. Bagaimana jika Runa tahu Naurra memberikan nomor ponselnya pada mantan pacarnya? Naurra seketika tertawa sendiri, bukankah Runa tidak tahu bahwa Dafka ini mantannya??.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Always Been You
RomanceMenikah di usia muda dan keduanya berada di puncak karir bukan hal yang mudah. Arruna Anindyo, seorang selebritis papan atas yang selalu menjadi pusat perhatian dan Queenaurra Misshella, seorang dewan direksi disebuah perusahaan bertaraf internasio...