𝒄𝒉𝒂𝒑𝒕𝒆𝒓 𝟐𝟏

936 43 18
                                    

Setelah bbrp lama kemudian akhirnya Fathir dan anak anak nya sampai.

"Assalamu'alaikum."

"Waalaikumsalam." Jawab Mama

"Loh Gibran nya kemana sayang?." Tanya Papa

"Gatau lah mas, anak mu lho susah di omongin nya, kamu tenangin sana." Ucap Salma kesal

"Kalian samperin Gibran dulu ya, Papa mau tenangin Mama kalian dulu, nanti Papa nyusul."

"Oke pa."

•••••••••••••••••••••••

Mereka memasuki kamar Gibran dan melihat Gibran yang masih dalam posisi yang sama.

"Gibran." Panggil Naura

"Gib, jangan di tutupin, engap nanti." Ucap Irsyad

"Gib." Panggil Rahsya

"Langsung buka aja Sya." Ujar Adara

Rahsya pun membuka selimut nya, semua nya terkejut melihat penampilan adik nya, rambut acak acakan, mata merah, hidung merah, dan keringat dimana mana, jangan lupakan air mata yang masih mengalir.

"Ya Allah Gibran!." Teriak mereka panik

Rahsya langsung memangku nya dan mengelap keringat Gibran dengan tisue yang berada di nakas.

"Udah jangan nangis, sampe merah gitu muka nya dek." Ucap Naura

"Kenapa sih gib?." Tnya Adara dan Irsyad

Pertanyaan mereka di abaikan oleh Gibran, membuat mereka semua bingung.

"Kita ada salah ya sama kamu?." Tanya Naura lembut lagi lagi di abaikan oleh Gibran

*cklek

"Udah tenang Sya?." Tanya Papa

"Boro boro pa, daritadi kita tanyain ga di jawab jawab!." Jawab Adara

"Coba siniin Sya, biar Papa ngomong sama Gibran." Ucap Papa dan langsung mengambil alih Gibran

"Uhhh anak Papa, mukanya sampe merah sayang, udah ya? Nanti pusing loh nak." Lagi lagi yang dikeluarkan oleh Gibran hanya isakan

"Papa udah denger dari Mama, gapapa ya Bran? Cuman 3 hari kok." Ucap Papa

Setelah mendengar ucapan sangat Papa mereka berempat langsung memahaminya, adik nya tidak mau ditinggal oleh mereka.

"L-am-a pa." Ucap nya sesegukan

"Minum dulu nih." Ujar Rahsya memberi Gibran minum dan langsung diminum

"Pa, apa kita gausah ikut aja?." Tanya Irsyad diangguki semua nya

"Jangan sayang, kalian juga butuh liburan sama temen temen kalian, masalah Gibran biar nanti Papa yang atur." Jawab Papa

"Tapi kasian Gibran pa." Celetuk Naura

"Uhh, Papa pus-ing." Keluh Gibran

"Nah kan, berhenti ya nangis nya. Nanti makin pusing." Ucap Papa menggendong Gibran koala lalu menimang nya agar tertidur

"Udah nak, kalian pergi aja. Gibran gapapa kok, mending kalian siap siap buat perlengkapan nya, biar pas mendekati hari nya tinggal di cek apa aja yang belum."

"Yaudah pa, kita keluar ya." Ucap mereka bertiga, Rahsya? Masih di dalem dia

"Papa nanti jagain Gibran ya pas kita semua pergi." Ucap Rahsya mengelus rambut Gibran yang sudah tertidur

"Iya Sya, tenang aja Papa sama Mama bakal jagain Gibran kok, malah harusnya Papa yang bilang gitu ke kalian, kalian jaga diri di sana."

"Iya pa, tenang aja. Yaudah Rahsya ke kamar ya." Ucap Rahsya mengecup kening adiknya sebelum keluar membuat Papa tersenyum

"Pantes kamu gamau ditinggal dek, kakak kakak mu manis bgt lho." batin nya tersenyum

••••••••••••••••

Jangan lupa vote gais
Mohon maaf kalo ada typo
Terimakasih (≡^∇^≡)

𝕬𝖐𝖘𝖆𝖗𝖆 𝕱𝖆𝖒𝖎𝖑𝖞 |𝐄𝐍𝐃Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang