chapter 5

934 22 0
                                    

                   @savikawina_487

Hari ini adalah hari pertama zahra masuk sekolah di pesantren al-Ghifari. Zahra tinggal di asrama bersama Tasya, tasya adalah anak yang ramah, cantik, baik, dan suka asal ceplos kalau ngomong. Mereka hanya tinggal berdua di asrama, karena itu mereka menjadi akrab.

Zahra dan tasya berjalan dari asrama menuju ruang kelasnya, mereka duduk di kelas XII IPS, setelah kenaikan kelas tahun kemarin.

Sampainya mereka diruang kelas, mereka langsung duduk bersebelahan di pojok depan dekat meja guru.

Tak lama setelah itu, seseorang pun datang ke kelas mereka. Orang itu adalah gus azzam yang ingin mengajar di kelas itu sebagai guru bahasa arab.

Gus azzam lalu mengucapkan salam sebagai pembuka pada hari pertama mereka.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh" ucap gus azzam membuka percakapan.

"Walaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh" ucap semua siswi.

"Baiklah sebelum kita mulai pembelajaran, sebaiknya kita memperkenalkan diri terlebih dahulu" ucapan nya terjeda sejenak.

"Silahkan di mulai dari sudut situ" tunjuknya pada tasya.

Tasya tertegun dan membatin."kenapa harus aku sih" batinnya.

Ia pun berdiri dan meneguk Saliva nya.
"Hai semuanya perkenalkan nama saya Natasya, panggil aja tasya" ucapnya dan mulai duduk.

"Oke lanjut yang di sampingnya" ucap gus azzam.

Sekarang giliran zahra yang memperkenalkan dirinya kepada semua orang, Ia lalu berdiri.

"Perkenalkan saya Fatimah Az-Zahra, panggil aja zahra" ucapnya dan kembali duduk.

"Ternyata nama lengkap gadis itu Fatima Az-Zahra, MasyaAllah namanya aja cantik apalagi orangnya" ucap gus azzam membatin dan melamun agak lama.

"Astaghfirullah, kenapa saya jadi mikirin dia sih, astaghfirullah maafkan hamba mu ini yaAllah karna telah memikirkan yang bukan mahram" ucap gus azzam setelah sadar dari lamunannya.

Ternyata sesi perkenalan telah selesai, dan langsung saja gus azzam menjelaskan sedikit tentang pelajaran hari ini.

"Baiklah kita mulai pelajaran hari ini, yaitu bahasa arab, keluarkan kitabnya" ucap gus azzam.

Saatnya jam sekolah selesai, seluruh santriwati dan santriwan pulang ke asrama nya masing masing, termasuk zahra dan tasya berjalan menuju asrama mereka, dan tak sengaja melewati pembatas antara santriwan dan santriwati.

Dan tak sengaja mereka berpaspasan dengan zaki yang hendak pulang ke asrama pula. Dia melihat wanita yang berantem dengannya kemarin, zaki langsung menyindir zahra yang sedang lewat di pembatasan.

"HM, ada cewek brengsek nih"sindirnya.

Zahra yang mendengar penuturan dari zaki, langsung menoleh dan melangkah mendekati pembatas itu.

"Maksud lo apaan hah?" Tanya zahra agak mendongak melihat zaki.

"Merasa tersindir ya mbak?bagus deh berarti sindiran saya tepat sasaran"

"Dasar lo ya cowok gila" ejek zahra.

"Lo tu yang gila"

"Lo"

"Lo"

"Lo"

"Lo"

"Duhh udah dong, jangan ribut disini nanti ada yang denger, jadi berabe urusannya" ucap tasya menenangkan keduanya.

Zaki dan zahra sama sama membuang muka di depan tasya.

"Ra emang kamu kenal sama dia" tanya tasya kepada zahra.

"Nggak tau tuh, orang aneh" ucap zahra.

"Lu tuh yang aneh" balas zaki.

"Lu"

"Lu"

"Udah raa, mending kita pergi dari sini, ayook" tasya menarik tangan zahra agar menjauh dari tempat itu.

"Awas ya lo kalau ketemu gue lagi" ucap zaki dan pergi.

Ditengah perjalanan tasya menasehati zahra agar tidak berurusan dengan zaki.

"Ra aku saranin ya, kamu kalau bisa jangan sampe berurusan sama zaki itu"

"Kenapa emang" tanya zahra.

"Itu cowok nggak bener, dia itu nakalnya nauzubillah, asal kamu tau, dia baru aja masuk ke pesantren ini sekitar dua bulan yang lalu, tapi udah banyak buat masalah, sampai sampai orang tuanya dipanggil udah dua kali" jelas tasya.

Zahra berhenti dan menghadap ke tasya.

"Sya, dengar ya, kalau gue takut sama orang, itu berarti bukan zahra, yang namanya zahra itu tak pernah takut sama siapapun, kecuali papa gue" ucap zahra sambil cengengesan di akhir kata.

Lanjut yaa

Jangan lupa vote nya.

Dijodohkan Dengan Gus Tampan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang