Bab 17: Pengadu!!!

8 3 2
                                    

"Rean pengecut, beraninya hanya main belakang. Lihat saja nanti akan ku buktikan semuanya kepada dirimu," tegas Victor tatapan mata yang khas darinya yang tak luput.

Victor lantas bergegas menemui Helen.

Rean POV

"Bagaimana jika kau ketahuan, apakah prajurit lain tau penyamarannya?" Rean berkata sembari menatap sang prajurit samaran. "Trane, apa kau mendengarkan ucapanku?"
Rean membentak dengan sorot mata yang tajam dan lengannya yang mengepal keras seolah ingin memukul Trane, Rean menahan egonya untuk tidak melampiaskan kemarahan yang ada dalam dirinya kepada Trane.
Entah sejak kapan ia dan Trane berteman, namun, mereka terlihat sangat dekat sejak awal bertemu. Trane juga nyaman dengan Rean.
Trane menyamar sebagai seorang prajurit magadir. Untuk saat ini tak tahu apa tujuannya nekat masuk ke kerajaan magadir. Entah apa motifnya ingin menyamar, namun, Trane pun takut akan terbongkarnya penyamaran dirinya itu. Ia akan tetap menyamar apapun yang terjadi. Bahkan Rean mendukung tindakan itu, entah apa yang terjadi dengan Rean.

"Aku dengar Rean," balas Trane sembari menaikkan tameng emasnya menutupi badan kekarnya.
Jujur saja Trane sendiri takut jika penyamaran dirinya gagal. Sebab tak akan ada lagi kesempatan untuk dirinya dan Rean melakukan ini semua untuk sang rajanya itu walau begitu mereka tetap berpura-pura tidak tahu apa apa.

"Lantas apa yang harus kita lakukan sekarang? Bagaimana caranya agar kita bisa melanjutkan misi ini hingga akhir. Dan memenangkan semua perintah dari pendamping itu. Memang licik pikirannya.

" jangan pernah berkata seperti itu di depanku, takutnya kau akan menyesal akan perkataan mu." Trane mengangancam dengan tatapan yang sungguh sungguh membuatnya takut.

Trance tak bisa berkata-kata akhirnya ia hanya menuruti permintaan seseorang yang ia anggap tuan itu walaupun sebenarnya Rean bukanlah tuannya tapi akan tetap patuh kepada Rean walaupun sebenarnya ia hanyalah orang biasa setelah berbincang cukup lama buka suara lagi.

"Kapan kita akan balik ke kerajaan?" Trance yang sudah muak akhirnya berkata.

" kau ingin kita segera kembali ke sana? Kita harus selesaikan di sini dulu setelah misi ini selesai baru kita kembali ke sana jangan gegabah Ingat tidak perintah jika kita tidak menyelesaikan misi ini maka kita yang akan habis. Kau masih ingin melihat Istri dan anakmu kan maka dari itu nurut lah, " perintah Rean seolah dia adalah tuannya yang memerintahkan Trance untuk melakukan segala-gala untuknya padahal Trance juga tidak mau diperintahkan oleh Rean meski mengikat nama sang raja namun bagaimanapun ia harus menyelesaikan misi itu demi istri dan anaknya yang masih membutuhkan sosok figus seorang ayah dan suami.

"Lalu sekarang kita harus bagaimana,apa rencana dirimu selanjutnya?" Bukan masalah bagi Rean menanyakan tentang rencana.

"Maksud dirimu?" Trance seakan belum paham akan kondisi yang sedang Trance alami kali ini.

"Akh maksudku rencana mu selanjutnya apa yang harus kita lakukan di sini, kau tahu? Mereka semua sudah memperingati orang penting di Kerajaan ini." Rean membentak dengan kerasnya hingga rahang lehernya mengeras dan badannya berkeringat dingin.
Sorot matanya terlihat bahwa dia sangat emosi kali ini tak bisa dipungkiri kalau memang orang bersalah terlalu menutupi sebuah fakta dan menyembunyikan kebenarannya.
"Kau masih kurang mengerti? Kurang? Kurang?" sambung Rean dengan nada bicara yang netral.

" aku mengerti, rencanaku selanjutnya adalah akan membuat mereka percaya padaku." Trance memberi tahu apa rencananya berikutnya.

Rean lantas bertanya, "Percaya? Apakah mereka tak percaya padamu?"

"Soal penyamaran ini, bagaimana jika mereka tak percaya padaku dan mereka akan membongkar siapa diriku sebenarnya, dan akhirnya, Aku akan ketahuan juga, mungkin lain kali." Trance bingung mengatakannya, ia bahkan tak bisa menyusun kata-kata. Omongannya , bahkan pikirannya kacau kali ini. Semuanya tak tersusun rapi. "Intinya, itulah Aku akan membuat mereka semua percaya bahwa Aku salah satu pasukan mereka. Begitu juga dirimu, kau harus membuat mereka percaya akan tindakan dirimu sebagai teman biasa mereka."

" benar Seperti apa yang kau katakan bahwa mereka harus percaya dahulu kepada kita Lalu setelah itu kita akan menusuk mereka semua dari belakang entah bagaimana rasanya tapi yang pasti mereka sakit sebagaimana sakitnya aku kalau itu walaupun aku tidak terlalu sakit tapi aku akan menyakiti mereka lebih dari mereka menyakitiku, " imbuh Rean menanggapi apa yang diberikan saran oleh Trance kepadanya ia akan menganggap bahwa Trance adalah sahabatnya selama ini ia tidak pernah memiliki teman yang Satu Frekuensi dengannya itulah yang ia anggap sebagai teman entah apa yang ada di pikirannya dirinya terus disibukkan dengan suara-suara berisik dari hatinya hingga yang merupakan semuanya.

Rean yang mengetahui semua hal yang berada di kerajaan ini ia tak perlu khawatir akan segalanya yang akan menimpa mereka berdua ia sudah tahu resikonya maka dari itu ia pasrah bisa mengerjakan misinya atau tidak Itu semua tergantung pada dirinya dan pada kemampuannya sendiri terkadang ia tidak kuat sendiri.

" Marilah berjanji dengan ku tak akan melancarkan misi ini hingga akhir dan kita akan mendapatkan segala yang kita mau juga kita akan terbebas dari penjajahan ini Ayolah ini demi dirimu demi istrimu demi anakku dan juga Demi Kita semua ayo kita berjuang hingga akhirnya jangan pernah menyerah berjanjilah padaku Trance aku yakin pemikiranmu juga sama denganku," jelas Rean panjang lebar.

" tapi aku tak bisa berjanji aku takutnya suatu saat nanti aku akan mati duluan karena aku yakin umurku tak lama lagi aku hanya seorang prajurit biasa yang akan sekali mati maka dari itu aku tidak bisa berjanji kepadamu berjanji kepada siapapun aku tidak bisa aku tidak bisa. Tapi kau bisa berjanji padaku bahwa kau akan meneruskan perjuangan itu hingga akhir tapi aku tak bisa berjanji kepadamu aku percayakan semuanya kepadamu jika suatu saat nanti kebenaran terungkap jangan sungkan untuk mengorbankan dirimu demi sebuah fakta dan sebuah kebenaran yang ada," imbuh sang prajurit tak kalah panjang dan lebarnya.

Benar seperti apa yang dikatakan oleh prajurit mereka berjanji Siapa tahu siapa yang akan ingkar duluan dan tidak ada yang tahu seberapa lama mereka berteman. Kemudian setelah mengungkapkan segala-gala yang ada di pikiran kepada Trance Rean pun pergi meninggalkan Trance untuk berjaga di depan walaupun begitu Trance akan tetap menjaga Rean kapanpun dan dimanapun walaupun mereka baru kenal sebentar. Tapi tetap saja itu akan menjadi kewajiban Trance untuk menjaga Rean sama seperti Drake menjaga Rean sebab Ia yang mengajak Rean untuk kemisi ini apalagi yang semangat akan meneruskan hingga akhir.
.
.
.
Tbc guys
Tunggu lanjutannya

Akhirnya

The Queen Of Magadir ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang