15 - Aka Itu Afka

346 68 55
                                        

Assalamualaikum





Jangan lupa shalawat

” allahuma shali 'ala Muhammad wa'ala Ali Muhammad ”


~~~~~

BRAKK!

"EYYY MAK LAMPIR KETIBAN KUYAA!" pekik Egi saat Afka menggebrak meja.

Sebenarnya lelaki itu tak ada niatan untuk menggebrak meja,tetapi karna ketiga teman nya sangat susah bangun pagi, terpaksa saja dia harus menggebrak.

"Bangun gi." kata Afka.

Egi pun perlahan meregangkan otot-otot nya, lalu menguap membuat Afka menggelengkan kepala nya pelan.

"Jam berapa sih ka?" tanya Egi lemas,ia masih mengantuk. 

"Empat." jawab nya singkat, Egi langsung melotot, kenapa masih pagi.

"Masih pagi elah, ngapain Lo bangunin gue," protes nya, lalu berniat ingin merebahkan diri kembali.

"Tidur lagi, hafalan surat, mau?" ancam Afka.

Egi menggeleng tegas,lalu menyengir memperlihatkan deretan gigi putih nya.

"Bangunin tuh," titah nya kembali, teman nya itu pun mengangguk.

"Beginilah punya temen spek ustadz, dikit-dikit di suruh hafalan hikss huhuu," gumam Egi mendrama,lalu membangunkan saya satu-satu teman nya dengan cara menampar pipi mereka masing-masing.

Kejam!

Setelah melaksanakan shalat berjama'ah, Afka menemui istrinya yang shalat di kamar, karna di luar banyak laki-laki, lagipula shalat shalat di rumah bagi perempuan itu lebih baik ketimbang shalat di masjid.

"Adri?" panggil nya saat memasuki kamar.

Tidak ada sahutan, di mana istrinya?

"Adri kamu di mana? Saya pulang." ujar nya.

"Di siniiii." balas Adrisia tertutup pintu lemari, pantas saja Afka tak melihatnya.

Lelaki itu pun berjalan menghampiri nya,"Sedang apa?", sebelum menjawab istrinya lebih dulu menyalimi tangan nya, membuat kerutan di bibir nya itu tercipta.

"Lagi lipet baju, ouh iya sekarang mau masak apa?" tanya Adrisia, ia ingat bahwa teman-teman sang suami ada di sini, menginap satu malam karna kemarin sehabis jalan-jalan turun lah hujan lebat di kampung membuat jalanan menjadi licin karna tanah.

Lelaki itu terlihat berpikir,"Apa saja,yang penting masakan kamu,"

"Jangan ngegembel a masih pagi ini tuh, jantung cia nanti bisa pindah tempat kalo kayak gini terus," Adrisia memasukan baju-baju Afka sembari menggerutu,membuat lelaki itu tertawa pelan.

"Iya tidak, ayoo." ajak nya setelah Adrisia selesai dengan baju-bajunya.

Keduanya pun melenggang ke dapur, berniat memasak sesuatu untuk sarapan pagi ini. Karna jalan dapur tak melewati ruang tengah keduanya pun tidak melihat kunyuk-kuntuk tiga itu.

AFKA FIRDAUS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang