Jam sudah memasuki waktu makan siang, sekarang Mama, Gibran, Sean, dan Sagara sedang menikmati makan nya.
"Ma, boleh telfon ka Rahsya gak?." Tanya Gibran
"Jangan dulu ya sayang, takut nya mereka lagi pengen refresing." Jawab Mama membuat Gibran cemberut
Sean dan Sagara saling berpandangan, kemudian tersenyum seakan tau apa yang harus di lakukan.
"Apa kita pulang aja ya Gar, kita di sini buat nemenin tapi ga di anggep. Aduh sakit." Ucap Sean mendrama
"Iya bener, pulang yuk." Ujar Sagara beranjak berdiri di ikuti Sean untuk menyalimi Salma
Gibran yang melihat itu panik lalu menahan kedua tangan sepupu nya.
"Ih jangan, di sini aja!." Ucap nya dengan nada panik
"Ga dulu deh, buat apa di sini kalo di abaikan." Ucap Sean
Salma yang melihat itu menggelengkan kepalanya dan tersenyum.
Ketika Sean dan Sagara hendak berjalan keluar, Gibran menyusul nya dengan sedikit berlari hingga tidak sadar ada tumpahan air dan...ia terpeleset.
*brughh
"Awsss." Ringis nya
Salma, Sean, dan Sagara yang melihat itu panik dan bergegas menghampiri Gibran
"Gib, mana yang sakit sayang." Ucap Mama
"Mama..." Ucap nya dengan mata berkaca kaca
"Iya sayang, apa yang sakit?." Tanya nya
"Gibran! Aduh tante maafin kita tadi niatnya cuman bercanda gatau kalo bakal gini!." Panik Sagara
"Aduh tante, maaf ya!." Ucap Sean
Salma hanya menghela nafas lalu mengangguk.
"Mama sakit." Keluh nya dengan air mata mengalir
Sagara yang mendengar itu langsung menggendong nya lalu di bawa ke sofa diikuti oleh mereka.
"Maaf ya, tadi bercanda doang serius. Mana yang sakit." Ucap Sagara
"Adek, jawab Mama mana yang sakit nak." Ucap Mama khawatir
"Hiks, sakit Mama." Isak Gibran membuat semua nya panik
"Yang sakit mana, coba bilang sama kita." Ucap Sean
"Sikut hiks sama kepala nya pusing." Adu nya
Memang pas Gibran terpleset tanpa mereka tahu, kepala Gibran juga terkantuk oleh kursi.
"Aduhh, tunggu sebentar tante telfon Mas Fathir dulu." Ucap nya berlalu dari sana membuat mereka berdua panik.
"Cup cup cup udah dong jangan nangis, nanti kita obatin ya." Ucap Sagara berusaha menenangkan Gibran namun tidak berhasil
Setelah beberapa menit menenangkan Gibran, akhrinya anak itu tertidur di pangkuan Sagara. Dengan mereka yang ikut tertidur
Dan setelah itu Fathir datang menghampiri mereka berempat.
"Sayang, gimana?." Ucap Fathir khawatir
"Sikut nya lebam mas, kepala nya juga sedikit benjol." Jelas Salma
"Aduh adek....Papa yang dimarahin kakak kakak kamu ini kalo tau kamu gini." Ucap Fathir, tak lama kemudian Rahsya menelfon nya
"Baru di omongin." Batin nya
Sulung Rahsya
:halo pah
:iya halo sya
:Gibran mana pah?
:tidur sya, tadi abis ada
insiden sedikit:hah? Insiden? Insiden apa pa!
:gibran kepeleset tadi
sekarang sikut nya lebam
sama kepala nya benjol sedikit:ya Allah, Papa gimana sihh
katanya mau jagain Gibran:Papa kan kerja nak
:katanya Sean sama Gara mau kerumah
mana mereka:Nah itu, mereka tidur abis nenangin adik kamu
mereka juga yang katanya ga sengaja
buat Gibran gini:udah dulu pah, pas pulang nanti tunggu aku sama yang lain
Tut tut tut
"Aduh, kok gua takut sama anak sendiri." batin nya aneh
"Adek....lain kali hati hati ya, jangan gini lagi Papa khawatir." Ucap Papa mengelus surai putra nya
"Maaf ya mas, ganggu kamu kerja, aku panik banget tadi." Ucap Salma
"Gausah minta maaf sayang, gapapa. Masalah kantor gampang yang penting Gibran dulu."
"Makasih ya mas, mas ga balik ke kantor?." Tanya nya
"Mas dirumah aja, lagian kan yang punya aku." Sombongnya
"Idih sombong banget, yang punya yang di atas mas!." Tegur nya
"Iya sayang bercanda."
"Aku ganti baju dulu ya." Ucap nya di jawab anggukan dan langsung berlalu pergi
••••••••••••••••
Jangan lupa vote gais
Mohon maaf kalo ada typo
Terimakasih (≡^∇^≡)
KAMU SEDANG MEMBACA
𝕬𝖐𝖘𝖆𝖗𝖆 𝕱𝖆𝖒𝖎𝖑𝖞 |𝐄𝐍𝐃
Short Story𝐦𝐞𝐧𝐠𝐢𝐬𝐚𝐡𝐤𝐚𝐧 𝐭𝐞𝐧𝐭𝐚𝐧𝐠 𝐆𝐢𝐛𝐫𝐚𝐧 𝐬𝐢 𝐚𝐧𝐚𝐤 𝐛𝐮𝐧𝐠𝐬𝐮 𝐤𝐞𝐬𝐚𝐲𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐥𝐮𝐚𝐫𝐠𝐚 𝐧𝐲𝐚, 𝐛𝐚𝐡𝐤𝐚𝐧 𝐣𝐢𝐤𝐚 𝐢𝐚 𝐭𝐞𝐫𝐥𝐮𝐤𝐚 𝐬𝐞𝐝𝐢𝐤𝐢𝐭𝐩𝐮𝐧 𝐨𝐥𝐞𝐡 𝐬𝐞𝐬𝐞𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐢𝐭𝐮, 𝐦𝐞𝐫𝐞𝐤𝐚 𝐥𝐚𝐧𝐠𝐬𝐮�...