@savikawinaUp nya lama banget yaa, hehe.
Setelah beberapa menit, akhirnya gus azzam mulai membuka mata dengan perlahan.
Melihat pergerakan pada gus azzam yang mulai muncul, zahra pun menghampirinya dan langsung memeluk tubuh gus azzam yang masih lemah.
Gus azzam yang merasakan tubuhnya dipeluk oleh zahra, sontak ia melihatkan senyum manisnya didalam pelukan zahra.
"Ehem" deheman gus azzam yang membuat zahra langsung sadar dengan apa yang ia lakukan.
Zahra lalu melepaskan pelukannya dari tubuh gus azzam, lalu berdiri disamping tempat gus azzam berbaring.
"Udah-udah bangun gus" ucap zahra gugup.
Gus azzam berdehem dan lalu mendudukkan dirinya diatas tempat tidur.
Gus azzam tersenyum kearah zahra, hal itu membuat zahra merasa canggung.
"Gus ada yang sakit ga?" tanya zahra."Ada" jawab gus azzam, berekspresi dengan wajah sakit.
"Loh dimana gus, coba bilang sama zahra" sontak zahra panik dan meraba raba tubuh gus azzam.
Gus azzam lalu mengambil tangan zahra dan mengalihkan kearah dadanya.
"Disini"jawab gus azzam dengan wajah yang sumringah.
"Iis apaan sih gus, zahra beneran khawatir loh" zahra memanyunkan bibirnya dengan sangat manja.
"Bercanda sayang, sini duduk sini, saya rinduuu sekali sama kamu"
Zahra menuruti perkataan gus azzam dan duduk disamping gus azzam.
"Kamu udah nggak marah lagi kan sama saya?"tanya gus azzam dan zahra sedikit berpikir.
"Hmm, kayaknya nggak deh"
"Kok kayaknya sih?"
"Hehe bercanda sayang, udah nggak kok, maaf ya zahra sempat marah sama gus"
"Nggak, seharusnya saya yang minta maaf, tidak sepatutnya saya memperlakukan kamu seperti itu"
"Yaudah deh, kita saling maaf maafan aja" mereka berdua tertawa.
"Oh iya, gus tadi kenapa nekat banget hujan hujanan diluar, nanti kalo gus sakit gimana" tanya zahra khawatir.
"Tidak apa apa saya yang sakit, asalkan jangan kamu yang sakit, kalau kamu sakit saya juga sakit" gus azzam mendekatkan wajahnya kewajah zahra.
"Gombal banget sih cuamii akuuu"zahra mendorong wajah gus azzam dengan telunjuknya dan mulai beranjak dari tempat nya.
Dengan sigap gus azzam langsung menarik tangan zahra, sampai tubuh zahra terhambur ketubuh gus azzam.
Mereka saling menatap satu sama lain, dan lama kelamaan mereka terbuai dengan rayuan setan.
Suut, hanya mereka yang tau, kita nggak perlu tahu!.🤫
Matahari mulai menampakkan sinarnya, hal itu membuat tidur zahra sedikit terganggu.
Zahra mulai membuka perlahan matanya, dengan mengucek ngucek matanya yang merasa kabur.
Setelah merasa matanya sudah melihat dengan sempurna, zahra melihat gus azzam yang berada didepan kaca sedang merapikan dirinya, sepertinya ia akan berpergian.
Zahra duduk dipinggir kasur, dan hendak berdiri, namun ia kembali terduduk dengan merasa kesakitan.
Gus azzam melihat aktivitas zahra dan menyuruhnya kembali duduk.
"Sakit ya, nggak apa apa, nanti juga hilang sakitnya, udah duduk dulu aja ya, biar saya buatin sarapan dulu"
Mau tak mau, zahra mengikuti saja perintah dari gus azzam.
Tak beberapa lama, gus azzam datang dengan membawa nampan yang berisikan nasi goreng dan segelas susu manis.
"Ini sarapannya, makan dulu" gus azzam menaruh nampannya diatas kasur dan duduk berhadapan dengan zahra.
"Gus mau kemana, kok udah rapi aja" tanya zahra.
"Kita akan pulang, kamu mau kan pulang bersama saya?"tanya gus azzam balik.
Zahra sempat berpikir sebelum ia menganggukkan kepalanya.
"Yaudah kalau gitu kamu habisin dulu sarapannya, habis itu kamu siap siap ya, saya mau pamitan dulu sama mama dan papa" zahra mengangguk dan segera menghabiskan makanannya.
Sekitar satu jam setengah zahra bersiap siap, dan akhirnya zahra telah selesai, ia langsung menghampiri suaminya dan orang tuanya diruang tamu.
Semua orang melihat kedatangan zahra dari dalam kamar, zahra langsung duduk disamping suaminya.
Mama zahra heran dengan pergerakan sang anak yang tidak biasanya ia lihat.
"Kenapa jalan zahra seperti itu" ratna membatin.
"Pa, ma, zahra mau pamitan sama mama papa, zahra mau pulang kerumah kami"
"Udah baikan toh"goda mama ratna.
Mereka berdua melihatkan senyum manisnya."Barang barang kamu udah nggak ada yang ketinggalan kan?"tanya papa zahra.
"Insyaallah pah, udah nggak ada yang ketinggalan"
"Nak, cepat kasih kami cucu ya, mama udah nggak sabar pengen main sama cucu mama" gus azzam dan zahra saling menatap satu sama lain, dan gus azzam hanya menjawab dengan senyuman.
Setelah berpamitan, gus azzam dan zahra pun melanjutkan perjalanannya keruang mereka.
Mama ratna dan papa farhan mengantar anak dan menantunya didepan pintu rumah, dan zahra dan gus azzam mencium tangan kedua orang tua itu, lalu mereka masuk kedalam mobil mewahnya.
Mobilnya pun mulai berjalan dengan perlahan, zahra membuka kaca mobil dan melambaikan tangan kearah orang tuanya.
Ditengah perjalanan zahra masih terpikir tentang perkataan mamanya tadi. Gus azzam melihat zahra yang sedang melamun.
"Sayang, kamu kenapa mukanya kusut gitu, kamu nggak mau pulang ya, yaudah kita putar balik aja"
"Nggak usah gus, aku nggak mikirin itu"
"Lalu kamu mikirin apa?hm"
"Aku lagi mikirin, kenapa mama tiba tiba ngomong minta cucu, aku kan jadi kepikiran"
"Nggak usah dipikirin, bentar lagi kan kita juga ngasih mereka cucu yang gemoynya kayak ayahnya" ucap gus azzam dengan PD tingkat dewa.
"Idih kepedean, jelas bayi kita mirip bundanya, bundanya kan manis dan juga cantik" puji zahra pada dirinya sendiri.
"Iya deh kamu yang paling cantik" mereka berdua tertawa bahagia.
Next yaa
Jangan lupa vote nya yaa ✨
Tinggalkan jejak sebelum lanjut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dijodohkan Dengan Gus Tampan
Ficción GeneralSuatu nikmat yang tak diduga,Gus Azzam bisa menikahi Zahra lewat perantara orang tua nya.awalnya Zahra tidak suka dengan Gus Azzam,tapi pada akhirnya Zahra jadi bucin pada Gus Azzam.