chapter 19

673 19 2
                                    


                @savikawina_487

Sepulang sekolah, zahra dan tasya tak sengaja bertemu dengan Anisa and the geng, ia memandang zahra sinis dan menghampiri mereka.

"Heh kalian"panggilnya, zahra dan tasya menoleh dan berhenti.

"Kalian jangan songong ya, mentang mentang nggak dihukum sama ustadzah Nayla kalian jadi belagu" perkataan itu keluar dari mulut anisa.

"Maksud lo apa?" tanya zahra.

"Lo nanya maksud gue apa?, Heh cupu, lo jangan besar kepala ya, semenjak lo diperhatiin sama umma hana, ingat lo itu baru disini, gue senior nya" bentak nisa.

"Nis jaga omongan kamu, jangan asal tuduh aja" bela tasya.

"Lo mending diam aja, gue nggak punya urusan sama lo" tunjuknya pada tasya.

Tasya membuang muka dihadapan nisa.
"Gue ingatin sekali lagi ya sama lo, jangan pernah caper sama umma hana, apalagi sama gus azzam, dia itu calon suami gue, paham lo"

"Hahah yang bener aja" itulah kata terakhir yang diucapkan oleh zahra sebalum enyah dari tempat itu.

Melihat kepergian zahra dan tasya, nisa menghentakkan kakinya dan Bergumam.

"Iih dasar cewek caper, awas aja lo udah berani sama gue, belum tau siapa nisa" geramnya.

"Let's go gays"ucapnya dan pergi.

Sesampainya diasrama, zahra berdecak sebel, mengenang ocehan nisa tadi.

"Kenapa sih, gue harus ketemu sama cewek kayak si nisa itu, buang waktu gue aja tu cewek" gumam zahra.

"Udah nggak usah diladenin orang kayak gitu mah, mending lo fokus aja sama gus azzam, gimana caranya biar si nisa itu nggak rebut gus azzam dari kamu" jelas tasya.

"Apaan si sya, gue nggak peduli sama gus galak itu, lagian gue terpaksa kali nikah sama tu gus galak"

"Iya, ntar lama lama kamu juga suka sama gus galak itu" goda tasya.

"Iih amit amit"

"Ehh ra, nggak boleh ngomong gitu, ntar jatuh cinta beneran loh sama gus azzam"

"Udah lah sya, gue mau mandi dulu, mau bersihin omongan orang dibadan gue" zahra berjalan menuju kamar mandi.

Dilain sisi, anisa dan kawan kawan nya sedang memikirkan cara supaya zahra di skors dari pesantren.

"Gimana ya caranya supaya si cewek caper itu diskors dari pesantren, kalau perlu sampai dikeluarin dari pesantren, gue muak banget liat muka tu cewek"

"Ges bantu mikir Napa, diam baek" pintanya.

"Iya nih lagi mikir nis"

Malamnya semua santriwati dan santriwan berkumpul dimasjid untuk melaksanakan tadarus bersama, dan tidak boleh ada satu santri pun yang tidak mengikuti acara ini, kecuali santri yang berhalangan.

Seperti zahra, ia berpura pura datang bulan kepada ustadzah, supaya dia tidak ikut tadarusan. Dia sendirian diasrama dan tasya pergi mengikuti acara tadarusan dimasjid.

Zahra sedang asik dengan membaca buku novelnya, tiba tiba ia mendengar suara yang mengganggu kefokusannya.

Suaranya berasal dari luar asrama, dan Zahra keluar untuk melihat siapa yang membuat kebisingan diluar sana.

Dari kejauhan zahra melihat bayangan seseorang yang hendak melompat dari pagar pesantren, lebih tepatnya cabut dari pesantren.

Zahra pernasaran dengan orang itu, ia pun menghampiri orang tersebut. Dan ternyata setelah dihampiri, zahra tak asing melihat orang itu, ya dia kenal dengan orang yang hendak kabur itu.

"Zaki" panggil zahra.

Zaki yang merasa ada orang yang memanggil dirinya langsung menoleh dan berhenti dari aksinya yang hendak pergi dari perkarangan pesantren.

"Lo lagi ngapain?"tanya nya.

"Duhh lo lagi, lo mendingan pergi aja deh, nggak usah gangguin gue, sana sana" ucap nya sambil mengusir zahra.

"Lo mau cabut yaa dari sini, gue aduin lo ya sama ustad Yusuf" ustadz Yusuf adalah keamanan para santri di pesantren Al Ghifari.

"Lo bisa nggak sih, nggak usah ikut campur sama urusan gue, lo bikin ribet gue aja tau nggak" zaki hendak melompat turun keluar pesantren, namun dicegal oleh zahra yang menarik tangan nya.

"Lepesin gue, gue mau pergi nih" zaki terus menarik tangannya dari zahra, namun usahanya gagal saat zahra menarik kuat tangannya dan terjatuh kearah zahra.

Saat itu juga gus azzam tak sengaja lewat mencari santri yang berkeliaran disaat acara berlangsung.

Gus azzam melihat zahra dan zaki sedang berpelukan berdua di sudut pesantren, gus azzam marah dan menghampiri keduanya.

"HEI KALIAN SEDANG APA DISINI?" Ucap gus azzam berteriak, untung saja hanya ada mereka bertiga disana, kalau tidak tarok dimana muka zahra kalau seperti ini.

Mereka saling mendorong satu sama lain, terlihat Dimata gus azzam hanya ada kemarahan dan kekecewaan.

Bagaimana tidak kecewa, istrinya sendiri berpelukan dengan laki laki lain dihadapan matanya.

"Kalian mau berbuat zina disini?" Tanya gus azzam tegas.

"Idih gue nggak selera sama tu cewek, jauh jauh deh dari gue" ucap zaki santai disaat situasi yang memanaskan.

"Nggak gus, aku cuma..." Perkataan zahra tepotong saat gus azzam mentitah omongannya.

"Udah sekarang juga kalian ikut keruangan saya, tanpa terkecuali" perintah gus azzam.

Mereka berdua hanya menurut saja, dan wajah zahra sudah pucat karna takut gus azzam akan memarahinya.

Sebenarnya saat ini zahra akan mencoba untuk berkomunikasi dengan baik bersama gus azzam, karna kejadian ini harapan zahra yang ia rancang tadi pupus sudah.

Alasan zahra tidak mengikuti acara tadarusan itu, karna dia ingin mengumpulkan niat untuk bisa lebih dekat lagi dengan gus azzam.

Sampailah mereka bertiga diruangan gus azzam, ruangan yang paling ditakuti oleh ribuan santri, tapi tidak dengan santri yang satu ini, ya dia adalah zaki, bahkan ruangan itu sudah akrab dengan zaki, saking seringnya zaki keluar masuk diruangan itu.

"Apa yang kalian berdua lakukan di  tempat tadi?, Apa kalian nggak punya rasa malu berbuat hal sedemikian di tempat yang suci ini, kalau ada yang melihat kalian tadi selain saya, bisa bisa satu pesantren akan malu dengan perbuatan bejat kalian" gus azzam terlihat sangat marah.

"Coba jelaskan pada saya mengapa kalian bisa berbuat hal serupa?" Pintanya.

"Anu gus itu" jawab zahra terbata bata.

"Apa cepat jelaskan" gus azzam memukul meja dan itu membuat zahra semakin takut, tapi tidak dengan zaki.

Gimana?seru nggak part ini?.
Ikuti dipart selanjutnya.
Jangan lupa vote nya.😁

Dijodohkan Dengan Gus Tampan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang