chapter 25

665 24 2
                                    


                    @savikawina_487

Keesokannya, gus azzam berencana untuk menjemput zahra dirumah orang tuanya, dan gus azzam berpamitan dengan orang tuanya.

"Umma, abi, azzam berangkat dulu yaa" ucap gus azzam berpamitan pada orang tuanya.

"Iya nak, kamu hati hati ya, nanti kalau ada apa apa, kabarin umma sama abi aja" ucap umma hana.

"Iya umma, tenang aja" gus azzam pun menyalami tangan kedua orang tuanya, dan tak lupa ia mengucapkan salam.

Gus azzam melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang, karna dia berpikir jika, tidak apa pelan asalkan selamat.

Diperjalanan gus azzam tak sengaja melihat sebuah tokoh bunga, dan ia teringat pada zahra yang suka sekali jika dikasih bunga, ia pikir kalau ia akan membelikan zahra sebuket bunga yang indah seperti zahra.

Ia lalu mampir di tokoh bunga itu, dan membeli sebuket bunga baby heart, kesukaan zahra.

Setelah membeli bunga, Gus azzam pun melanjutkan perjalanannya.

Dan, sesampainya dirumah zahra, zahra malah tidak mau membukakan pintu untuk gus azzam, ia menyuruh ratna untuk meladeni gus azzam.

"Zahra, saya mohon, berikan saya kesempatan untuk memperbaiki hubungan kita zahra" gus azzam berusaha mengetuk pintu kamar zahra, namun tak kunjung ada jawaban dari sang empu.

Mungkin sudah muak dengan permohonan gus azzam yang terus mengganggunya, zahra akhirnya membukakan pintu kamarnya.

"Udah deh gus, gus pulang aja, saya lagi sibuk, banyak kerjaan"

"Zahra saya minta maaf sama kamu, saya nggak akan mengulang kesalahan yang kemarin, dan saya juga membawakan kamu bunga baby heart, bunga kesukaan kamu, kamu terima ya"  gus azzam mengulurkan bunga yang ia beli tadi dihadapan zahra, tapi zahra malah mencueki nya.

"Saya minta sekarang juga gus pulang, nanti keburu hujan"

"Nggak, saya nggak akan pulang sebelum kamu maafin saya, saya menyesal zahra, saya menyesal"

Zahra menarik tangan gus azzam untuk keluar dari rumahnya, sampai gus azzam berada dihalaman rumahnya, gus azzam masih berdiri ditempatnya dan tidak mau beranjak, padahal hujan sudah mulai turun.

Zahra lalu menutup pintu rumahnya dan masuk kekamarnya, sebelum masuk kamar, ratna yang sedari tadi mendengar perdebatan pasutri itu langsung menghampiri zahra.

"Zahra" panggil ratna.

Zahra yang sudah bergelimang air mata itu menoleh dan berhenti,"iya ma"

"Kamu nggak sepantasnya memperlakukan suami kamu seperti itu nak, biarkan nak azzam masuk kasian dia berhujan diluar"

"Biarkan saja ma, itu hukuman buat dia, udah ya ma, zahra capek, mau istirahat dulu, dan tolong suruh dia pergi dari sini" zahra pergi meninggalkan ratna.

Ratna membuka pintu rumahnya, lalu menghampiri gus azzam, sembari membawa payung untuk gus azzam.

"Nak azzam, ini pakai payung, kamu kehujanan, nanti sakit loh"ucap mama ratna.

"Nggak usah ma, azzam nggak akan beranjak dari sini sebelum zahra mau maafin azzam, azzam udah banyak buat salah sama zahra, azzam udah nyakitin hati zahra ma, azzam pantes seperti ini"

"Tapi nak..."

"Udah ma, mama masuk aja, nanti mama sakit kalo lama lama kena hujan" ratna pun menuruti apa yang dikatakan oleh gus azzam.

Ternyata dari balik jendela kamarnya, zahra selalu memperhatikan gus azzam yang sedang kehujanan diluar, sebenarnya ia kasihan melihat kondisi gus azzam yang sudah tidak tahan terkena air hujan.

"Maafin aku juga gus, sebenarnya aku kasihan melihat kamu gus, tapi ini adalah hukuman untuk kamu"

"Bahkan kamu sampai rela beliin aku Bunga kesukaan aku, kamu memang suami yang baik gus" zahra kembali menutup gorden jendelanya, dan mulai merebahkan tubuhnya di kasur.

Sudah satu jam zahra tertidur, dan ia baru bangun, tapi hujannya juga belum mereda, zahra kembali melihat dibalik jendelanya, ia ingin memastikan, apakah gus azzam sudah pergi dari tempat itu atau belum.

Setelah ia melihat keluar rumahnya, dan ternyata gus azzam belum juga pulang dan masih berada ditempat itu, tapi kondisinya sekarang tidak lagi berdiri, melainkan sudah terbaring lemah ditanah, karna tidak tahan dengan sejuknya air hujan.

Melihat itu, mata zahra terbelalak, ia tak menyangka bahwa gus azzam masih setia berada di situ.

Zahra langsung berlari keluar rumah menuju tempat gus azzam pingsan.

"Astaghfirullah gus, kenapa sampai segitunya sih" ujar zahra, dan lalu membopong tubuh gus azzam masuk kerumahnya.

"Ya Allah nak, ini nak azzam pasti kedinginan, mama pikir dia sudah pulang" ucap ratna.

"Belum ma, zahra kira juga gus azzam udah pulang, zahra bawa kekamar dulu yang ma" zahra membawa tubuh gus azzam kedalam kamarnya, dan mengganti pakaian gus azzam terlebih dahulu sebelum melapisii gus azzam dengan selimut yang tebal.

Zahra terus menggosok gosok kedua tangan gus azzam, supaya gus azzam merasa lebih hangat, dan ia juga mencoba untuk memberikan gus azzam
Minyak kayu putih untuk dihirupnya.

Lanjut part berikutnya ya,
Jangan lupa vote!.

Dijodohkan Dengan Gus Tampan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang