chapter 27

698 20 0
                                    

                     @savikawina

Sesampainya dirumah mereka, gus azzam langsung turun dan dengan sigap membukakan pintu untuk zahra, zahra hanya tersenyum melihat tingkah suaminya.

Dan mereka sampai didepan pintu rumahnya, lagi lagi gus azzam membukakan pintu untuk zahra.

"Selamat datang dirumah kita tuan putri yang cantik dan menggemaskan"ucap gus azzam sembari membukakan pintu.

"Terima kasih pangeran" ucap zahra dan masuk dengan mengucapkan salam.

Mereka sampai dirumahnya agak sorean, karna itu zahra merasa kecapean setelah perjalanan yang jauh tadi, sekarang ia sedang tertidur dikamarnya dengan memeluk boneka kesayangannya.

Gus azzam keluar dari kamar mandi, dan sudah rapi dengan baju Koko dan kain sarung yang ia pakai untuk melaksanakan sholat magrib.

Gus azzam melihat istrinya itu yang sedang tertidur pulas diatas tempat tidur, rasanya gus azzam tidak tega untuk membangunkan sang istri, tapi melihat hari akan berganti malam, ia pun akhirnya membangunkan istrinya dengan sangat perlahan.

"Sayang, bangun yuk. Udah mau magrib nih, kita sholat dulu" gus azzam mengusap pipi milik zahra yang begitu caby.

Merasa ada pergerakan diarea wajahnya, zahra pun terusik dan mulai membuka matanya perlahan.

"Hmm,"

"Yuk bangun, kita sholat dulu. Kamu mandi gih, sekalian ambil wudhunya"

"Aaaaam" zahra menggeliat dan beranjak dari tempat tidurnya.

Selang beberapa menit zahra melakukan ritualnya dikamar mandi, akhirnya ia pun keluar, sudah siap dengan mukenah yang ia pakai.

Zahra langsung mengambil baris dibelakang gus azzam, dan gus azzam pun memulai sholatnya.

"Allahu Akbar"

"Allahu Akbar" diikuti oleh zahra.

Mereka melakukan sholat magrib berjamaah.

"Assalamualaikum warahmatullah"

"Assalamualaikum warahmatullah" merekapun menyelesaikan sholatnya.

Gus azzam lalu menampung tangannya sembari berdoa.

"Ya Allah ya Robbi, engkau rob yang maha mengabulkan setiap doa hamba mu, maka sekarang hamba berdoa pada mu ya Allah. Berikanlah kebahagiaan kepada keluarga kami, lindungilah keluarga kami dari segala marabahaya, sehatkanlah badan kami, mudahkanlah rezeki keluarga kami dan berkahilah keluarga kami dengan menghadirkan keturunan yang sehat dan sempurna. Insyaallah kami akan menjaga amanah yang engkau titipkan kepada kami, ampunkanlah semua dosa dan kesalahan yang kami sengaja maupun tidak kami sengaja. Robbana atina fiddun ya hasanah wa filakhiratin Hasanah wakinaa azabannar, qobul ya Allah"

"Aamiin ya rabbal alamin" diaminkan oleh zahra yang menyimak sejak tadi.

Gus azzam membalikan tubuhnya dan menghadap kedepan zahra, ia menjulurkan tangannya dan disambut oleh tangan zahra yang ingin menyalaminya.

"Semoga kita cepat dikasih amanah oleh Allah ya sayangg" ucap gus azzam.

"Aamiin ya Allah"

"Jadi nggak sabar deh nurutin ngidam kamu yang aneh aneh"

"Kita berdoa aja pada yang maha cipta, semoga kita cepat dikasih kepercayaan sama Allah ya" gus azzam mengangguk dan membawa zahra dalam pelukannya.

Waktu menunjukkan pukul 22:45, yang dimana semua orang sudah tertidur pulas saat itu, namun tidak dengan seorang istri yang satu ini.

Sampai saat ini, zahra masih terjaga dan belum juga memejamkan matanya. Ia mencoba untuk tidur tapi tidak juga bisa, lalu ia bangun untuk mengambil air minum didapur.

Sesampainya didapur, zahra lalu mengambil gelas dan segera mengisinya dengan air putih, baru juga zahra ingin meminum airnya, namun gelas yang ia pegang tiba tiba saja terjatuh dari tangannya.

Reflek zahra terkejut dan berteriak. Gus azzam yang mendengar suara teriakan zahra dan ada sesuatu yang jatuh, langsung ia bangun dan melihat tempat zahra tidur, tapi sang empu tak menemukan targetnya.

Gus azzam berdiri dan berjalan menuju dapur untuk mengecek zahra yang ada disana.

Dan benar aja, sang istri yang ia cari rupanya ada didapur sedang membersihkan pecahan gelas yang ia jatuhkan tadi.

Melihat itu, gus azzam lalu menghampiri zahra dan langsung mengambil tangan zahra, untuk tidak mengambil pecahan gelas tersebut.

"Biar saya aja"ucap gus azzam. Zahra menoleh dan tersenyum.

Setelah merapikan pecahan gelas tadi, gus azzam mengajak zahra duduk di kursi meja makan, dan ia kembali jalan mengambil air minum yang baru untuk zahra.

Sesudah zahra meminum air yang diambilkan oleh gus azzam tadi, ia langsung didikte oleh gus azzam.

"Kamu ngapain kedapur sendirian?hm" tanya gus azzam.

"Tadi aku nggak bisa tidur, dan yah aku ambil minum kedapur" jawabnya.

"Kenapa nggak bangunin saya"

"Aku nggak mau ganggu gus sedang tidur"gus azzam tersenyum dan memeluk zahra.

"Lain kalii, kalau mau kemana mana tu kasih tau saya ya" ucap gus azzam dalam pelukannya.

"Iya bawel banget sih" ucap zahra.

"Saya nggak mau kamu kenapa napa, saya khawatir sama kamu" zahra tersenyum.

Jangan lupa vote ya, lanjut yaa.

Dijodohkan Dengan Gus Tampan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang