chapter 21

680 21 3
                                    


                   @savikawina_487

Keesokan paginya, gus azzam bangun lebih awal dari zahra, karna dia ada kelas hari ini. Sebenarnya gus azzam sudah membangunkan zahra untuk melaksanakan sholat subuh bersama, tapi zahra bilang kalau dia sedang datang bulan, dan terpaksa gus azzam sholat sendiri dirumah.

Sekitar pukul enam kurang, zahra bangun dan bergegas pergi kedapur untuk membuat makanan untuk suaminya, dan setelah sampai di dapur ia ternyata terlambat, sayangnya gus azzam sudah pergi terlebih dahulu dan tidak sempat makan, katanya ada hal yang harus dia siapkan.

Dan ia meneruskan perjalanannya menuju dapur sembari membantu mertuanya masak dan beberes rumah.

"Umma biar zahra bantu ya"

"Loh, kamu nggak pergi sekolah nak?" tanya umma hana.

"E-nggak umma"

"Kenapa?"

"Zahra-zahra diskors untuk beberapa Minggu ini umma"

"Ya Allah nak, kamu lakuin apa sampai diskors segala"

"Umma tau nggak, santri putra yang namanya zaki?" tanya zahra.

"Zaki?, Santri yang terkenal bandel itu" tanya umma memastikan.

"Iya umma"

"Lalu apa hubungannya sama kamu di skors" ia memunculkan seribu pertanyaan.

Zahra mencuba menceritakan sedikit demi sedikit kepada umma hana.
"Jadi malam itu, zahra nggak ikut tadarusan di masjid umma, nah kebetulan pas zahra ada di asrama tu zahra dengar suara kayak benda jatuh gitu, trus zahra cek diluar dan ternyata suara itu berasal dari tangga yang jatuh di tembok pesantren, ternyata itu ulah nya zaki yang ingin kabur dari pesantren, udah zahra bujuk tu orang tapi dia tetap nggak mau dengar apa kata zahra, dan terpaksa zahra tarik tangannya, dan pas zahra tarik untuk yang terakhirnya, dia malah jatuh dan menimpa tubuh zahra, dan pas itu juga gus azzam dateng dan langsung marahin zahra sama zaki, padahalkan zahra nggak ada niat buat pelukan sama tu orang" jelasnya panjang lebar.

"Ya Allah nak, trus zaki itu dimana sekarang"

"Zaki udah diberhentiin umma sama gus azzam, dan untuk hukuman zahra, zahra diskors selama beberapa Minggu ini ma" tambahnya.

"Kamu yang sabar ya nak, umma yakin kalau setiap ada masalah pasti ada jalan keluarnya" kata umma hana.

"Iya insyaallah umma"

"Yaudah, sekarang kita lanjut masaknya, udahan dulu curhatnya nanti disambung lagi" mereka berdua tertawa sambil menghidangkan makanan untuk dinikmati.

Setelah masak dan sedikit curhat, keluarga itu makan dengan seksama dan bahagia, ya walaupun zahra disitu hanya seorang menantu, tetapi zahra dan umma hana sangat akrab seperti anak dan ibu.

Sesudah makan, zahra dan umma hana membereskan bekas makanannya tadi, sambil ngobrol ngobrol santai.

"Ma, zahra mau tanya boleh?"

"Tanya apa sayang, silahkan"

"Tadi kenapa gus azzam nggak makan sama kita"

"Katanya sih dia ada kerjaan disekolah dan harus segera diselesaikan" jawabnya.

"Apa gus azzam marah ya sama zahra, zahra terlalu banyak buat salah sama dia"

"Nggak sayang, azzam itu bukan tipe orang yang suka ngingat kesalahan orang lain, dan dia juga orangnya pemaaf"

"Tapi kan umma, semenjak zahra nikah sama gus azzam, kita tu nggak ada ngobrol ngobrol" jujurnya.

"Hah benarkah" tanya umma tercengang, dan zahra mengangguk.

"Kamu coba aja ngobrol ngobrol sama azzam, tentang apa gitu"

"Iya deh umma, nanti zahra coba bicara sama gus azzam"

Sorenya,, zahra nungguk gus azzam pulang mengajar, dia menunggu di teras ndalem. Namun setelah beberapa jam zahra menunggu, dan gus azzam belum kunjung muncul, zahra memutuskan masuk ke kamarnya dan melaksanakan sholat Maghrib.

Selepas sholat dia kembali keluar untuk menunggu gus azzam, selang beberapa lama zahra menunggu, ternyata sudah masuk maktu isya, dan dia langsung melaksanakan sholat isya.

Zahra merasa penat untuk keluar masuk rumah, dia memutuskan untuk menunggu suaminya di kamar saja.

Zahra masih mengenakan mukenanya dan berbaring diatas sajadahnya, tak tersadar dia akhirnya tertidur diatas sajadah.

Sekitar jam sepuluh malam, gus azzam pulang dan dia masuk ke dalam kamarnya, baru saja masuk dia menemukan istrinya yang sedang tertidur diatas sajadah dan masih mengenakkan mukenah nya.

Gus azzam mencoba membangunkan zahra dengan perlahan" zahra" tak ada sautan.

"Zahra, bangun mari pindah kekasur, nanti badan kamu bisa sakit kalau kelamaan tidur posisi kayak gini" ucapnya dengan lembut.

Zahra perlahan membuka matanya dan terkejut melihat gus azzam yang berada tepat dihadapannya.

"Ayo, pindah tidurnya"

"I-iyah" zahra merapikan perlengkapan sholatnya dan berbaring diatas kasur.

"Ee gus" panggil zahra, gus azzam membalikkan badan melihat zahra.

"Ada yang mau aku omongin sama gus, tapi,,uaaghh" zahra menguap dan merasa kantuk.

"Sudah bicaranya besok saja, sekarang kamu tidur dulu" zahra mengangguk dan mulai masuk ke alam mimpi.

Gus azzam pun setelah membasuh tangan dan kakinya, dia juga menyusul zahra ke alam mimpi.

Segitu dulu yaa, gimana part ini?.
Jangan lupa vote ya teman-teman.
Lanjut part selanjutnya.

Dijodohkan Dengan Gus Tampan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang