Chapter 2

1.2K 30 0
                                    

          "Cinta itu adalah ketika
            Hidungmu menempel
                 Diatas sajadah"

    (Muhammad Azzam al-Ghifari)

              @Savikawina_487

Zahra sedang berdiri di depan cermin sambil melihat dirinya sendiri, dengan memakai gamis berwarna biru muda dan berbalut kerudung dengan warna yang senada, Zahra terlihat sangat cantik memakainya.

"Mah, apa papa nggak sayang sama Zahra?,kenapa papa masukin Zahra kepondok, Zahra nggak mau mah" rengek Zahra pada Ratna mamanya, sambil memeluk mamanya.

"Sayang, dengerin mama, bukannya papa nggak sayang sama Zahra, tapi papa tu mau yang terbaik untuk kamu sayang"jeda ratna

" lama kelamaan kamu pasti terbiasa dengan suasana pondok pesantren, lagian pemilik pondok pesantren itu kan juga temannya papa kamu, jadi kalau kamu bosan berada di asrama kamu boleh main ke ndalem" sambungnya.

"Iya mah"jawab Zahra singkat.

"Ya udah ayo kita turun papa kamu udah nungguin tuh dibawah"jelas Ratna

Zahra dan Ratna turun dari lantai atas menuju ruang tengah, yang dimana disitu ada Farhan papanya, yang sedang menunggu Zahra.

Rumah Zahra bisa dibilang cukup besar untuk keluarganya dan hanya sampai lantai dua saja, disitu terletak kamarnya Zahra.

"Pah ayo kita berangkat Zahra sudah siap"ucap zahra

Farhan menoleh ke arah Zahra dan ia langsung berdiri karena penampilan Zahra yang begitu menakjubkan.

"Masya Allah nak, kamu cantik sekali" puji Farhan

"Biasa aja pah"ucap Zahra

                             
                                .......

Mobil mewah milik keluarga Zahra sudah berada di perkarangan pesantren, Farhan memberhentikan mobilnya didepan ndalem, Zahra dan mamanya lalu turun dari mobilnya dan Farhan memarkirkan kendaraannya.

"Assalamualaikum" ucap Farhan kepada penghuni rumah.

Mereka semua menoleh ke sumber suara "walaikumsalam" Jawab mereka

Diruang tamu sudah terdapat keluarga besar pemilik pondok pesantren, mereka menunggu kedatangan keluarga Zahra.

"Silahkan masuk, jangan sungkan"ucap pak kiyai Soleh.

Farhan dan keluarganya masuk dan duduk di sofa ruang tamu ndalem.

"Bagaimana kabar kamu Leh?"tanya Papa Zahra.

"Alhamdulillah kabar saya baik Han, kamu bagaimana kabarnya"

"Alhamdulillah saya juga baik Leh"
Mereka semua saling tertawa ringan.

"Oh iya apa yang membuat kamu datang jauh jauh kemari han?"pak kiyai mencoba membuka pembicaraan.

"Jadi begini kedatangan saya dan keluarga kesini, saya ingin menitipkan anak semata wayang saya disini, agar dia bisa menjadi anak yang baik dan Solehah"ucap farhan

"Apakah kalian bisa menerima putri saya disini?"sambung farhan

"Alhamdulillah, tentu saja kami semua akan menerima anak kamu disini, insya Allah kami juga mengajarkan yang terbaik untuk zahra"ucap pak kiyai

Pak kiyai dan papa Zahra sudah berteman cukup lama, bisa dibilang sajak SD mereka sudah menjadi sahabat, sebenarnya Farhan sering mampir ke pondok pesantren saat Farhan ada kerjaan di bandung.

Saat usia Zahra beranjak 5 tahun, keluarga Paka Kiyai memutuskan untuk pindah ke bandung karena pak kiyai ingin meneruskan warisan yang diberikan oleh ayahnya, pak kiyai juga mempunyai anak kecil sekitar umur 8 tahun, anaknya berteman dengan Zahra.

"Oh ya putri kalian dimana?, Kenapa tidak ada disini"tanya umma Hana, istri pak kiyai.

"Ee tadi saat berada di parkiran, Zahra izin ke toilet sebentar, tapi kok sampai sekarang dia nggak balik balik ya"ujar mama Zahra

"Apa jangan jangan dia tersesat lagi, toilet kan jauh di sana"sambung pak kiyai

"Astaghfirullah jangan jangan bener lagi, ya Allah zahra bikin cemas aja sih" ucap mama Zahra.

Mereka semua langsung keluar untuk mencari keberadaan zahra.

_Terima kasih sudah baca_

Jangan lupa votenya ya teman-teman.

Dijodohkan Dengan Gus Tampan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang