12 - Hujan-Hujanan

282 63 21
                                    

Assalamualaikum





Jangan lupa shalawat

" allahuma shali 'ala Muhammad wa'ala Ali Muhammad "

~~~~~

"Adri pegangan."

Gadis itu menurut, mereka kini tengah menerobos hujan menggunakan motor sport Afka.

Memang tadi ketika mengantar almarhum mertua nya, Afka lebih memilih membawa motor nya, mengkitu dari belakang.

Rintikan hujan mulai membesar, Afka melihat Adrisia dari kaca spion nya.

"Kamu kedinginan?" tanya Afka.

"APA KAK?" jawab nya berteriak, pasalnya ia tak dapat mendengar ucapan Afka.

Lelaki itu tertawa pelan, hujan deras membuat telinga seseorang menjadi sedikit tak mendengar.

"KAMU KEDINGINAN?" tanya Afka sekali lagi, kali ini ia berteriak.

"Enggak kok,"

Alih-alih terus menjalankan motor nya, lelaki itu malah berhenti di pinggir jalan membuat Adrisia bingung, kenapa berhenti.

"Loh? Kok berenti kak?"

Tak ada jawaban dari sang empu,"Turun dulu." pinta nya malah menyuruh gadis itu turun.

Tanpa membantah, Adrisia turun, meski merasa bingung.

Terlihat lah Afka melepaskan jaket nya, lelu memakainya ke tubuh mungil Adrisia.

"Kenapa di lepas kak? Nanti masuk angin loh,"

"Saya tidak akan masuk angin, justru kamu yang takut nya masuk angin." jawab Afka penuh perhatian.

Gadis itu tersenyum kecil, ternyata Afka perhatian kepadanya.

"Makasih,"

Afka hanya mengangguk sebagai jawaban, lalu lelaki itu kembali menaiki motor nya,"Ayo naik."

Bukan nya menurut Adrisia malah bengong menatap ke arah nya, ia pun tertawa pelan,"Kenapa berdiam diri di situ? Ayo naik, hujan nya semakin deras Adri,"

"E-ehh i-iya tunggu."

Adrisia segera menaiki motor, setelah lamunan nya tersadarkan oleh suara Afka.

Ia menjadi malu karna terciduk terus menatap lelaki di hadapan nya,"Pegangan ya saya bakal ngebut." pinta Afka.

"I-iya, jangan terlalu ngebut," Afka mengangguk.

Lalu mereka kembali menerobos hujan, tidak ada tempat berteduh di sana sehingga Keduanya terpaksa harus hujan-hujanan.

****

Sesampainya di rumah, kedua pasangan itu bersiap-siap membersihkan diri, tetapi mereka malah terlihat sedang saling dorong mendorong.

"Kamu dulu Adri."

Gadis itu menggeleng tegas,"Kan cia bilang kak Afka dulu," ujar nya sekali lagi.

"Kamu ini, nanti kamu sakit loh?"

"Enggak, mening kak Afka dulu sana,ayoo." jawab Adrisia tak mau kalah.

AFKA FIRDAUS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang