21 - Merusak Suasana

191 15 2
                                    

Assalamualaikum





Jangan lupa shalawat

” allahuma shali 'ala Muhammad wa'ala Ali Muhammad ”

~~~~~

DORRR!

"Astagfirullah Egi!"

Afka mengusap dada nya pelan, menahan kesal karna kedatangan Egi dan kedua teman nya yang tiba-tiba.

Sedangkan pelaku, hanya cengengesan tidak jelas, lelaki itu mengacungkan dua jari nya membentuk huruf V.

Tanda berdamai.

Lalu menepuk pelan pundak Afka,"Si bos malah ngebucin di sini, kita nyariin cuy. Lo juga ci, Lo di cariin noh sama si dosen sok cakep, katanya Lo bolos kuliah mulu, nyatanya malah sama ayang di sini," cerocos Egi tanpa jeda.

Bayu dan Zaidan mengangguk. Benar apa yang dikatakan oleh Egi, dosen killer nya kemarin ngamuk-ngamuk karna satu mahasiswa nya selalu bolos dan tidak pernah mengirim surat izin.

Sepertinya Adrisia sudah bosan berkuliah.

"Biarin di sini dulu kali, kita kan pengantin baru nih, harusnya kalian wajarin aja sih, karena kita mau pacaran halal dulu, ya gak a?"

Adrisia menyenggol lengan suaminya yang tepat di sampingnya, lelaki itu mengangguk pelan.

"Hmm."

Adrisia menghembuskan nafas nya panjang, kenapa suaminya begitu dingin jika berhadapan dengan orang, bahkan dengan sahabat nya sendiri.

"Yeuh, dasar bucin akut." cibir Bayu.

"Jadi pengen nikah," lanjut nya dengan wajah memelas, lalu ia mendapat geplakan di kepala nya.

"Curhat Lo?" ketus Egi, sedangkan Bayu mencebikan bibir nya mengejek.

Tidak habis pikir dengan Egi, lelaki itu selalu saja sewot tentang nya, sering kali ia ingin melemparkan teman laknat nya itu ke dalam sungai, tetapi ia masih sayang nyawa.

Malas meladeni mulut pedas Egi, Bayu lebih memilih mencomot jeruk yang tersedia di piring kayu.

Adrisia dan Afka yang sedari tadi memperhatikan kedua nya hanya menggeleng pelan, mereka terlihat seperti anak kecil yang rebutan mainan.

"Gi itu jeruk gueee!"

Nah kan.

Bayu merebut kembali jeruk dari tangan Egi yang hampir saja lelaki itu makan. Egi mendengus kesal.

"Minta dikit ngapa, noh masih banyak, kalo perlu Lo ambil aja sama pohon-pohon nya." ujar nya santai seraya menguyah jeruk yang sudah Bayu kupas hingga bersih.

"Kalian ini mau main apa berantem sih?" tanya Adrisia kesal.

Wanita itu pusing melihat adu mulut teman nya, yang di marahi hanya cengengesan lalu kembali memakan jeruk.

AFKA FIRDAUS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang