chapter 8

834 23 1
                                    


                    @savikawina_487

Keesokan harinya, seperti biasa zahra dan tasya berangkat kesekolah dengan berjalan kaki. Mereka melewati jalan didekat ndalem, zahra menoleh sekilas dan melihat mobil yang sangat ia kenali terparkir rapi didepan ndalem.

Zahra berhenti seketika tasya pun juga berhenti dimana zahra berhenti, tasya henran mengapa zahra berhenti di sana.

"Ada apa ra" tanya tasya heran.

"Sebentar sya, kayaknya gue kenal sama mobil yang ada diparkiran itu" zahra menunjuk kearah ndalem.

"Mobil siapa?"

"Ayo kita lihat" zahra berjalan mengendap endap ketempat yang ia tuju, dan diikuti oleh tasya dari belakang.

"Kayak mobil nyokap, bokap gue" zahra mengernyit heran.

Mereka berdua mengintip di baliak jendela tempat dimana ada tamu pak kiyai, dan tamunya ternyata adalah orang tua zahra yang hendak membicarakan tentang perjodohan zahra dan gus azzam.

"Bagaimana leh, apakah zahra bersedia menerima perjodohan ini?" Tanya orang tua zahra pada rekannya Kiyai saleh.

"Kata istriku, kemarin zahra kesini dan membicarakan tentang ini sama umma hana, dan katanya sih zahra setuju" ujar Kiyai saleh.

Dan diangguki oleh umma hana.

"Syukurlah kalau begitu, jadi kapan kita buat acaranya, lebih cepat lebih baik" sambung mama ratna.

"Apa" ucap zahra dari luar ndalem.

"Kenapa ra?" Tasya heran.

"Itu..didalam orang tua gue"

"Terus kenapa nggak kamu samperin?"

"Mereka membicarakan tentang perjodohan gue sama gus azzam" ucap zahra.

"Hah, secepat itu ra" dibalas anggukan oleh zahra.

"Ayo kita pergi aja sya, gue nggak kuat untuk denger ini semua" mereka berlalu meninggalkan tempat tersebut.

Ditengah perjalanan zahra masih saja menangis memikirkan tentang apa yang ia dengar barusan.

"Udah ra kamu jangan nangis lagi, kamu coba terima aja, biar kamu ikhlas" bujuk tasya meyakinkan zahra.

"Nggak bisa sya, gue nggak kenal sama itu gus, terus gue harus nikah gitu sama dia" bentak zahra.

"Mungkin ini adalah takdir kamu ra, dan ini yang terbaik buat kamu, orang tua kamu nggak akan biarin anak kesayangan menderita dengan suaminya, mungkin juga orang tua kamu tahu ini yang terbaik buat kamu" jelas tasya.

"Kalau orang tua gue sayang sama gue, nggak mungkinkan sya mereka masukin gue ketempat seperti ini" ucap zahra mengelak.

"Nggak ada orang tua yang nggak sayang sama anaknya, dia masukin kamu kesini agar kamu bisa mengurangi ego kamu ra, kamu berpikir positif aja sama orang tua kamu"

Zahra terdiam dan terus berjalan menuju ruang kelas nya.

Kebetulan pagi ini mereka belajar pelajaran bahasa arab dengan gus azzam.

Zahra hendak cabut dari kelas gus azzam, dan dihalangi oleh tasya.
Terpaksa zahra mengikuti pelajaran gus azzam.

"Baik sekarang kita akan belajar tentang tata cara membina rumah tangga yang baik dan benar" ucap gus azzam memulai pelajaran.

"Apa itu rumah tangga?" Tanya gus azzam pada para santri.

"Rumah tangga?, Rumah yang ada tangganya kan gus" tanya tasya dengan wajah tanpa dosanya.

Gus azzam menggeleng dan menghampiri meja tasya, yang membuat zahra semakin ingin keluar dari ruangan itu.

"Kamu berdiri" ucap gus azzam pada tasya karena asal jawab aja. Tasya berdiri dimejanya dan setelah gus azzam membalikkan badannya tasya menjulurkan lidahnya kepada gus azzam.

"Dasar gus galak"ujar tasya, hal itu membuat gus azzam memandanginya dengan tatapan tajam.

"Astaghfirullah" ucap tasya mengalihkan pandangan nya, takut dengan tatapan gus azzam udah kayak singa kelaparan.

"Siapa yang bisa jawab boleh istirahat saat bel berbunyi" ucap gus azzam.

"Sama aja dong gus" jawab tasya lagi.

"Diam" bentak gus galak itu.

Tasya terdiam dan mematung seketika.

"Ayo siapa yang tau" tanya gus azzam.

"Rumah tangga itu adalah suatu hubungan yang dimana terdiri atas dua orang atau lebih yaitu, contohnya, hubungan pernikahan dan hubungan terhadap keluarga" jawab zahra acuh tak acuh.

"Siapa yang menjawab tadi, angkat tangan nya" tanya gus azzam.

*HM saya gus " ucap zahra.

"Silahkan tunggu jam istirahat nya dengan bersantai di taman sekolah"

"HM" jawab zahra dan langsung berhamburan pergi keluar.

Jangan lupa votenya

Janjut yaa

Dijodohkan Dengan Gus Tampan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang