Bab 21: Tombak

6 3 2
                                    

Helen, hanya bisa menatap kepergian Rean dari belakang terlihat dari punggung Rean memang terluka dan lukanya itu, sangatlah cukup dalam karena diberi sihir janji. Dia, memang memerlukan sihir itu bukan hanya dia, seluruh kerajaan juga memerlukan sihir itu karena kesalahan yang telah Ia perbuat ia harus menanggung jawab semuanya. Lagi memang di sini Rean juga bersalah dan pandangan-pandangan semua orang di sana menyatakan bahwa dialah orang yang bersalah. Maka dari itu dia pantas diberikan hukuman oleh sang raja dan juga sang Hakim kemarin. Tapi entahlah dari sudut pandang dia apakah dia salah atau tidak mau bagaimanapun dia tetap salah di mata semua orang.

"Victor apa kita tidak keterlaluan? Membuat Rean di hukum dengan keadaan seperti ini? Kasihan punggungnya, lihat itu terlihat sangat terluka." Helen ,memikirkan hal itu ia tahu bahwa temannya yaitu Rean sangat kesakitan apalagi saat, Tadi ia dihukum air matanya berjatuhan hingga membasahi baju-bajunya. Wajahnya yang benar-benar terlihat terluka di beberapa bagian karena sihir itu memang itu adalah sihir yang paling berat yang pernah sang Hakim hukum kepada orang yang bersalah. Tak banyak yang mendapat hukuman itu tapi sihir itu benar-benar sangatlah membuat orang jera. Tak akan ada yang bisa berbuat lagi setelah ini.

Tapi mau bagaimanapun memang dia sangat bersalah di mata semua orang.

"Itu sudah menjadi tugas Hakim dan juga takdirnya Helen. Tak akan ada gunanya kau mencegah ia pergi, ia tetap bersalah," atau Victor sembari menenangkan Helen dengan mengelus Ujung pundaknya dan juga mengelus Puncak rambutnya dengan lembut dan dengan tatapan yang tulus dari mata hatinya yang paling dalam. Benar apa kata Victor apa yang sudah ditakdirkan tidak bisa diubah lagi dan apalagi ini sudah terjadi .Mau bagaimanapun ia tetaplah bersalah di mata semua orang dan memang semua orang menganggap dia itu adalah orang yang bersalah jadi sudah tidak bisa apa-apa lagi.

"Aku,tak mencegah ia pergi, aku hanya kasian kepadanya, karena. Dia seperti orang tidak bersalah," ucap Helen membela Rean yang jelas-jelas terlihat bersalah Walaupun memang benar apa yang hewan katakan bahwa Rean tidak terlihat seperti orang yang bersalah karena saat dihukum ia meringis kesakitan dan juga sepertinya memohon-mohon kepada sang Hakim untuk tidak menghukumnya terlalu berat namun, entah apa yang ada di pikirannya perkataannya sungguh kasar kepada sang Hakim.

Tiba-tiba, ada tombak yang melayang dari udara menancap hampir dan tepat di depan Victor dan juga Helen tombak itu benar-benar tepat ada di depannya. Sontak , mereka lantas terkaget dan mundur beberapa langkah dengan cepat untuk menghindari tusukan dari tombak yang benar-benar tinggi itu. Helen kemudian mendekati tombak itu dan melihatnya dari dekat untuk memegangnya mengelus ujung bahan kayunya, dan juga kain yang terikat di ujung tombak. Perlahan, Helen melihatnya dari atas ke bawah dan sepertinya ia mengenali tombak itu sepertinya ia pernah melihatnya Entah di mana namun, ia terlihat familiar dengan tombak itu tombak yang benar-benar memiliki ciri khas seperti patiraga karena memang hanya patiragalah yang memiliki tombak dengan kain yang di ikat di ujungnya tidak ada kerajaan lain yang memilikinya selain Patiraga.

"Patiraga lagi, Patiraga lagi. Apa sih yang mereka inginkan, seharusnya mereka sadar bahwa perbuatannya sangatlah salah. ia sudah membawa Rean, sudah menjajah Desa, sekarang apa lagi yang ia mau??!!" gerutu Helen dengan sangatlah kesal sambil menginjak tanah dengan sangatlah keras hingga kakinya sedikit sakit. Lantas, Helen mencabut tombak gitu dan memperlihatkannya ke depan Victor lebih dekat dan menunjukkan kain yang berada di ujung tombak milik Patiraga. yang sewaktu itu pernah ia lihat saat perang bersama mereka semua dan memang tombak itu sangatlah memiliki ciri khas dari sana. Dan juga kainnya yang bukan kain biasa melainkan kain dengan gambar Patiraga.

"Saat Ayahku diculik juga Ia menggunakan tombak ini untuk menusuk sang lawan yang pernah menggagalkan penculikan Ayahku. Dan memang di ujungnya terdapat kain ini. Ketika mata Ayahku keluar darah aku mengusap mata Ayahku dengan kain yang berada di tombak ini ,dan justru darahnya semakin banyak. Jadi tolong, kau jangan pernah sentuh kain ini, karena kain ini sangatlah berbahaya. Aku tahu itu  tolong jangan Helen, aku mohon jangan pernah sentuh kain yang berada di ujung sini," pinta Victor dengan menatap Helen dengan tetapan yang sangatlah khawatir dan juga perhatian yang tulus dari hatinya memang benar peringatan Victor kan itu di sekelilingnya terdapat sihir.

Helen yang awalnya ingin memegang kain yang berada di ujung tombak itu, ia merasa terhenti ia tidak jadi akan melakukannya. Awalnya, Ia memang akan mengambilnya dan ingin melihatnya dari dekat namun perkataan dari Victor lantas membuat dirinya tercekat. Ia lantas melempar tombak itu jauh darinya, dan kain yang awalnya ia pegang dan lantas mundur jauh-jauh mendekat ke arah Victor entah apa yang membuat Helen malah semakin takut kepada kain yang awalnya ia sangat penasaran itu, tapi pernyataan dari Victor memang sangat membuat Helen tidak akan memegang tombak itu lagi walaupun, dia sangat penasaran dengan tombak itu apa yang ada di sana.

" Iya Victor. Aku tidak akan memegangnya dan tidak akan menyentuhnya sama sekali itu terlihat sangat mengerikan . Kau tahu? aku sangat takut dengan itu lihat itu lihat bentuknya. Aku sangat takut aku tidak mau. Mari kita pergi jauh dari sini" Helen memegang pergelangan tangan vektor tanpa sengaja karena ia sangat ketakutan dengan tombak yang barusan ia pegang itu memang dari bentuknya sangatlah terlihat mengerikan karena di ujungnya terdapat sebuah kain yang robek beserta dengan darah di tengah-tengahnya dan juga terlihat benar-benar gelap di ujung tongkat itu. Bahkan di kainnya saja melihat banyak Aura sihir yang gelap itu.

"Aku akan membawamu jauh dari sini Helen, sudahlah kau tidak perlu takut kepada sebuah benda mati, itu hanyalah sebuah tombak dan tidak ada apa-apanya. Kau tidak perlu takut akan hal itu lagi di kerajaan ini kan banyak tombak yang bentuknya seperti itu. Untuk apa kau takut kalau suatu saat nanti. Siapa tahu? Kita akan memerlukan tombak seperti itu. Makanya aku mohon juga kepadamu untuk tidak takut dengan tombak itu  tapi, hati-hatilah karena itu akan membuat lukamu jauh lebih sakit." Victor benar-benar perhatian kepada Helen. Lantas Victor menarik tangan Helen untuk pergi jauh dari sana dari tombak.

.
.
.
TBC
Naaahhh Victor akhirnya  udah muncul juga,udah sembuh dia sakit giginya.
Hehehehe.

Salam hangat dari rerileymattew

The Queen Of Magadir ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang