Bab 12 : Uncovered Secret

8.3K 530 1
                                    

"Runa....."

Naurra bergumam pelan, Runa yang masih setengah tertidur langsung terbangun. Runa menyalakan lampu di nightstand. Malam ini Runa memutuskan untuk tidur bersama Naurra karena ingin menjaganya.

"ya, ada apa Naurra?"

"aku ingin muntah"

Naurra menutupi mulutnya. Runa segera beranjak dan membantu Naurra ke toilet. Naurra memuntahkan semua isi perutnya. Runa meringis melihat Naurra yang begitu tersiksa namun Naurra tidak pernah mengeluhkan sakitnya pada Runa. Runa menduga, sakit lambung Naurra semakin parah. Runa lalu membaringkan kembali Naurra di ranjang. Naurra tampak sangat pucat.

"aku pikir, kamu lebih baik opname Naurra"

Runa berkata sambil mengusap kepala Naurra. Naurra menggeleng. Runa tahu, Naurra benci rumah sakit.

"besok aku akan sehat"

Naurra berkata pelan sambil menaikkan selimutnya. Runa mendekap Naurra dan membiarkan lengannya membantali Naurra. Runa berusaha untuk menyamankan Naurra. Sejujurnya Runa sangat khawatir karena Naurra tanggung jawabnya saat ini.

"thanks sudah merawat aku hari ini hingga kamu membatalkan jadwal latihan kamu" Naurra meneteskan air matanya, Runa mengusap air mata Naurra dengan cepat.

"ini kewajiban aku untuk merawat kamu, kamu tidak perlu mengatakan terimakasih"

Runa mengecup kening Naurra dan menahannya. Naurra seketika merasa dirinya kembali sehat karena kecupan Runa. Sesungguhnya yang dibutuhkan Naurra saat ini adalah pelukan dan kecupan hangat Runa.

"badan kamu sudah tidak sepanas tadi pagi"

"ya, aku sudah katakan kalau besok aku akan kembali sehat" 

Naurra menengadahkan kepalanya menatap Runa. Runa lalu mengecup bibir Naurra. Sudah sangat lama Runa tidak mencium Naurra bahkan mengecupnya sekalipun. Runa merasa dirinya sangat merindukan Naurra, seluruh tubuhnya menginginkan Naurra.

"let's sleep baby" Runa berbisik sambil mengecup kepala Naurra. Naurra mengangguk.

"night dear"

"night"

***

"Mas Runa, ada surat"

Santi menghentikan langkah Runa saat di lobby kantor management. Runa melihat tulisan di amplop. Oh ya, ini hasil lab Naurra dari dokter Fina, bisiknya dalam hati.

"thanks San"

Santi mengangguk dan Runa langsung masuk ke dalam ruangan. Duduk tenang di sofa. Dokter Fina mengatakan bahwa dia baru sempat mengirimkan hasil lab ke kantor management Runa tadi pagi. Sepertinya Naurra sudah lebih baik sekarang, meskipun saat pagi dan tengah malam, Naurra masih seringkali muntah dan tidak bisa makan terlalu banyak. Runa tertegun, penyakit apa yang menyerang tubuh Naurra hingga dia mengalami muntah setiap pagi dan tengah malam bahkan sulit untuk memasukkan makanan yang dia sukai sekalipun.

Runa membaca dengan teliti hasil cek lab Naurra dan seketika Runa terkesiap dengan tulisannya. Naurra dinyatakan positif hamil?? What?? Naurra hamil? Kenapa bisa seperti ini? Apa mungkin anak itu adalah anak Runa mengingat belakangan ini Runa tidak pernah menyentuh Naurra? Apa Naurra sudah mengetahui masalah kehamilannya tetapi dengan sengaja menutupi kehamilannya? Banyak pertanyaan timbul di benak Runa.

Tanpa pikir panjang, Runa segera meraih ponselnya dan menghubungi Naurra.

"ada yang harus aku bicarakan, aku harap kamu sudah sampai di rumah setelah makan malam"

It's Always Been YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang