26 - Anggota baru

262 16 10
                                    

Assalamualaikum





Jangan lupa shalawat!

" allahuma shali 'ala Muhammad wa'ala 'ali Muhammad "

~~~~~

Gara-gara istrinya keceplosan berakhir Afka menjadi sedikit malu, apalagi Egi yang puas sekali meledek nya. Seperti sekarang.

"Gak nyangka, gue kira Lo itu suka nya film-film hantu atau apa kek gitu yang kerenan dikit, lah ini? SUKA KARTUN DUA BOTAK WHAHAHAHA!!" nada yang awal nya biasa-biasa saja, tapi di akhir kalimat Egi justru terbahak lagi.

Afka mendengus kesal, bantal yang di pegang nya sengaja ia lempar ke arah muka Egi yang tengah membuka mulut lebar karna tertawa.

"Salah nya apa? Nonton dua botak gak bikin saya ikutan botak kan?"

Adrisia beserta temannya diam, bukan diam biasa saja tapi mereka diam karna menahan tawa nya. Sungguh suaminya ini lucu sekali.

"Sumpah nih ya ingus gue sampe keluar gara-gara si Afka." Zaidan yang duduk di samping Bayu mengelap ingus yang sedikit keluar dari lubang hidung nya menggunakan ujung baju yang di kenakan nya, sudah seperti anak kecil saja.

Bayu yang melihat ingus itu keluar sedikit menatap jijik."Ih anjir jorok lu, pilek lu ya Zai?"

Zaidan mengangguk dua kali, Adrisia yang melihat kelakuan Zaidan hanya menggeleng pelan lalu mengambil tissu yang berada di depannya dan di berikan pada Zaidan.

"Tissu ada, malah pake baju, jorok lu!!"omel Adrisia, lalu kembali memeluk lengan kekar Afka dan menyender di bahu nya. Bahu lebar Afka sungguh nyaman untuk nyender.

"Baru tau kalian? Si zai nih dri dulu jorok, makanan yang udh jatoh aja dia ambil. Katanya belum lima menit,"saut Egi menirukan suara Zai saat mengatakan itu.

Bugh!

Bantal sofa itu mendarat tepat di depan wajah Egi, muka nya berubah masam.

"Anjir pake ngelempar segala, kan emang iyaa?"

Zaidan menatap datar Egi."Iya, tapi mulut Lo ember banget!"

"Sudah, karna kalian hari ini banyak mengeluarkan kata kasar, saya hukum kalian hafalin surat pendek!"ujar Afka tak terbantahkan.

"AMPUNNN!!!"

*****

Pagi ini sesuai dengan janji Afka, bahwa akan membawa Adrisia periksa ke dokter kandungan. Siapa tau dugaan temen-temen nya benar.

Adrisia tengah bersiap-siap. Tangan nya merapikan kerudung yang di pakai nya lalu menyemprotkan sedikit parfum di tangan. Afka yang melihat itu segera menghampiri nya.

"Sayang."panggil nya.

"Kenapa a?"jawab Adrisia tanpa menoleh ke arah keberadaan suaminya.

Afka sedikit membalikan tubuhnya, memegang kedua pundaknya seraya menatap nya teduh. Adrisia menatap balik manik mata Afka, mata hitam legam itu sungguh seperti menghipnotis nya.

"Apa kamu tau hukum memakai parfum bagi perempuan?"

Kening nya mengerut, kemudian menggeleng pelan sehingga senyuman tipis di bibir Afka tercipta.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 31 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AFKA FIRDAUS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang