Bab 15 : The Divorce

9.9K 566 2
                                    

"kenapa kamu katakan kalau aku masuk rumah sakit pada Runa?"

Naurra berkata dingin pada Neyna yang pagi itu baru saja selesai menyuapi Naurra. Neyna langsung mengernyitkan dahinya, dirinya tidak menyangka Naurra akan semarah ini.

"ka Runa berhak tahu tentang ini, kakak dan anak ini adalah tanggung jawab ka Runa"

Neyna mengusap perut Naurra, Naurra lalu memandang tajam adiknya.

"aku tidak membutuhkan dia lagi, oke?"

"sebenarnya ada masalah apa antara kakak dan ka Runa?"

"kamu tidak perlu tahu tentang ini Ney !!!"

"Neyna ingin tahu, at least Neyna bisa membantu kakak menyelesaikan permasalahan kakak dengan ka Runa, mencarikan solusi, mencarikan....."

"just shut up Neyna !!! Aku tidak perlu di carikan solusi atau apapun itu, masalah ini tidak bisa di selesaikan, paham?"

"setiap masalah pasti ada jalan keluarnya, ka !"

"aku sudah menemukan jalan keluarnya"

"apa?"

"divorce"

"what??? Jadi kakak akan benar-benar divorce dengan ka Runa?"

 Neyna terkejut dengan apa yang dikatakan Naurra. Neyna tidak menyangka kakak nya ini benar-benar ingin bercerai dengan kakak iparnya yang super awesome, super baik, super cerdas, super tampan dan super segalanya.

"kakak....."

"jangan minta aku untuk memikirkan ini, kamu tidak akan pernah mengerti apa yang aku rasakan"

"just tell me what you feel, ka. Aku akan coba untuk mengerti"

Neyna sangat mengotot pada Naurra. Naurra menatap mata Neyna dalam-dalam. Mata Naurra berkaca-kaca.

"Runa tidak mengakui anak yang aku kandung adalah anaknya, dia menuduh aku affair dengan Dafka hingga aku hamil. It's over, Queeneyna !!"

Naurra berkata penuh penekanan. Neyna mengangguk mengerti. Neyna melihat kebencian di mata Naurra saat mengatakan ini. Neyna terkejut, Runa dapat setega itu pada Naurra.

"aku lebih mencintai calon anak-anak aku di bandingkan Runa. Aku tidak terima Runa melakukan ini, aku lebih baik menghilangkan Runa dari hidup aku dan anak-anak aku selamanya !!"

air mata Naurra menetes, Neyna langsung memeluknya. Neyna tidak mau langsung menjudge buruk kakak iparnya yang selama ini selalu baik. Pasti ada hal lain yang mendorong Runa mengatakan ini pada Naurra, Neyna yakin itu.

"it's oke Ka....everything is fine...apapun keputusan kakak, aku akan dukung. Tapi lebih baik ini dibicarakan dulu baik-baik. Entah apa yang akan Mami dan Papi katakan jika mereka tahu kakak akan divorce..."

Neyna berkata pelan. Naurra tidak menanggapinya. Naurra masih marah, kesal bahkan benci pada Runa. Tidak ada lagi yang bisa mencegah keinginannya untuk berpisah dengan Runa...

***

Setiap hari, selalu saja ada hal yang mngejutkan Runa. 2 hari yang lalu, Neyna mengabarkan Naurra masuk rumah sakit, kemarin ada berita Naurra telah mengajukan gugatan cerai dan media meminta Runa mengklarifikasi berita ini. Dan hari ini, Runa harus menerima surat gugatan cerai Naurra dari pengadilan agama. Runa sangat frustrasi dan kalut menerima ini.

Runa menghentakkan kakinya tak sabar di dalam lift. Saat lift terbuka, Runa langsung menuju ruangan Naurra. Runa menggeram kesal, menahan amarahnya karena dokter sedang memeriksa keadaan Naurra. Neyna terlihat mendampingi Naurra. Runa memilih berdiri di dekat kaca besar yang menembus ke jalanan kota yang padat sore itu sambil melipat kedua tangannya di dada. Pikirannya berkecambuk. Naurra benar-benar akan mengambil jalan perceraian?? Apa Naurra tidak mau memberikan maaf nya pada Runa? Kenapa Naurra begitu tega melakukan ini? Jika mereka bercerai selain Runa kehilangan Naurra, secara otomatis Runa juga akan kehilangan calon anak kembar mereka. Bahkan mungkin Runa terancam tidak akan pernah bertemu mereka apalagi di panggil Ayah atau Papa. Runa mengepalkan tangannya, mereduksi kekesalannya. Rasanya Runa ingin terjun dari sini saja dan mati jika dirinya berpisah dengan Naurra.

It's Always Been YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang