Assalamualaikum
•
•
•
•
•
Jangan lupa shalawat” Allahuma shali 'ala Muhammad wa'ala Ali Muhammad ”
~~~~~
Sepanjang jalan Adrisia tak henti-hentinya tersenyum,ingatan nya kini terus berputar pada beberapa jam yang lalu membuat Adiba yang di samping nya terheran-heran.
Senyuman tipis itu membuat hati nya berdebar, hati nya menghangat ketika sosok itu berdoa untuk keselamatan dirinya serta memberi tahu ilmu yang selama ini ia tidak pernah tahu.
Sosok pemuda kaku, tidak berekspresi sedikitpun dan nada yang datar dan tegas namun terkesan lembut itu kini mengisi otak nya sedari tadi.
Pikiran nya terus tertuju kepada pemuda yang sudah menyelamatkan diri nya dari Ter-ombang ambing arus sungai. Ternyata masih ada orang seperti pemuda itu, menyelematkan tanpa pamrih serta tidak pernah memandang dirinya ketika selama berbicara.
Perkataan nya memang kaku dan singkat, namun itu semua berhasil memenuhi relung hati nya, apakah adrisia menyukai pemuda itu? Entahlah intinya ia sangat kagum dengan sosok nya.
Selama ini Adrisia tidak pernah menyukai seseorang apalagi berpacaran, dirinya memang menginginkan berpacaran namun saat ingin menjalin hubungan dirinya selalu merasa takut, takut akan di khianati oleh pasangan nya.
4 jam sudah perjalan mereka lewati dengan Adrisia yang mungkin sedang bahagia, terbukti gadis itu selalu tersenyum sepanjang jalan, mesem-mesem sendiri seperti orang sudah gila batin Adiba saat terus melihat sahabat nya itu.
"Ci, kamu kenapa sih dari tadi senyum-senyum sendiri?"
"Ihh apaan sih, orang aku gak senyum kok."elak nya lalu mengalihkan pandangan karna malu terciduk.
"Dihh gak sadar kamu cii? Kamu kesurupan?" Panik Adiba lalu dengan paksa ia membalikkan tubuh Adrisia dan menggoyang-goyangkan tubuhnya.
Adrisia memberontak dan melepaskan tangan sahabat nya itu.
"Astaga Diba aku gak kesurupan kok," kesal nya.
"Hehe kirain kamu kesurupan ci ,abis nya cengar-cengir gitu,"
"Lagi bahagia yaa?" tebak nya dengan mata memincing.
"Iya aku lagi bahagia," lagi dan lagi Adrisia tersenyum.
"Eh Dib ,orang yang jatuh cinta itu kayak gimana?" tanya Adrisia dengan antusias.
Sedangkan Adiba melongo "Gak salah nih kamu nanya jatuh cinta?" tanya Adiba dengan ragu, pasal nya Adrisia selama ini tidak pernah menanyakan hal-hal seperti itu.
"Ihh serius lah dib." kesal Adrisia.
"Setau aku sihh yang kalo ketemu cowok ,hati kita berdebar ci,"
Adrisia memegang dada sebelah kiri nya dan ternyata berdebar sangat kencang, apakah ia sudah jatuh cinta?.
"Dib aku jatuh cinta."
"Hah? Se-serius ci?"
Adrisia mengangguk dengan senyum malu-malu, lalu menutup muka nya yang terasa panas ketika ia kembali mengingat wajah teduh pemuda itu.
"Kepo dehh!!"
Plakk!
Sontak saja Adrisia meringis sembari mengusap lengan nya akibat tamparan yang di layangkan Adiba.
KAMU SEDANG MEMBACA
AFKA FIRDAUS
Teen FictionBagaimana jadinya seorang pemuda shaleh dan alim ketika di ajak berpacaran oleh seorang mahasiswi cantik yang sedang KKN di kampung nya? ~~~~ "Mau kah kamu menjadi pacar ku?" tanya seorang wanita yang duduk di kursi sedikit jauh darinya. Deg ... "Sa...