Assalamualaikum
•
•
•
•
•Jangan lupa shalawat
” allahuma shali 'ala Muhammad wa'ala Ali Muhammad ”
~~~~~
Seorang gadis tengah terduduk lemas di kursi tunggu rumah sakit, sang ibu sedang di tangani oleh dokter, ia berharap semoga ibu nya baik-baik saja.
Ceklek...
Satu dokter pun keluar dari ruang rawat sang ibu, Adrisia buru-buru menghampiri nya.
"Gimana keadaan ibu dok?" tanya Adrisia tak sabaran.
"Cia, saya kan sudah bilang tolong rutin menjalan kemo, sekarang kanker ibu kamu sudah menjalar ke seluruh tubuh," jelas dokter yang bernama Andri.
Dokter itu merasa kesal dengan Adrisia, pasalnya ia memberitahukan jika Bu Aina harus rutin menjalankan kemo serta terapi.
"Maaf dok, cia juga udah paksa ibu, tapi ibu tetep gak mau," lirih nya sembari menunduk
Andri menghela nafas,"Dengan berat hati saya harus mengatakan, jika usia Bu Aina tidak lama lagi,"
Adrisia terdiam.
Tidak mungkin, pasti perkiraan dokter nya salah, ibu nya pasti kuat, ibunya tidak akan pernah meninggalkan nya.
"Dokter apaan sih, ibu cia pasti kuat!" sentak Adrisia namun tak urung mata cantik nya mengeluarkan air.
"Maaf Cia, sekarang kita hanya bisa berdoa sama Allah, meminta keajaiban untuk ibu kamu, kalo begitu saya permisi."
Andri melenggang pergi dari hadapan Adrisia yang termenung sendiri merasakan sakit di dadanya. Ia yakin pasti Allah akan menyembuhkan sang ibu, ibu nya tidak boleh meninggalkan nya setelah ayah nya yang telah meninggal terlebih dahulu.
****
Wanita paruh baya itu terbaring lemah di atas brangkar rumah sakit, wajah nya begitu pucat,serta peralatan medis yang melekat di tubuh nya.
Sedangkan putri satu-satunya tengah menangis, menunggu kesadaran sang ibu yang belum juga kunjung, sudah empat jam ibu nya itu terbaring.
"Ibu, ibu gak capek ya tidur terus? Gak kangen sama cia?" tanya Adrisia begitu lirih.
"Ibu harus bangun demi cia, katanya mau liat nikah tapi kok ibu malah terbaring di sini? Di sini bau obat Bu ayo pulang."
Adrisia berujar seakan-akan sang ibu akan menjawab nya, namun nyatanya Aina belum juga sadar.
Tapi beberapa menit kemudian tangan Aina terlihat bergerak membuat perasaan senang muncul di hati adrisia.
"Ciaa?" panggil Aina lirih.
"Ini cia Bu, aku ada di sini."
Tangan Adrisia menggenggam tangan sedikit keriput itu, lalu menempelkan di pipi nya yang basah karna air mata.
"Maafin ibu ya, pasti kamu berusaha nahan bau obat ya?" Aina tau betul jika Adrisia sangat tidak suka dengan bau rumah sakit.
"Demi ibu cia kuat kok," jawab nya sedikit berbohong, karna nyatanya ia hampir saja muntah ketika mencium bau obat-obatan.
Aina mengangguk, mata nya kini menatap sendu Adrisia,"Panggilkan Afka buat ibu, bisa?" pinta nya tiba-tiba membuat Adrisia mengerutkan dahi.

KAMU SEDANG MEMBACA
AFKA FIRDAUS
Teen FictionBagaimana jadinya seorang pemuda shaleh dan alim ketika di ajak berpacaran oleh seorang mahasiswi cantik yang sedang KKN di kampung nya? ~~~~ "Mau kah kamu menjadi pacar ku?" tanya seorang wanita yang duduk di kursi sedikit jauh darinya. Deg ... "Sa...