Bab 23: Drake? kenapa?

10 2 8
                                    

Tengah perang itu mereka hanya bisa melihat Rean dan juga Drake yang pergi bersamaan dengan menggunakan jubah yang berwarna hitam dan di belakangnya terlihatlah sebuah tanda dari kerajaan Patiraga dan mereka hanya bisa menghela nafas pasrah melihat mereka semua pergi menghianati kerajaan Magadir namun mau bagaimanapun mereka tetaplah teman hingga akhirnya langkah demi langkah Helen dan juga Victor pun hanya bisa berbalik badan dan pergi untuk membantu Kenneth yang sedang berada di dalam masalah yaitu kesusahan melawan beberapa prajurit dari kerajaan Magadir dan mereka juga tidak bisa apa-apa untuk menghentikan semua kekuatan yang dari kerajaan itu memang sangatlah besar mereka benar-benar kewalahan untuk melawan pasukan Patiraga.

"Kenneth Kenneth, bertahanlah bertahan Kenneth ayolah aku mohon bertahan Kenneth," kata Helen sembari memegang tubuh Kenneth yang sedang lemas dan tidak kuat bangun.

"Jangan khawatirkan aku ayo pergilah selamatan semua orang jangan pedulikan aku sana pergi biarkan aku mati di sini aku bukan apa-apa bagi kalian pergilah pergi dari sini," lirih Kenneth memberi menahan rasa sakit di tubuhnya karena pukulan dari pasukan kerajaan itu benar-benar sangatlah kuat sehingga terasa seperti patah tulang namun Helen menghiraukan ucapan yang dikatakan Kenneth karena tak mungkin Helen meninggalkan temannya mati apalagi di tempat yang seperti ini.

"Jika kau berkata seperti itu lagi maka akulah yang akan membunuhmu," ancam Victor sembari mata Kenneth dengan sedikit kasihan dan juga dengan tatapan yang sedikit kejam terhadap Kenneth. Namun mau bagaimanapun Victor tetaplah Victor ia tidak tega meninggalkan temannya di sini yang hampir sekarat karena dipukul oleh pasukan yang sangatlah kejam tidak mungkin dia meninggalkan teman yang selama ini membantunya maka dari itu ia dan juga Helen membantu Kenneth bagaimanapun caranya walaupun harus menahan rasa sakit yang lebih sakit daripada yang walaupun harus menahan rasa sakit yang lebih sakit daripada yang Kenneth rasakan. Dan itu karena seorang teman.

"Victor apa yang kau katakan itu tidak penting ayo lawan orang itu dialah yang selama ini yang telah melukai kita semua dan kau tahu dialah yang telah melempar tombak ke depan kita saat itu kau masih ingat kan tombak yang waktu itu hampir melukai kita berdua dan bahkan seseorang yang meracik racun yang terbuat dari sebuah bunga matahari hitam yang sewaktu itu diminum oleh prajurit yang pernah mati karena meminum sebuah teh yang bersama Rean waktu itu kau masih ingat kan itu dialah yang telah merencanakan itu semua mari kita balas dendam kepada orang itu karena dia lah Kenneth menjadi seperti ini," seru Helen. Ucapan Helen memang benar adanya karena orang itulah yang telah membunuh prajurit kala itu dan orang itu juga yang sewaktu itu bersekongkol dengan Rean pernah dihukum bersamanya waktu itu mereka takkan pernah lupa kejadian yang hampir saja membuat kerajaan hancur hanya karena kematian suatu prajurit yang sangatlah berarti.

" Iya aku tahu orang itu sewaktu itu dia pernah hampir membunuhku ketika malam-malam tiba dialah yang datang ke kamarku lalu hampir menyerangku dengan menggunakan sebuah tombak yang sewaktu itu menyerang kita berdua orang itu tidak pantas hidup di sini maka dari itu ayo kita lawan mereka berdua Kenneth akan di jaga oleh panglima Sabel." Victor lantas membawa Helen ke seseorang prajurit yang sewaktu itu bersama Rean prajurit itu sedang berada di depannya sekarang tanpa aba-aba Victor dan Helen langsung menyerangnya Victor bisa menyerangnya secara langsung namun tidak dengan Helen. Helen harus melewati seseorang yang selama ini ia anggap teman yaitu Drake.

"Jika kau ingin melawannya maka langkahnya dulu mayatku dan kau tidak akan pernah bisa melawan aku karena aku adalah orang yang lebih kuat daripada dirimu dasar lemah kau yang sudah diutus oleh Dewa untuk menjadi ratu tapi akulah yang akan merebut tahtamu dari singgasana dirimu." Drake menyerang Helen dengan pedang miliknya.

Sreett!!!

Sebuah pedang di gerak 'kan mengenai baju yang dikenakan oleh Helen kala itu dan baju itu menjadi sedikit robek dan sobekannya mengenai kulit Helen itu yang membuat Helen sedikit berdarah Jujur saja saat itu Helen rasanya ingin menangis sekencang-kencangnya namun ia tahu itu bukanlah tempat yang tepat untuk ke hal-hal selemah itu.

Drake lantas menghina,"Kau tak pantas dapat apa yang seharusnya kau dapat. Bahkan ayahku yang pecundang itu-"

"Tutup mulutmu Drake!!!!!" bentak Helen dengan nada yang tinggi.

"Kau berani melawanku kau mau mati atau mau hidup sebenarnya hm? kamu mau mati ya?" ancam Drake sembari mendekatkan wajahnya ke wajah Helen dengan menatapnya dengan sinis juga dan menyentuh pundak Helen dengan jari telunjuknya seperti seakan dia sangat terjijik terhadap Helen.

"Tidak ada yang takut denganmu dasar payah hiaa!!!!" Helen teriak dan menyerang Drake menggunakan pedang yang berlapis naga dan besi itu.

Stang!!
Pedang bertabrakan dan Drake menekan pedang itu dengan sangat keras dan juga mencondongkan tubuhnya mendekat ke arah Helen agar Helen bisa jatuh dan badannya terluka.

"Menyerah saja kau jika kau tidak kuat daripada kau mati di sini sekarang dengan keadaan kepalamu yang terputus dengan pedangku ini lebih baik kau menyerah," ancam Drake. Pedangnya semakin menekan ke Helen dan Helen berusaha menangkis pedang yang di gunakan dirinya dan walaupun pedang itu hampir berada di lehernya ia berhasil menangkisnya.

"Kau ini, benar benar keras kepala ya? Sama saja seperti ayahmu yang sekarang sudah tiada. Dan kau akan menyusulnya. Dirimu tak kalah pecundangnya dari ayahmu," hina Drake.

Helen murka,"Beraninya kau?!!!! Jangan pernah beraninya menghina ayahku, atau kau yang akan mati di sini!!"

Helen tidak peduli siapa yang berada di depannya itu mau itu temannya ataupun bukan ia akan tetap melawannya karena telah menghina ayahnya yang sangat ia cintai itu Drake pantas mendapatkannya.

" kau tidak terima ayahmu dihina kalau begitu kau juga jangan pernah menghina kerajaan patiraga!" teriak Drake dengan mata yang sangat marah dan lehernya yang terlihat murka.

"Cih, sekarang kau sudah ber-khianat sama seperti temanmu yang sangat bodoh itu," kata Helen menghina Drake kembali.

"Kau berani menghina saudaraku? Kau akan menyesal Helen," tantang Drake dengan angkuhnya.

Drake langsung menyerang helen menggunakan pedang yang di arahkan ke arah perutnya itu. Namun, Helen berusaha untuk menangkisnya dan tangkisan itu sedikit melenceng dan mengenai lengan mungil Helen.
Namun karena hal itulah pedang yang dipegang oleh Drake pun terlempar hingga jauh dari Drake.

Tbc

Akur akur kalian😔

Salam hangat dari rerileymattew

The Queen Of Magadir ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang