19 - Bertemu Annisa

215 20 2
                                    

Assalamualaikum





Jangan lupa shalawat

” allahuma shali 'ala Muhammad wa'ala Ali Muhammad ”

~~~~~

"Annisa?"

Gadis itu tersenyum ketika lelaki di hadapan nya menyebut nama nya, senang? Tentu saja, ia suka di panggil oleh lelaki pujaan hati nya.

"Dia siapa a?" tanya Adrisia menoleh ke arah Afka.

Lelaki itu menggenggam erat tangan Adrisia,"Teman Aa," balas nya, perdana Afka memanggil diri nya 'Aa'.

Adrisia mengangguk, lalu tangan nya terlurur berniat saling kenalan,"Hai, aku Adri." kata nya memperkenalkan diri.

Di jabat nya tangan Adrisia,"Annisa," balas Annisa ketus, padahal tadi Adrisia memperkenalkan diri dengan ramah.

Adrisia memandang heran gadis di depan nya, kenapa begitu tak suka melihatnya, Sudahlah itu tidak terlalu penting menurutnya.

"Kak Afka lagi jalan-jalan?" tanya Annisa mulai mencoba untuk mencari topik pembicaraan.

Lelaki itu hanya mengangguk sebagai jawaban, hati nya merasa tak enak, ia berniat segera pergi dari sana,"Saya duluan ya," pamit nya.

Tetapi Annisa kembali bersuara,"Eh tunggu, Nisa boleh ikut gak?"

"Istri saya yang berhak menentukan," jawab Afka tegas, bahkan tatapan nya sedari tadi hanya mengarah ke istrinya. Ia tahu bahwa gadis di depan nya itu terus memandang nya, apakah Annisa lupa dengan ghadul bashar?

Annisa yang mendengar jawaban Afka berdecak pelan, "kenapa harus izin segala." batin nya.

"Boleh ikut?" tanya Annisa malas, tetapi ia tak boleh menyerah begitu saja.

Sedangkan Adrisia, meringis tak enak,"Ma-maaf tapi aku mau berduaan dulu sama aa, kamu bisa bergabung dengan yang lain mungkin?"

Annisa berdecak,"Aku cuman mau ikut doang, gak akan ganggu kalian kok,"

Afka menghela nafas mendengar jawaban Annisa yang tetap maksa ingin ikut,"Ya sudah, ikutlah, tapi jangan salahkan saya nanti," putus nya, lalu menggandeng tangan Adrisia dan berjalan lebih dulu dari Annisa yang menatap sinis istrinya.

Meski Adrisia terlihat tidak nyaman dengan adanya Annisa, ia tetap berusaha terlihat biasa saja, lalu mata nya berbinar ketika melihat sandal yang dia inginkan.

"Aa ituuu," tunjuk nya pada sandal keropi.

Dengan cepat Afka mengambil sandal nya,"Yang ini?" Adrisia mengangguk.

"Ehh aku juga mau yang kayak gitu dongg," sosor Annisa menunjuk sandal yang Afka pegang.

Adrisia menatap sinis Annisa, itu kan sandal keropi yang hanya tersisa satu,"Tapi itu punya aku," kata nya.

Annisa berniat mengambil sandal keropi itu dari Afka, tetapi lelaki itu menjauhkan sandal nya,"Kamu bisa pilih yang lain Nisa,"

AFKA FIRDAUS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang