Bab 14 : Gonna Be Strong

9.9K 530 0
                                    

           

Naurra memperhatikan hasil USG nya. Dokter mengatakan bahwa Naurra mengandung anak kembar. It's impossible, mengingat Naurra tidak memiliki sejarah twins genetic dalam keluarganya. Apa keluarga Runa memiliki twins genetic? Naurra mengangkat bahunya tak pedulinya, tidak mau tahu lagi urusan Runa. Yang terpenting, Naurra harus menjaga baik-baik kandungannya karena bukan hal mudah menjaga 2 janin ini.

Sudah 1 minggu ini Naurra memblock nomor Runa. Naurra memutuskan akses komunikasinya pada siapapun kecuali keluarganya dan Firna. Hal ini jelas membuat Runa kelimpungan dan merasa sudah gila karena kepergian Naurra. Meskipun Naurra tahu, Runa selalu mengirim nya email namun Naurra selalu menghapusnya dengan sengaja tanpa membacanya. Naurra sudah geram, malas, kesal dan benci pada Runa.

"ibu Naurra ada Gisca dari reseptionist di line 7"

"oke Dev, halo Gisca"

"ibu Naurra maaf di lobby ada 10 orang wartawan yang mengaku dari media cetak dan elektronik ingin meminta waktu anda untuk interview" Naurra langsung menepuk keningnya, menggeram kesal. Naurra sempat melupakan bahwa hal ini pasti akan terjadi. Akan ada drama saling mengejar antara Naurra dan wartawan. Naurra menghela nafasnya.

"katakan saya sibuk"

"mereka bersikeras untuk menunggu"

"whatever !!"

Naurra lalu menekan tombol line 1 yang berkedip tak sabar setelah selesai bicara dengan Gisca, kini CEO yang akan bicara dengannya.

"Pa Dafka"

"jangan membawa pasukan suami kamu ke kantor, oke?" Dafka menutup teleponnya dengan keras. Naurra menutup wajah dengan kedua tangannya. Ini merupakan masalah besar bagi Naurra. Naurra sangat stress dengan kejaran wartawan padanya. Telepon kembali berbunyi, line 1 berkedip lagi di teleponnya.

"halo"

"apa kamu memblock lagi nomor aku?"

"aku memang sedang tidak mau bicara dengan siapapun lewat nomor pribadi aku, Daf"

Naurra menggaruk kepalanya yang tak gatal menanggapi telepon Dafka. Tak lama ada yang menerobos masuk ke dalam ruangannya. Naurra terkesiap melihat Dafka. Akan menjadi bahan pembicaraan jika CEO masuk ke dalam ruangannya.

"jadi kamu benar-benar akan bercerai dengan selebritis itu?"

"Daf, jika kamu mau bicara dengan aku, lebih baik aku yang mendatangi ruangan kamu"

"apa ini masalah untuk kamu?"

"ini masalah untuk karyawan lain yang melihat CEO masuk ke dalam ruangan direksi, paham?"

"kenapa kamu tiba-tiba menceraikan selebritis itu? Whereas, kamu terlihat sangat adore pada dia"

"itu urusan aku, bukan urusan kamu"

"aku menunggu saat-saat ini, saat-saat dimana kamu akan kembali sama aku"

"kamu terlalu percaya diri"

"aku bersedia jadi ayah anak kamu dan dia"

"shut up Dafka !!"

mata Naurra seketika berkaca-kaca. Naurra menunduk dan air matanya mulai menetes. Memang itu yang di tuduhkan Runa padanya. Runa mengira kamu ayah bayi ini Dafka !! Naurra berteriak dalam hati.

"sorry, aku lupa kalau wanita hamil itu sangat sensitif"

Dafka meraih beberapa lembar tissue lalu memberikannya pada Naurra. Naurra menerimanya.

"thanks"

"apa dia sangat melukai kamu?"

Dafka bertanya pelan sambil mengusap punggung tangan Naurra. Naurra hendak menarik tangannya, namun Dafka menahannya.

It's Always Been YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang