"lusa ada penerimaan awards, kamu bisa temani aku?"
Runa melirik Naurra sambil menembus kemacetan kota malam itu, Naurra sangat lelah karena seharian ini pekerjaannya menumpuk. Untung saja, suaminya yang super awesome ini rela menjemput Naurra ke kantornya, at least kelelahan Naurra dapat sirna saat melihat senyuman Runa.
"lihat nanti sayang, aku takut pekerjaan aku masih belum selesai sehingga aku harus lembur"
"ini kesekian kalinya kamu menolak untuk menemani aku tampil di hadapan public dengan alasan yang sama. Apa kamu ga memiliki alasan lain?" Runa berkata ketus pada Naurra, Naurra sedikit tersinggung dengan kata-kata Runa.
"hanya itu alasan aku"
"apa aku harus mengatakan pada Pa Mario bahwa kamu meminta izin satu hari untuk tidak lembur??" Runa melirik tajam Naurra, Naurra hanya diam karena malas berdebat.
"aku sudah mengurangi waktu lembur aku akhir-akhir ini, apa kamu masih belum puas?"
"aku curiga memang sebenarnya kamu tidak pernah mau menemani aku untuk tampil di hadapan public?"
"boleh kita membahas hal lain?"
"kamu juga sering menolak jika aku mengajak kamu menghadiri acara sahabat aku. Sebenarnya kamu kenapa Naurra???"
"Runa, aku lelah. Aku ga mau membahas ini"
"just answer Naurra !!" Runa membentak Naura, Naurra terkejut melihat sikap Runa.
"aku ga tahu"
"bukan jawaban seperti itu yang aku inginkan"
"whatever" Naurra menyandarkan kepalanya ke jendela, memaku pandangan pada jalanan. Runa mulai menyetir tak karuan karena emosi pada Naurra. Naurra tak pernah mau menegur Runa jika sudah seperti ini. Naurra lebih baik mendiamkannya.
Sampai di rumah, Naurra langsung melengos ke kamar. Runa mengikutinya dari belakang. Runa yang masih sangat emosi menarik lengan Naurra.
"kamu belum menjawab pertanyaan aku"
"selama ini aku ga pernah menemani kamu ke acara public, apa kamu lupa?"
"ya, tapi kita sudah menikah sekarang, ga perlu ada yang di khawatirkan lagi Naurra"
"aku tidak nyaman tampil mendampingi kamu di hadapan public. Aku lebih baik menghindari ini. Aku pikir kamu tahu betapa banyaknya fans kamu yang mencaci aku di media sosial"
"oke, fine Naurra !!! Lalu bagaimana dengan sahabat aku? Kamu juga selalu menolak untuk menemani aku menghadiri acara mereka"
"aku akan coba lakukan ini, aku akan coba untuk mengenal semua sahabat kamu. Sekarang lepaskan tangan aku" Naurra berkata tegas. Runa menyerah lalu melepaskan cengkramannya menjadi sebuah genggaman lembut di tangan Naurra. Mereka saling diam, sampai hati Runa melunak memandangi Naurra yang sabar menghadapi kemarahan sekalipun bentakannya.
"sorry aku membentak kamu tadi"
"no problem, aku juga yang menyulut emosi kamu sehingga kamu membentak aku" Naurra melemah, Runa mengusap lengan atas Naurra. Naurra lalu berjinjit dan meraih leher Runa, memeluknya erat. Runa membalasnya dengan memeluk pinggang Naurra dan menenggelamkan kepalanya di leher Naurra.
"maaf, aku masih belum bisa menyesuaikan diri dengan kehidupan kamu"
"I wish, kamu bisa belajar untuk memahami itu sayang. Kamu tahu? Aku akan sangat bahagia jika menggenggam tangan kamu di satu acara besar dan menunjukkan pada dunia betapa bangga dan beruntungnya aku memiliki istri seperti kamu"
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Always Been You
RomanceMenikah di usia muda dan keduanya berada di puncak karir bukan hal yang mudah. Arruna Anindyo, seorang selebritis papan atas yang selalu menjadi pusat perhatian dan Queenaurra Misshella, seorang dewan direksi disebuah perusahaan bertaraf internasio...