Naurra terdiam memandangi layar ponselnya yang tidak kunjung mendapat kabar dari Runa. Mereka sudah 5 hari ini tidak saling bicara. Mereka satu atap, satu kamar bahkan satu ranjang, tetapi begitu sulit untuk bicara sepatah katapun. Hal ini disebabkan karena jam tidur mereka yang bersinggungan. Jika tidak ada jadwal syuting atau show di luar kota, Runa lebih banyak bekerja di malam hari dan baru beristirahat menjelang pagi, sehingga sangat sulit bertemu bahkan berkomunikasi dengan Naurra yang bekerja di pagi hari dan beristirahat di malam hari. Hati Naurra berdesir, untuk menyapa Runa saja sangat sulit, bagaimana mau bicara??
Naurra berpacaran dengan Runa saat Runa sedang off dari dunia entertaiment dan fokus pada kuliahnya. Saat Runa sudah lulus dan kembali ke dunia entertaiment, Naurra merasa sedikit terkejut dengan kehidupan Runa. Naurra tidak mengetahui bahwa pekerjaan seorang selebritis seperti Runa akan begini. Runa lebih mirip seekor kelelawar di bandingkan manusia, gumam Naurra dalam hatinya. Saat sedang merenung, ponsel Naurra berdering. My Arruna...Naurra tersenyum simpul, akhirnya dia menghubungiku, ucap Naurra.
"malam ini Bunda mengajak kita dinner. Aku tunggu jam 7 malam di rumah"
"oke"
Naurra berkata lemas. Nada bicara Runa begitu dingin. Seharusnya Naurra yang marah padanya karena kata-kata Runa yang terkesan bahwa Runa menyesal menikahi Naurra !!
"dasar menyebalkan !"
gumam Naurra pada ponselnya yang menampilkan wallpaper foto dirinya dengan Runa. Naurra segera membereskan barangnya karena takut Runa akan semakin marah jika dirinya terlambat sampai di rumah. Sebenarnya pekerjaannya masih banyak dan menumpuk. Semua ini karena Dafka melakukan perombakan habis-habisan pada perusahaan.
"sorry Dafka, suami aku lebih penting dari pada tumpukan dokumen ini" Naurra segera mematikan laptopnya dan melenggang menuju pintu ruangannya.
"Dev, saya pulang duluan"
"baik Bu"
***
Setelah makan malam, Naurra dan Runa berkumpul di ruang keluarga di rumah Bunda. Runa dan Naurra berakting seolah tidak terjadi apa-apa diantara mereka, meskipun sepanjang jalan menuju rumah Bunda, mereka saling diam. Mereka enggan saling bicara. Hanya saja saat sampai di rumah Bunda, Runa dan Naurra bersikap mesra seperti biasanya.
"apa kalian belum berminat memberi Bunda cucu?"
Naurra di kejutkan oleh pertanyaan yang sangat menyentuh relung hatinya yang paling dalam. Seketika membuatnya tersentak. Bagaimana bisa, selama hampir 4 bulan mereka menikah, pembahasan mengenai anak sama sekali belum menjadi bahan pembicaraan mereka. Naurra dan Runa terlalu sibuk dengan pekerjaannya masing-masing. Runa lebih banyak bekerja dari malam hingga pagi, sedangkan Naurra sebaliknya. Saat Naurra bangun, Runa baru saja tertidur dan saat Naurra akan tidur, Runa baru saja sampai rumah lalu melanjutkan aktivitasnya di studio yang terletak di lantai 3 rumah mereka. Naurra sibuk dengan pekerjaannya yang menumpuk karena pembenahan yang dilakukan Dafka pada perusahaan, sedangkan Runa sibuk mempersiapkan konser tour Asia nya dan syuting film terbarunya. Mereka terlalu sibuk dan asik pada kehidupan masing-masing. Bagaimana bisa mereka memiliki anak?
"kalian tidak menunda punya anak kan?"
ka Risya, kakak perempuan Runa satu-satunya menatap Runa dan Naurra bergantian. Naurra menggeleng. Runa merangkul Naurra sambil mengusap lengan atas nya.
"ngga ka" Naurra menjawab singkat, Ka Risya dan Bunda terlihat lega.
"jangan menunda-nunda, Bunda ingin cepat mendapatkan cucu dari kalian"
"mungkin belum waktunya Bun" Runa berkata santai sambil menatap Naurra.
"mungkin lo bisa coba other position kalau posisi yang biasa lo sama Naurra pakai belum bisa membuat Naurra hamil" ka Genta, suami ka Risya berbisik pada Runa dan Naurra sebenarnya mampu mendengar itu. Runa hanya terkekeh mendengar ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Always Been You
Roman d'amourMenikah di usia muda dan keduanya berada di puncak karir bukan hal yang mudah. Arruna Anindyo, seorang selebritis papan atas yang selalu menjadi pusat perhatian dan Queenaurra Misshella, seorang dewan direksi disebuah perusahaan bertaraf internasio...