chapter 10

896 20 0
                                    


                   @savikawina_487

Satu Minggu pun berlalu.....
Kini adalah hari pernikahan zahra dengan gus azzam yang diadakan di tempat kediaman zahra di jakarta.

Zahra sudah mengambil cuti sekolah sejak dua hari silam, untuk mempersiapkan acara pernikahannya, begitupun dengan tasya ia juga ikut cuti dengan alasan sakit kepala agar dia bisa melihat acara pernikahan sahabatnya itu dan ia mengambil cuti selama tiga hari.

Didalam kamarnya zahra sedang merias diri dengan seorang perias, zahra duduk termenung mengenang hari yang sangat berkesan seumur hidupnya.

Terdengar suara kenop pintu terbuka, yang menampilkan sosok seorang yang berjasa dalam hidup zahra yaitu ratna mama zahra.

Ratna berjalan masuk menghampiri zahra yang sedang berhias, sambil menunggu zahra selesai berhias ia duduk sejenak di tempat tidur zahra.

Selang beberapa lama zahra telah selesai dihias, dan tukang rias pamit keluar dari kamar zahra, dan diangguki oleh zahra.

Ratna berdiri dan menghampiri zahra yang sedang memerhatikan dirinya di pantulan kaca.

"Alhamdulillah sebentar lagi anak mama udah mau jadi istri orang" ucap ratna.

"Ma, zahra nggak mau pisah sama mama hiks" rengek zahra sambil memeluk ratna dari tempat duduknya.

"Cup..cup jangan nangis sayang, nanti make up nya luntur, kan jadi jelek kalau make up nya luntur" canda ratna.

"Is mama apaan sih"

Ratna tersenyum lebar. "Nak mama cuma mau pesan sama kamu, nanti kalau kamu udah jadi istri nak azzam, kamu jangan ngebantah perintahnya ya, kamu jangan ngelawan, turuti apa yang dibilang suami kamu, ingat surga seorang istri itu terdapat pada suaminya" ujar Ratan menasehati zahra.

"Gitu ya ma"diangguki oleh ratna.

Pintu kamar zahra terbuka dan menampakkan wajah polos tasya, tasya berlari masuk dan memeluk zahra.

"Sahabat akuu"ucap tasya.

"Ra aku nggak nyangka deh kamu udah mau nikah aja, nanti kalau udah nikah jangan lupa kasih aku ponakan yang banyak dan lucu lucu ya" ceplos tasya.

"Yaelah sya, belum nikah lo udah request sebanyak itu"ucap zahra.

"Ya kali aja kamu mau gitu"

"Udah kita langsung kebawah aja, keluarga kiyai udah nungguin dibawah" potong ratna.

"Yaudah ra ayo cepat, keburu diambil orang tu nanti"

"Lo kira lotre apa" ucap zahra.

Tasya tersenyum sumringah lalu berjalan membawa zahra ke ruang tamu yang ada dibawah.

Di ruang tamu terdapat dua ruangan yang sengaja dibagi oleh Farhan, terdiri dari ruang laki laki dan ruang perempuan. Zahra berada diruang perempuan sedangkan gus azzam diruang laki laki bersama penghulu dan tamu lainnya.

Di ruangan perempuan tersedia layar tancap yang sengaja di pasang oleh Farhan agar zahra bisa menyaksikan moment yang bersejarah dalam hidupnya.

Acara pun akan segera dimulai setelah zahra turun dari kamarnya dan berada di ruang perempuan.

"Bagaimana dengan pasangan mempelai apakah sudah siap untuk melakukan pernikahan?" Tanya pak penghulu.

"Insya Allah siap"jawab gus azzam dan diangguki pak kiyai dan farhan.

"Baik kita mulai acara ijab kabul nya" jeda pak penghulu.

"Bismillahirrahmanirrahim, assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh" sambung nya.

"Walaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh" jawab para tamu serempak.

"Ankahtuka wa zawwajtuka makhtubataka binti Fatimah Az-Zahra alal mahri 135 gram emas dan seperangkat alat sholat hallan" ucap pak penghulu.

"Qobiltu nikahaha wa tazwijaha alal mahril madzkuur wa radhiitu bihi, Wallahu waliyyu taufiq" jawab gus azzam dengan satu tarikan nafas.

"Bagaimana para saksi? Sah"

"SAH"

"Alhamdulillahirobbilalamin" sambung pak penghulu sambil menadahkan tangan sembari berdoa, dan diikuti oleh seluruh tamu undangan.

"Sekarang kalian sudah sah menjadi suami istri, dan diakui secara agama dan negara.

Di angguki oleh gus azzam.

Seketika zahra meneteskan air mata, dan membuatnya tersadar akan air mata yang jatuh, ia lalu menghapus air mata yang jatuh.

Ratna memeluk zahra dan memberikan ucapan selamat kepada zahra. Dan zahra bergantian memeluk tasya sahabatnya itu.

"Selamat ya ra sekarang kamu udah jadi istri orang, nanti kita sering sering ketemu ya, pasti aku bakalan kangen banget sama kamu ra"ucap tasya dalam dekapan zahra dan zahra hanya mengangguk, dan melepas pelukannya.

"Yaudah sekarang kita temui suami kamu yuk" ajak umma hana, yang sedari tadi berada di samping ratna.

"Iya umma" jawab zahra.

Mereka berjalan menghampiri gus azzam dan duduk disamping gus azzam.

"Sekarang kalian pasang cincin" ucap pak kiyai.

Gus azzam mengambil cincin yang berada di atas meja, dan memasangkan ke jari manis zahra. Dan begitupun sebaliknya. Zahra diarahkan untuk mencium tangan gus azzam sebagai seorang istri yang baik.

Setelah acara memasangkan cincin, pasutri itu berada di pelaminan yang disediakan khusus untuk mereka.

mereka menunggu tamu yang memberikan selamat kepada mereka, dan menunggu keluarga nya.

Tasya yang duluan mengucapkan selamat kepada pasangan suami istri itu.

"Bestie..bestie selamat yang bestie ku yang cantik jelita, semoga keluarga kalian sakinah, mawadah, warahmah" ucap tasya.

"Aamiin insyaallah" jawab zahra.

Gus azzam diam tak bersuara, "gus, kalau diluar pesantren kita nggak formal lagi kan" tasya mencoba membuat kecanggungan diantara kedua mempelai tidak ditampakan.

"Terserah aja" jawab gus azzam.

"Yaelah gus cuek amat sih udah nikah juga" canda tasya. Gus azzam memandang kearah tasya sinis, dan itu membuat tasya pergi meninggalkan pasutri itu.

"Gus jangan galak galak ya sama sahabat saya"ucap tasya sebelum hengkang dari hadapan gus azzam.

Jangan lupa vote nya teman teman

Next yaa, tunggu cerita selanjutnya.

Dijodohkan Dengan Gus Tampan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang