01 - Berangkat KKN

632 93 41
                                    

Assalamualaikum





Jangan lupa shalawat

” allahuma shali 'ala Muhammad wa'ala Ali Muhammad ”

~~~~~

"Ibu." panggil seorang gadis.

Ia pun berjalan menuju kamar nya dan terlihatlah sang ibu yang tengah mengemas barang-barang milik nya.

"Kenapa ibu yang kemas? Sini biar cia aja," ucap nya, lalu ia berniat mengambil alih barang-barang dari tangan sang ibu.

Tetapi Aina, ibu nya menepis pelan tangan nya,"Sudah ibu saja, sekarang kamu mandi aja sana nanti terlambat,"

Bibirnya mengerucut tetapi tak urung ia pun berjalan mengambil handuk di belakang pintu kamar nya.

Cup.

Satu kecupan ia daratkan di pipi kanan sang ibu, lalu melenggang meninggalkan Aina yang geleng-geleng kepala, itu sudah kebiasaan putrinya, ia sudah tidak heran.

Setelah beberapa menit dengan ritual mandi nya, Adrisia bersiap-siap untuk berangkat KKN. Yaa, hari ini ia akan pergi meninggalkan sang ibu karna tugas KKN nya.

Ia pasti akan merindukan sang ibu, meski itu hanya beberapa hari saja.

"Ibu cia berangkat dulu ya sama Diba," ucap nya pamit.

"Hati-hati, Diba ibu titip Cia yaa,"

Adiba, selaku teman Adrisia pun mengangguk,"Siap, ibu tenang aja, cia sama Diba mah pasti akan aman terkendali,"

"Kamu ini, ada-ada saja," balas Aina tertawa pelan.

"Kita pamit ya Bu, assalamualaikum."

Selesai dengan acara pamit, lalu keduanya berangkat menggunakan mobil Adiba.

****

Beberapa jam di perjalanan membuat semua orang yang di sana merasakan pegal, sama hal nya dengan Adrisia, kini gadis itu tengah mengeluh bahwa kaki nya terasa pegal.

"Dib, berapa lama lagi sih?" tanya nya merasa kesal.

Adiba melihat jam yang melingkar di tangan nya,"Mungkin bentar lagi deh ci,"

Dengan lemas Adrisia mengangguk, baiklah ia akan mencoba menunggu sebentar lagi. Sampai akhirnya bus terhenti di sebuah desa yang di kelilingi dengan gunung-gunung dan juga perkebunan, suasana nya sangatlah asri.

Mata yang awal nya merasa sumpek karna melihat pemandangan teman-temannya yang berpacaran adapun yang bertengkar kini di buat kagum karna keindahan desa yang akan menjadi tempat KKN nya.

"Daebak!" takjub Adrisia.

Sontak saja Adiba di buat berbinar karna melihat keindahan air terjun di depan nya.

"Aaa indah banget ci, pasti betah nih aku kalo tinggal di sini," ujar nya.

Semua mahasiswa pun di buat takjub dengan pemandangan di depan mereka yang begitu memanjangkan penglihatan.

AFKA FIRDAUS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang