*skip malam
Malam ini keadaan lagi hujan besar ditambah petir yang terus terusan menyambar, semua nya tengah berkumpul diruang keluarga.
"Udah gih, pada tidur." Ucap Mama
"Yaudah, Adara sama Irsyad duluan ya. Good night semua." Ucap Adara
"Good night juga." Jawab mereka semua
"Ayo gib tidur." Ajak Rahsya dibalas gelengan darinya
"Loh kenapa?." Tanya Mama
"Aku duluan ya." Ucap Naura di angguki semua nya
"Kenapa gib?." Tanya Rahsya
"Mau tidur sama Mama Papa aja." Jawab nya
"Alah bilang aja lu takut petir, kan ada gue." Ejek Rahsya
"Dih apaan sih, engga ya!."
"Masa, terus kenapa mau tidur sama Mama Papa."
"Ya kan, masa gaboleh!."
"Masa siii, emmm ga percaya." Ledek Rahsya
"Maa~~." Rengek nya
"Ah ga asik, udah ah gue ke atas aja."
"Haha, aduh tiap hari ribut aja cape Mama denger nya." Ucap Mama sambil terkekeh
"Mau tidur sekarang?." Tanya Papa
"Nggak, tapi disini dingin." Jawab nya
"Yaudah, ke kamar aja yuk pake selimut." Ajak Papa menggendong Gibran
"Ohh begitu, mentang mentang sama Gibran Mama ditinggal."
"Hahah engga sayang, ayo." Ajak Papa menggandeng tangan sang Istri dengan tangan satunya
••••••••••••••••••••••
"Masih dingin?." Tanya Papa
"Enggak."
"Sini, tidur di tengah." Ucap Mama
"Engga mau! Aku mau dipinggir." Tolak nya
"Nanti jatuh sayang, di tengah ya?." Bujuk Papa
"Hmm yaudah."
"Mama ngantuk nih, Mama tidur duluan ya." Ucap Mama
"Iya maa, good night mama." Jawab Gibran
"Yuk tidur juga." Ajak Papa
"Iya pa." Jawab Gibran dan langsung menutup matanya
Fathir yang melihat kedua nya sudah tidur tersenyum dan ikut tidur juga.
Ditengah malam Gibran terbangun karena suara petir yang menurutnya kencang. Ia ingin membangunkan Papa nya tapi tidak enak, jadi ia memilih untuk diam dan berusaha tidur kembali, tetapi tetap tidak bisa.
"Papa.." Panggil nya menggoyangkan lengan sang Papa
"Papaa." Ucap nya dengan mata berkaca kaca
"Eungh, kenapa gib." Jawab Papa namun masih enggan membuka matanya
"Papa bangun." Ujar Gibran dengan suara bergetar menahan tangis
KAMU SEDANG MEMBACA
𝕬𝖐𝖘𝖆𝖗𝖆 𝕱𝖆𝖒𝖎𝖑𝖞 |𝐄𝐍𝐃
Short Story𝐦𝐞𝐧𝐠𝐢𝐬𝐚𝐡𝐤𝐚𝐧 𝐭𝐞𝐧𝐭𝐚𝐧𝐠 𝐆𝐢𝐛𝐫𝐚𝐧 𝐬𝐢 𝐚𝐧𝐚𝐤 𝐛𝐮𝐧𝐠𝐬𝐮 𝐤𝐞𝐬𝐚𝐲𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐥𝐮𝐚𝐫𝐠𝐚 𝐧𝐲𝐚, 𝐛𝐚𝐡𝐤𝐚𝐧 𝐣𝐢𝐤𝐚 𝐢𝐚 𝐭𝐞𝐫𝐥𝐮𝐤𝐚 𝐬𝐞𝐝𝐢𝐤𝐢𝐭𝐩𝐮𝐧 𝐨𝐥𝐞𝐡 𝐬𝐞𝐬𝐞𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐢𝐭𝐮, 𝐦𝐞𝐫𝐞𝐤𝐚 𝐥𝐚𝐧𝐠𝐬𝐮�...