𝒄𝒉𝒂𝒑𝒕𝒆𝒓 𝟎𝟐

1.7K 75 0
                                    

*tok tok tok
"Gib, kita masuk ya." Ucap Naura

*cklek

"Gibran, bangun yuk udah siang. Bentar lagi jam 7." Ucap Rahsya lembut

"Eungh, 5 menit lagi." Sahut Gibran dengan suara serak

"Gada gada, yang ada kita telat nunggu lo doang." Ceplos Adara nyaring

"Darr." Tegur Irsyad

"Yuk bangun yuk gib." Ucap Irsyad sembari menggoyangkan tubuh Gibran

"Ish, apasih gangguu!." Sahut Gibran sedikit berteriak

"GIBRAN!." Tegas Rahsya, sebenarnya ia tidak mau marah marah, hanya saja mereka semua bisa terlambat kalau begini terus

"Sya, tenang jangan marah marah." Lerai Naura menenangkan Rahsya

"M-maaf bang, iya a-aku bangun." Sahut Gibran sambil gemetar yang langsung duduk

"Kalo di bangunin tuh lngsung kenapa gib? Kita bisa telat karna kamu doang tau gak!." Ucap Rahsya sedikit keras

"I-iya maaf hiks ga lagi lagi hiks, maaf." Pecah sudah tangisan si bontot, Naura yang peka langsung memeluk adik nya

"Syad, Dar, kalian bawa Rahsya ke bawah ya, biar gue yang nenangin Gibran." Perintah Naura

"Iya."

*Setelah mereka keluar Naura langsung menenangkan Adik nya

"Sutt sutt, udahh jangan nangis oke? sekarang mending kamu mandi terus siap siap biar ga telat ya?." Ucap Naura lembut namun Gibran menggelengkan kepala nya tanda tidak mau

"Eh kok gamau?." Tanya Naura

"Hiks gamau sek-olah hiks." Balas Gibran sesegukan

"Kenapa? Kenapa adek gamau sekolah?." Tanya Naura

"Hiks, kepala Gibran pusing hiks. Tapi ab-abang marahin Gibran hiks." Jelas Gibran yang semakin sesegukan

"Ya Allah adekk, kenapa ga bilang kalo kamu sakitt!." Ucap Naura yang tanpa sadar menaikan nada bicara nya karena khawatir

"Hiks, maaf kakak jangan marah juga hiks takut." Ucap Gibran mengeratkan pelukan nya

Naura yang sadar meninggikan nada suara nya langsung panik

"Enggak adek nggak. Oke maafin kaka ya? Sekarang kita turun adek naik di punggung kakak, kakak gendong ke bawah oke?." Jelas Naura pelan pelan dan Gibran yang ada di pelukan Naura hanya mengangguk faham

Dengan pelan Naura membantu adik nya naik ke punggung nya dan memeluk leher kakak ny, Naura yang merasa sudah siap langsung turun ke bawah menemui semua nya

*tap tap tap

Naura turun dengan Gibran di punggung nya

"Ya Allah kakak, adek kenapa?." Panik Mama langsung menghampiri Naura dan Gibran di ikuti saudaranya yang lain
Rahsya yang melihat Adik nya berada di punggung Naura langsung mengambil alih Gibran ke gendongan nya.
Gibran yang sadar di ambil alih oleh Rahsya langsung bergerak tidak mau

"Hiks, lepas gamau!."

"Kak ini adek kenapa." Tanya Mama

"Adek katanya pusing ma, tadi di atas juga abang marah ke adek, gara gara susah bangun." Jelas Naura

"Ya Allah, yaudah sebentar Mama cari obat buat adek dulu, kalian duduk di sofa dulu yah."

"Iya ma."

"Turun abang hiks gamau!." Teriak Gibran

"Diem!." Dingin Rahsya langsung membuat Gibran diam dan menangis keras di dada abang nya

"Syaa! Lo malah makin dia nangis!." Tegur Adara

"Huft, iya iya. Adek maafin abang ya? Stt udah jangan nangis lagi maafin abang oke?." Ucap Rahsya menenangkan Adik nya

"Hiks, janji jangan marah marah lagi? Gibran tak-ut." Ucap nya 𝒔𝒆𝒔𝒆𝒈𝒖𝒌𝒂𝒏

"Iya adek, maaf ya?." Kata Rahsya lembut dan di jawab anggukan oleh Gibran

••••••••••••••••

Jangan lupa vote gais
Mohon maaf kalo ada typo
Terimakasih (≡^∇^≡)

𝕬𝖐𝖘𝖆𝖗𝖆 𝕱𝖆𝖒𝖎𝖑𝖞 |𝐄𝐍𝐃Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang