Bab 15: Racun!!

8 4 2
                                    

Akhirnya setelah drama yang panjang Rean pun pergi meninggalkan tempat itu masih dengan Victor yang terus menatap Rean dengan curiga.

"Kau tahu dia kenapa hari ini dia sangat mencurigakan terlihat dari gelagatnya dan juga perilakunya, " kata Victor sembari menatap kepergian Rean dengan tetapan yang lumayan sinis dan tajam matanya. Seakan menusuk sang empu yang ditatap oleh dirinya. Namun, di mata seseorang yang ia cintai yaitu Helen tatapan itu benar-benar membuat Victor jauh lebih tampan daripada Tatapan yang biasanya kali ini terlihat lebih maskulin dan lebih berwibawa. Gelagat rean itu seperti pencuri yang akan mencuri rumah bahkan lebih dari itu.

"Lalu apa yang harus kita lakukan? kita pun tidak tahu dia salah apa? bahkan kita tidak mau menghakiminya. Kita tunggu saja waktunya kalau memang dia bersalah dia pasti akan ketahuan. " benar apa yang dikatakan Helen tidak ada asap Kalau tidak ada api dan Helen Victor akan memberlakukan Rean seperti itu.

"Maksudmu kita akan menunggu sampai dia memiliki korban? Apakah kamu tidak berpikir berapa korban yang akan dia dapatkan dengan racun yang berbahaya itu?" Benar apa kata Victor apalagi Victor atau betul Apa isi kandungan racun yang dibawa oleh Rean. Makanya dirinya heran mengapa Helen malah menyuruh kita semua untuk menunggu sampai dia ketahuan bersalah.

"Untuk menjawab pertanyaanmu maka aku akan bertanya balik kepadamu. Bagaimana caranya? " pertanyaan Helen berhasil membuat Victor berhenti berbicara Victor pun tak bisa berkata-kata benar apa kata gadis yang berada di hadapannya bagaimana caranya Apakah ada cara lain untuk membuktikan bahwa Rean itu adalah orang yang salah? secara kita tidak boleh menghakimi. Dan lagi posisinya mereka berada di kerajaan Magadir. kerajaan yang mungkin memiliki aturan banyak di dalamnya. maka dari itu mereka tidak mau bertindak gegabah, karena itu bukan tempat tinggal mereka
tempat tinggal orang lain walaupun sebenarnya Victor pun geram mata sikap Rean Yang licik.

"Memangnya apa isi kandungan racun yang Rean bawa?" kata Helen sembari menatap Victor dengan tetapan yang tulus dari hatinya. itu membuat Victor semakin gugup untuk menjawabnya. karena tatapan helm yang berbeda saat bertanya Victor pun bingung menjawabnya sebab itu adalah racun yang sudah lama sekali dibuat bahkan sebelum dirinya lahir ayahnya yang pernah memberitahu dirinya tentang racun itu racun yang benar-benar bahaya. jangankan untuk diminum terkena tetesannya saja sudah membuat orang yang terkena tetesan itu bagiannya hilang. Contohnya jika terkena jari maka jari itu akan hilang lenyap. Seingat dirinya selain daripada tumbuhan-tumbuhan berbahaya di dalamnya juga terdapat sihir.

" Kenapa kau diam Apakah kau tidak tahu apa yang ada di dalam racun itu?"

"Isinya adalah sari-sari dari bunga matahari berwarna hitam yang tadi baru saja aku tunjukkan kepadamu." Tentu saja Helen terkejut dengan apa yang dikatakan oleh Viktor bahkan penjaga di sini pernah berkata bahwa bunga matahari berwarna hitam itu pernah menewaskan satu prajurit dari kerajaan ini siapa? Ia adalah orang yang memasang pelindung di bunga matahari berwarna hitam itu bukannya malah selamat karena dipasang pelindung seseorang yang memasangnya malah tewas karena terkena bubuk dari bunga matahari berwarna hitam itu dan sekarang racun yang dipegang oleh Rean terlihat.

"Kau serius?" Tanya Helen sembari memiringkan kepalanya Bagaimana tidak heran sangatlah penasaran Bagaimana caranya Victor bisa tahu bahwa bunga yang mematikan itu dibuat untuk sebuah racun sementara dipegangnya pun tidak boleh apakah akan menggunakan korban Helen tidak tahu.

"Untuk apa aku bercanda?" Victor bertanya kembali kepada Helen sorot matanya suaranya seperti menginterogasi tatapan mata Victor tidak bisa dibohongi bahwa dia memang benar-benar serius mengatakan apa yang sebenarnya ia ketahui tentang obat racun itu.. dari cara bicaranya saja vektor tidak mungkin berbohong. Apalagi semenjak Helen kenal Victor Victor tahu segalanya apapun.

"Kau pernah melihatnya?" Terlintas dalam pikiran helm Bagaimana caranya Victor bisa melihat racun yang dibawa oleh Rehan sementara dirinya pun tidak tahu apa-apa mengenai racun itu walaupun banyak hal yang dia ketahui tentang beberapa obat karena ayahnya dan ibunya adalah seorang perawat dari dunia sihir. Tapi dirinya tidak tahu mengenai racun itu sementara Victor yang terlihat seperti orang biasa saja bisa tahu maka dari itu pikiran helm kalah ini masih dipenuhi dengan beberapa pertanyaan terlintas di kepalanya mengenai sebuah racun.

"Tentu ayahku membawakannya kehadapanku kala itu."

Terlihatlah di sana Rean yang mengajak Seorang Prajurit untuk berbicara menyediakan sebuah minuman yang kalau dilihat-lihat dari jauh itu adalah sebuah teh Rean mengajak orang itu untuk berbincang-bincang sembari meminum teh. Terdengar dari obrolan dan gestur tubuhnya sepertinya mereka membicarakan hal yang biasa tapi seseorang yang Rean ajak bicara bukanlah orang biasa namun dia adalah salah satu Panglima di kerajaan Magadir. Jangankan Helen Victor pun mengenalnya dia adalah ksatria dan panglima.

Panglima Ksatria itu kemudian meminum teh yang diberikan oleh Rean awalnya mungkin masih biasa-biasa saja namun selang beberapa detik kemudian orang yang Rean aja bicara mendadak terjatuh seperti sudah tewas tak terdengar detak jantung dan berwarna nafas lagi. Wajahnya sudah pucat matanya masih terbuka namun, badannya sudah dingin.

Brugh

"Tugasku telah selesai."
Rean lantas meninggalkan tempat di mana Ksatria itu tewas. Sementara ada beberapa prajurit lain yang datang menolong Ksatria itu kemudian Victor dan Helen pun datang ke sana membantu prajurit untuk membawa sang kesatria ke tempat perawatan di kerajaan itu. Helen dan Victor sudah tahu semuanya sekarang.

"Jangan jangan racun itu ia gunakan untuk menghabisi ksatria ini," kata Victor dengan curiga Bagaimana tidak curiga mereka sudah melihat semuanya dan nyatanya memang racun itu digunakan untuk membunuh ksatria Bagaimana jika banyak korban yang tewas selanjutnya hanya karena sebuah racun yang dapatkan dari entah siapa namanya yang pasti itu bukan dari kerajaan sini.

"Memang,sepertinya dugaan dirimu benar, kita tak bisa diam saja, besok kita akan bertindak," kata Helen memberi saran kepada Victor diikuti dengan Helen menarik tangan Victor untuk pergi dari tempat itu sembari berjalan menyusuri lorong yang jauh sekali mereka akan pergi ke sebuah tempat prajurit kemarin.

"Dugaanku tidak pernah salah Helen aku tahu semuanya. sekarang Kau percaya kan? Lagian aku juga tak mungkin lah berburuk sangka duluan maka dari itu aku menuruti perkataanmu, " ujar Victor sembari menatap Helen dengan senyum yang manis dari bibir indahnya juga tatapan matanya yang tajam dan tulus yang khas dari dirinya.
.
.
.
TBC
Rean ini dikasih hati minta jantung ya?maunya dia apa sih... author sampe bingung.

Salam hangat dari rerileymattew.

The Queen Of Magadir ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang